55
2. Rasio Pengembalian Modal Return On Equity
Rasio ini menunjukkan kemampuan LKM-A untuk menghasilkan keuntungan bersih berdasarkan modal sendiri. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut Prihadi 2010 :
3. Rasio Laba Operasi atas Total Investasi Return on Investment
ROI merupakan terminologi yang luas dari rasio yang digunakan untuk mengukur hubungan antara laba yang diperoleh dan investasi yang
digunakan untuk menghasilkan laba perusahaan. Rumus dari ROI adalah sebagai berikut Kasmir 2010 :
4. Rasio Laba terhadap Pendapatan Net Profit Margin
Rasio ini menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan
operasionalnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut Prihadi 2010 :
4.6.4. Pengujian Kuesioner
Kuesioner yang telah disusun untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah berdasarkan atribut pelayanan akan diukur terlebih dahulu untuk mengetahui
apakah pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner tersebut memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Karena itu, agar hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah maka kuesioner akan diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu.
4.6.4.1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur
apa yang ingin diukur Umar 2003. Uji validitas digunakan untuk mengetahui
56
seberapa kuat suatu alat tes melakukan fungsinya sebagai alat ukur. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari jawaban masing –
masing pertanyaan dengan skor total Item total Correlation. Skor total adalah skor yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor pertanyaan.
Rumus yang digunakan untuk megukur uji validitas adalah rumus korelasi product moment
sebagai berikut :
[ ]
[ ]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Keterangan : r
xy
= Koefisien korelasi product moment antara X dan Y X
= Skor Pernyataan setiap nomor Y
= Skor total N
= Jumlah responden Angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik
tabel korelasi r. 1.
Jika r dihitung r tabel, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut valid.
2. Jika r dihitung r tabel, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut
tidak valid. Apabila dalam pengujian ini terdapat butir-butir yang tidak valid maka
butir-butir yang tidak valid dikeluarkan. Dan kemudian proses analisis diulang untuk butir pertanyaan yang valid saja.
4.6.4.2. Uji Reliabilitas
Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka berikutnya alat ukur tersebut diuji reliabilitasnya. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama Umar, 2003. Reliabilitas alat ukur dalam bentuk skala dapat dicari dengan
menggunakan teknik alpha cronbach berikut : ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ ∂
∂ −
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
− =
∑
t b
k k
r
2 2
11
1 1
57
Keterangan : r
11
= Realibilitas instrumen k
= Banyaknya butir pernyataan
∑
∂ b
2
= Jumlah ragam butir
t
2
∂
= Ragam total Setelah didapat korelasi hitung, lalu bandingkan dengan korelasi pada
tabel r product moment Pearson dengan taraf nyata 5 persen. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka kuesioner tersebut reliabel, dan sebaliknya jika r yang
dihitung lebih kecil dari r tabel, maka kuesioner tersebut tidak reliabel. 4.6.5.
Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Importance Performance Analysis
Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan LKM-A Rukun Tani. Analisis IPA digunakan untuk mendapatkan
tingkat kepuasan nasabah dengan cara mengukur tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan kerja. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja ini merupakan dasar
bagi manajemen perusahaan untuk membantu dalam pengambilan keputusan bagi pihak perusahaan untuk memperbaiki kinerja perusahaan serta meningkatkan
kepuasan nasabah. Untuk menjelaskan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja, digunakan pilihan jawaban dengan skala Likert.
Pada tingkat kinerja, pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah, yang diberi angka 1 sangat tidak puas sampai paling tinggi yang diberi
angka 5 sangat puas dan diwakili dengan huruf X. Begitu juga dengan tingkat kepentingan, pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah, diberi
angka 1 sangat tidak penting sampai paling tinggi diberi angka 4 sangat penting dan diwakili dengan huruf Y. Penilaian kinerja dan kepentingan
konsumen digunakan skor seperti terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Skala Likert Pengukuran Tingkat Kinerja dan Kepentingan LKM-A
Rukun Tani
Skor Kinerja Kepentingan
Skor 1 Sangat Tidak Puas
Sangat Tidak Penting Skor 2
Tidak Puas Tidak Penting
Skor 3 Cukup Puas
Cukup Penting Skor 4
Puas Penting
Skor 5 Sangat Puas
Sangat Penting
58
Nilai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari masing-masing atribut yang telah ditetapkan dapat diperoleh dengan cara mengalikan skor pada masing-
masing skala dengan jumlah jawaban responden yang memilih pada skala tersebut. Nilai hasil masing-masing perkalian tersebut dijumlahkan, maka akan
didapatkan total skor penilaian tingkat kepentingan ∑Y
i
dan tingkat kinerja ∑X
i
untuk masing-masing atribut. Adapun rumus untuk mengetahui rata-rata skor dari masing-masing atribut
untuk kinerja dan rata-rata skor masing-masing atribut untuk kepentingan
adalah sebagai berikut :
∑ ∑
Keterangan : n : Jumlah responden X
i :
Skor rata-rata tingkat penilaian kinerja untuk atribut ke-i Y
i
: skor rata-rata tingkat penilaian kepentingan untuk atribut ke-i Dari hasil perhitungan dengan menggunakan IPA diatas, maka selanjutnya
dibuat menjadi diagram kartesius, yaitu diagram yang menunjukkan atribut-atribut dari pelayanan LKM-A yang telah dapat memenuhi kepentingan konsumen.
Diagram tersebut dibagi menjadi empat bagian yang berpotongan dengan dua garis lurus pada titik X, Y . Masing-masing bagian dibatasi oleh dua buah garis
yang berpotongan tegak lurus pada titik a,b. Titik tersebut diperoleh dari rumus sebagai berikut :
∑ ∑
Keterangan : a =
Batas sumbu X b =
Batas sumbu Y k =
Banyaknya atribut yang diteliti Hubungan antara tingkat kinerja X dan kepentingan Y yang diperoleh
dari responden dapat diinterpretasikan oleh diagram Importance Performance Analysis
IPA. Berdasarkan perbandingan atribut-atribut pelayanan LKM-A Rukun Tani yang ada, maka dapat diketahui atribut mana yang belum dapat
memenuhi kebutuhan nasabah LKM-A Rukun Tani. Hal ini dapat dijadikan
59
rekomendasi bagi LKM-A Rukun Tani untuk melakukan strategi organisasi berdasarkan atribut yang belum dapat memenuhi kepentingan nasabah tersebut.
4.6.6. Indeks Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Index