Kependudukan Gambaran Umum Kecamatan Medan Belawan

Tabel 16 Nilai kerapatan pohon, pancang, dan semai No Fase Perkembangan Nilai Kerapatan 1 Semai 6.608 Kriteria Baku Kerusakan Sangat Baik Sangat Padat 2 Pancang 1.362 Kriteria Baku Kerusakan Baik Sedang 3 Pohon 529 Kriteria Baku Kerusakan Rusak Jarang Sumber: Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan 2013 Berdasarkan nilai kerapatan pohon per hektar yang diperoleh dari kriteria tingkat kerusakan hutan mangrove dari KLH tampak bahwa kondisi hutan mangrove di Kecamatan Medan Belawan termasuk kelompok yang mengalami kerusakan dengan kerapatan pohon yang jarang Tabel 16. Tinggi rendahnya nilai kerapatan mangrove kelas semai dan pancang sangat penting artinya dalam menentukan kestabilan ekosistem hutan mangrove. Pada hutan mangrove dengan nilai kerapatan kelas semai dan pancang yang rendah menunjukkan bahwa hutan mangrove tersebut mengalami gangguan yang sangat berat. Kriteria pada Tabel 15 dan Tabel 16 membuktikan bahwa kondisi mangrove di Medan Belawan telah mengalami kerusakan dan perlu dilakukan rehabilitasi. VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Kondisi Perikanan Budidaya di Lokasi Penelitian

Kelurahan Belawan Sicanang merupakan daerah kawasan tambak terbesar di Kecamatan Medan Belawan dengan luas lahan tambak produktif sebesar 310 hektar Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan 2013. Mayoritas dari perikanan budidaya di Belawan Sicanang adalah budidaya udang windu, ikan nila, dan kepiting. Terdapat dua sistem budidaya yang diterapkan di Desa Canang Kering, yaitu budidaya tambak silvofishery dan budidaya tambak non-silvofishery. Kedua sistem tambak tersebut merupakan jenis tambak tradisional. Perbedaan tambak silvofishery dan tambak non-silvofishery di lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 4. a b Gambar 4 a Tambak silvofishery; b Tambak non-silvofishery Saat pembukaan lahan tambak non-silvofishery petani melakukan pengalihan fungsi hutan mangrove menjadi tambak komoditas perikanan, hal ini kemudian menyebabkan kerusakan dan hilangnya fungsi ekologis dari ekosistem mangrove tersebut. Kelompok Tani Suka Karya 6 memiliki kesadaran akan penurunan kualitas lingkungan dan kemudian mengajukan kepada Departemen Kehutanan untuk dilakukan pelatihan pembuatan tambak silvofishery melalui dempon demonstration ponds. Pada sistem tambak silvofishery, petani tambak yang tadinya telah melakukan pengalihan fungsi hutan mangrove menjadi tambak Pintu Air Tambak Perikanan Tambak Perikanan 70 Pintu Air xxxxxxxx Tanaman Mangrove 30