Definisi Operasional Metode Pengolahan dan Analisis Data

60 digunakan dalam pembobotan tingkat kepentingan dan kinerja. Maka dalam penelitian ini skala maksimum yang digunakan yaitu lima. Tingkat kepuasan nasabah LKM-A Rukun Tani secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan konsumen berdasarkan kriteria pada Tabel 9. Tabel 9. Kriteria Indeks Kepuasan Konsumen Angka Indeks Interpretasi 0,00 – 0,20 Sangat Tidak Puas 0,21 – 0,40 Tidak Puas 0,41 – 0,60 Cukup Puas 0,61 – 0,81 Puas 0,81 – 1,00 Sangat Puas Sumber : Ihsan dalam Oktaviani dan Suryana 2006

4.6.7. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pengembangan Usaha Agribisnis di Perdesaan yang selanjutnya disebut PUAP adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha dalam menumbuhkembangkan usaha agribisnis sesuai dengan potensi pertanian desa sasaran. 2. Gabungan Kelompok Tani Gapoktan PUAP adalah kumpulan beberapa Kelompok Tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. 3. Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKM-A adalah Lembaga Keuangan Mikro yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh petanimasyarakat tani di perdesaan guna memecahkan masalahkendala akses untuk mendapatkan pelayanan keuangan untuk membiayai usaha agribisnis. 4. Kinerja keuangan merupakan kondisi keuangan LKM-A Rukun Tani yang didapatkan dari perhitungan rasio antar pos-pos yang terdapat di laporan keuangan. 61 5. Tingkat kepuasan menunjukan nilai sikap atau nasabah LKM-A Rukun Tani terhadap pelaksanaan atribut-atribut yang dinyatakan dalam skala 1 sampai dengan 5. 6. Tingkat kepentingan menunjukan nilai kepentingan atribut-atribut yang diperhitungkan oleh nasabah LKM-A Rukun Tani, dinyatakan dalam nilai dengan skala 1 sampai dengan 5. 7. Atribut adalah variabel-variabel yang berhubungan dengan pelayanan LKM-A dan akan dinilai kepuasannya oleh nasabah LKM-A Rukun Tani. 62 V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Rukun Tani

Berikut ini akan dijelaskan tentang gambaran umum LKM-A Rukun Tani yang terdiri dari Sejarah LKM-A Rukun Tani, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, serta Aktivitas LKM-A Rukun Tani.

5.1.1. Sejarah LKM-A Rukun Tani

Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKM-A Rukun Tani merupakan pengembangan dari unit usaha permodalan yang dikelola oleh Gapoktan Rukun Tani. Gapoktan Rukun Tani merupakan salah satu dari 24 Gapoktan di Kabupaten Bogor yang berhasil mendapatkan dana PUAP sebesar Rp 100.000.000,- dari Kementerian Pertanian pada tahun 2009. Dana tersebut dipergunakan untuk membantu permodalan bagi masyarakat di wilayah perdesaan khususnya bagi petani kecil. Pada awalnya, seluruh kegiatan keuangan gapoktan ditangani oleh bendahara gapoktan, termasuk mengelola penyaluran dan pengembalian dana PUAP. Setelah satu tahun berjalan, pihak BP4K Kabupaten Bogor melakukan verifikasi terhadap gapoktan yang mendapatkan dana PUAP pada tahun 2009. Verifikasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana gapoktan penerima dana PUAP mampu merealisasikan dana tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yang terdapat pada Pedoman PUAP 2010. Penilaian ini dikemas seperti perlombaan yang dilakukan antar gapoktan penerima dana PUAP. Dan untuk memenangkan perlombaan ini, Gapoktan Rukun Tani membentuk Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKM-A Rukun Tani. Selain digunakan untuk memenangkan verifikasi PUAP, LKM-A Rukun Tani juga dibentuk karena adanya tuntutan dari para petani bagi gapoktan untuk lebih profesional dan lebih transparan dalam hal akuntansi keuangan. Apabila melihat Petunjuk Teknis Pemeringkatan Gapoktan PUAP menuju LKM-A, waktu ideal untuk pembentukan LKM-A adalah pada tahun ke III terhitung dari waktu perolehan dana PUAP. Gapoktan Rukun Tani mendirikan LKM-A pada awal tahun ke II Juli 2010. Pembentukan LKM-A yang lebih cepat dari waktu yang ditentukan ini tidak membuat Gapoktan Rukun Tani menjadi

Dokumen yang terkait

STRATEGI PENGEBANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) PADA GAPOKTAN MULYAJAYA

1 10 37

Analisis Kinerja Keuangan dan Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) “Rukun Tani” di Kabupaten Bogor

0 2 25

Pengaruh kemitraan terhadap peningkatan pendapatan usahatani sayuran (Studi kasus: gapoktan rukun tani Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor)

10 63 146

Analisis Kinerja Keuangan dan Kepuasan Nasabah Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Berbasis Syariah (Studi Kasus: LKM-A Berkah Desa Laladon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor)

4 11 88

Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

4 14 128

. Analisis Keberlanjutan Dan Pengembangan Co-Operative Entrepreneurship Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (Lkm-A) Kabupaten Lamongan.

1 12 112

Tingkat Partisipasi Anggota Dan Kinerja Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (Kasus Lkm-A Lestari Mulya Desa Blubuk Kecamatan Dukuhwaru Tegal

0 16 116

ANALISIS PERANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) BERBASIS SYARIAH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus : Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Prima Tani Kecamatan Baso).

0 1 27

ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (KSU LKM-A) PRIMA TANI BASO.

0 4 6

ANALISIS PERANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) BERBASIS SYARIAH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus : Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Prima Tani Kecamatan Baso) - Repositori Universitas Andalas

0 0 9