Identifikasi Kondisi Perikanan Budidaya

Tabel 9 Perbedaan analisis kelayakan finansial dan ekonomi Kriteria Analisis Finansial Analisis Ekonomi Harga Harga pasar untuk seluruh input dan output. Harga bayangan menggunakan border price pada input pakan dan pupuk karena merupakan barang tradeable yang dapat diperdagangkan secara internasional. Harga yang digunakan adalah harga Cost Insurance and Freight CIF. Harga bayangan menggunakan opportunity cost pada input tenaga kerja. Pajak Pajak dihitung dalam analisis finansial. Pajak tidak dihitung dalam analisis ekonomi. Bunga Pinjaman Bunga atas pinjaman merupakan biaya. Bunga atas pinjaman diabaikan dalam perhitungan biaya. Manfaat Manfaat privat yang berupa hasil perikanan dan hasil kayu mangrove. Manfaat privat dan manfaat sosial. Manfaat sosial yang dihitung adalah manfaat mangrove sebagai penahan abrasi dan feeding ground. Nilai manfaat penahan abrasi dihitung menggunakan metode economic loss dan nilai manfaat feeding ground dihitung menggunakan pendekatan biaya produksi. Sumber: Gittinger 2008 Estimasi Nilai Manfaat Mangrove Nilai ekonomi mangrove dinilai melalui identifikasi manfaat dan pengkuantifikasian nilai manfaat yang terkait dengan hutan mangrove. Nilai ekonomi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nilai guna dan nilai non-guna. Nilai guna meliputi nilai guna langsung, nilai guna tidak langsung, dan nilai guna pilihan. Nilai non guna terdiri dari nilai warisan dan nilai keberadaan. Pada penelitian ini estimasi nilai manfaat mangrove dibatasi hanya pada nilai guna langsung yang berupa hasil perikanan dan hasil kayu, dan nilai guna tidak langsung sebagai penahan abrasi dan feeding ground. 1. Nilai Guna Langsung Direct Use Value Nilai guna langsung dihasilkan dari pemanfaatan secara langsung suatu sumberdaya, dalam hal ini adalah hutan mangrove. Nilai manfaat langsung tersebut dihitung dari jenis pemanfaatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Kelurahan Belawan Sicanang. Nilai manfaat langsung ini diidentifikasi dari hasil tangkapan ikan,udang, kepiting, dan nilai potensi kayu mangrove. Nilai manfaat langsung dari hutan mangrove dari produktivitas ikan, udang, dan kepiting dapat diperoleh dengan menggunakan Productivity Method. Nilai tersebut diperoleh dengan mengalikan volume dan harga jual hasil perikanan. Nilai potensi kayu mangrove diperoleh dengan menggunakan Analysis of Standing Volume Analisis Volume Tegakan pada pohon mangrove. Menurut Nilwan et al. 2003 rumus umum yang digunakan untuk menganalisis volume tegakan adalah: ............................................................................................14 Keterangan: V = Volume tegakan m 3 D = Diameter rata-rata m T = Tinggi rata-rata m K = Kerapatan rata-rata pohon per ha π = 3,14 Analisis volume tegakan dapat menggambarkan kondisi hutan mangrove pada tiap hektar dan juga dapat digunakan sebagai perhitungan awal dari nilai ekonomi potensi kayu mangrove. 2. Nilai Guna Tidak Langsung Indirect Use Value Nilai guna tidak langsung dapat diidentifikasi dari manfaat fisik dan biologis dari hutan magrove. Manfaat fisik dari hutan mangrove yaitu sebagai penahan abrasi air laut. Manfaat biologisnya yaitu daerah penyedia makanan bagi ikan. Penilaian hutan mangrove tambak silvofishery sebagai penahan abrasi diperoleh berdasarkan pendekatan kerugian ekonomi Economic Loss. Identifikasi besaran biaya kerusakan pada penelitian ini difokuskan pada jenis direct-tangible loss, dimana nilai kerugian dihitung berdasarkan perubahan kerugian banjir akibat abrasi yang dirasakan masyarakat sebelum dan sesudah diterapkan tambak silvofishery yang kemudian dikurangkan dengan biaya penanaman dan pemeliharaan mangrove. Nilai ekonomi manfaat mangrove sebagai penahan abrasi dapat dihitung seperti pada persamaan berikut: .......................................................................................15 Keterangan: Vpa = Nilai hutan mangrove sebagai penahan abrasi RpHa