Analisis Struktur Biaya Usaha
keuntungan yang mendasarkan pada hubungan antara biaya cost dengan penerimaan revenue. Salah satu syarat perhitungan analisis BEP adalah bahwa
semua biaya yang terkait dengan proses produksi mulai dari setiap jenis barang atau jasa yang dihasilkan, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Menurut Shinta
2011, asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis BEP ini adalah sebagai berikut:
1. Biaya dalam usaha dibagi dalam golongan biaya variabel dan biaya tetap.
2. Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara proporsional
dengan volume produksi atau penjualan. Ini berarti biaya variabel per unitnya adalah tetap sama.
3. Besarnya total biaya tetap tidak berubah meskipun ada perubahan volume
produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume produksi.
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisis.
5. Usaha tersebut hanya memproduksi satu macam produk, apabila
diproduksi lebih dari satu macam produk pertimbangan penghasilan penjualan antara masing-masing produk adalah tetap konstan.
Kurva BEP menggambarkan keterkaitan antara biaya dan pendapatan. Kondisi BEP dapat ditentukan pada titik perpotongan antara garis penerimaan
dengan garis biaya total. Soekartawi 1995 menggambarkan kurva BEP sebagaimana yang dapat dilihat dalam Gambar 3.1.
Sumber: Soekartawi, 1995
Gambar 3.1 Kurva Titik Impas BEP
TR TC
TFC TVC
X Y
Pener im
aa n dan Bi
ay a
R p
Volume Produksi kg BEP
Berdasarkan Gambar 3.1, BEP terletak pada perpotongan garis penerimaan TR dan garis biaya total TC. Kurva ini juga dapat menunjukkan laba atau rugi
yang dihasilkan pada berbagai tingkat keluaran. Daerah rugi karena hasil penjualan lebih rendah dari biaya total ditunjukkan pada daerah di sebelah kiri
titik BEP, yaitu bidang antara garis biaya total dengan garis penerimaan. Sementara, daerah laba karena hasil penjualan lebih tinggi dari biaya total
ditunjukkan pada daerah di sebelah kanan titik BEP, yaitu bidang antara garis biaya total dengan garis penerimaan. Analisis BEP bertujuan untuk mengetahui
besarnya pendapatan pada saat titik balik modal, yaitu yang menunjukkan bahwa suatu usaha tidak dapat mendapatkan keuntungan tetapi juga tidak mengalami
kerugian. Menurut Soekartawi 1995, BEP dapat dihitung dengan dua cara, yaitu: 1.
BEP dalam satuan unit produksi
2. BEP dalam satuan rupiah
Keterangan: TFC
= Total biaya tetap Rp AVC = Biaya variabel per unit Rpunit
P = Harga jual per unit Rpunit
Hasil dari perhitungan tersebut akan diketahui suatu unit produksi atau suatu hasil penjualan tertentu yang merupakan nilai penjualan minimal yang harus
dicapai agar usaha tidak mengalami kerugian.