Sumberdaya Alam Gambaran Umum Lokasi Penelitian
                                                                                membuat  tempe  didapatkan  secara  turun  temurun,  yaitu  dengan  cara  membantu orang  tua  atau  keluarga  yang  sebelumnya  juga  sebagai  pengrajin  tempe.  Hal
tersebut  mengindikasikan  bahwa  usaha  tempe  merupakan  usaha  rumah  tangga sehingga  banyak  menggunakan  tenaga  kerja  dalam  keluarga.  Selain  itu  juga
terdapat usaha tempe yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga tersebut pada akhirnya memiliki pengetahuan awal membuat tempe
sehingga  dapat  menghasilkan  tempe  yang  berkualitas  baik.  Pengetahuan  awal membuat tempe yang dimiliki pengrajin anggota dan non anggota pada tiap skala
pada umumnya lebih banyak didapatkan secara turun temurun. Seluruh responden pengrajin  tempe  anggota  skala  III  mendapatkan  pengetahuan  awal  membuat
tempe dari bekerja dengan pengrajin lain. Pengrajin anggota membeli bahan baku utama seperti kacang kedelai dan
ragi di Primkopti serta melakukan simpanan di Primkopti. Berdasarkan Tabel 5.2, terlihat  bahwa  rata-rata  pengrajin  sudah  menjadi  anggota  Primkopti  Kota  Bogor
selama  16  tahun.  Rata-rata  terbesar,  nilai  maksimum,  dan  nilai  minimum  dari lama  keanggotaan  pengrajin  tempe  di  Kelurahan  Kedung  Badak  tahun  2015
terdapat pada skala II.
Berdasarkan  Tabel  5.2,  terlihat  bahwa  rata-rata  jumlah  tanggungan keluarga  pengrajin  sebanyak  3  orang,  yang  terdiri  dari  satu  orang  istri  dan  dua
orang  anak.  Pengrajin  tempe  di  Kelurahan  Kedung  Badak  pada  umumnya  telah menyadari pentingnya program Keluarga Berencana mengingat biaya hidup yang
tinggi  saat  ini.  Mereka  menyadari  bahwa  pendapatan  dari  usaha  tempe  tidak cukup  untuk  memenuhi  kebutuhan  sehari-hari  jika  memiliki  banyak  tanggungan
keluarga.  Pengrajin  anggota  dari  skala  I  hingga  skala  III  rata-rata  jumlah tanggungan  keluarga  semakin  sedikit.  Berbeda  dengan  pengrajin  anggota,  pada
usaha  tempe  pengrajin  non  anggota  semakin  sebesar  skala  usaha,  jumlah tanggungan  keluarga  semakin  banyak.  Jumlah  tanggungan  keluarga  terbanyak
terdapat pada pengrajin non anggota skala III.
Secara keseluruhan, usaha tempe yang dijalankan oleh pengrajin tempe di Kelurahan  Kedung  Badak  merupakan  pekerjaan  utama.  Mereka  tidak  memiliki
pekerjaan lain selain usaha tempe. Hal tersebut dikarenakan memproduksi tempe setiap  harinya  sudah  cukup  menyita  waktu  dan  tenaga,  sehingga  tidak  dapat