Analisis Pendapatan Analisis Data

Nilai Sig. 1-tailed didapatkan dari nilai Sig. 2-tailed pada output IBM SPSS Statistics 20 for Windows dibagi dua atau menggunakan Microsoft Excel 2010 for Windows dengan fungsi =TDISTABS ,df,1, atau nilai PT=t one-tail dari output t-test:two-sample.

4.4.6. Uji Beda Total Biaya, Pendapatan, Rasio RC, dan BEP Berdasarkan

Skala Usaha Uji perbedaan kesamaan terhadap dua rata-rata menggunakan uji t untuk mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata. Menurut Walpole 1993, maka untuk menguji perbedaan kesamaan berdasarkan skala usaha menggunakan beberapa rara-rata secara sekaligus dengan uji beda beberapa rata-rata yang disebut dengan analysis of variance anova atau anava. Menurut Walpole 1993, terdapat dua macam anova, yaitu anova satu jalur dan anova dua jalur. Anova satu jalur adalah anova yang menguji perbedaan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Anova dua jalur adalah anova yang menguji perbedaan antara beberapa variabel bebas dengan sebuah variabel terikatnya dan masing-masing variabel mempunyai dua subvariabel atau lebih. Uji perbedaan terhadap total biaya per unit output, pendapatan atas biaya total per unit output, rasio RC atas biaya total, BEP unit, dan BEP rupiah antar skala usaha, yaitu skala I, skala II, dan skala III, menggunakan uji anova satu jalur One-Way Anova. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: H : Tidak terdapat perbedaan rata-rata total biaya, pendapatan atas biaya total, rasio RC atas biaya total, BEP unit, BEP rupiah yang signifikan antara usaha tempe skala I, skala II, dan skala III H 1 : Terdapat perbedaan rata-rata total biaya, pendapatan atas biaya total, rasio RC atas biaya total, BEP unit, BEP rupiah yang signifikan antara usaha skala I, skala II, dan skala III Uji anova satu jalur ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer IBM SPSS Statistics 20 for Windows, maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi sig. pada tabel anova dengan taraf nyata α. Hipotesis H akan ditolak apabila sig.  α. Setelah hasil uji anova diketahui dengan menggunakan tabel anova, selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut perbandingan antara ketiga skala usaha tempe dilihat dari hasil post hoc test. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah semakin besar skala usaha maka total biaya per unit output semakin rendah serta pendapatan dan rasio RC atas biaya total semakin tinggi yang dilihat dari nilai mean difference pada masing-masing perbandingan skala usaha.

4.5. Definisi Operasional

1. Pengrajin tempe adalah pelaku usaha atau yang memiliki usaha tempe. 2. Usaha tempe adalah industri rumah tangga dengan proses produksi dan teknologi yang sederhana. 3. Proses produksi tempe adalah proses yang diperlukan untuk mengubah faktor input menjadi output berupa tempe. Satu kali proses produksi untuk membuat tempe memerlukan waktu tiga hari. Sebagian besar pengrajin di Kelurahan Kedung Badak dan seluruh responden dalam penelitian ini melakukan proses produksi setiap hari. 4. Skala usaha tempe adalah ukuran yang menentukan besar atau kecilnya suatu usaha pembuatan tempe yang ditentukan oleh besar kecilnya penggunaan kedelai dalam pembuatan tempe per hari. 5. Jumlah kedelai per proses produksi adalah jumlah kedelai kg yang diperlukan untuk membuat tempe untuk satu kali proses produksi. 6. Jumlah ragi per proses produksi adalah jumlah ragi gr yang diperlukan untuk membuat tempe untuk satu kali proses produksi. 7. Jumlah tenaga kerja per proses produksi adalah jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat tempe untuk satu kali proses produksi. Tenaga kerja yang digunakan yaitu tenaga kerja dalam keluarga atau tenaga kerja luar keluarga maupun kombinasi keduanya.