33
Serta menurut Darminto dan Juliaty 2005 likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
kepada kreditor jangka pendek. Kreditor jangka pendek lebih memperhatikan prospek perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Dengan kata lain,
kreditor jangka pendek lebih menyukai pada likuiditas perusahaan. Untuk menilai posisi keuangan jangka pendek likuiditas berikut ini diberikan beberapa rasio
yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menginterpretasikan data tersebut Munawir 1995
1. Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar Current Ratio merupakan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini juga merupakan rasio yang paling
umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar yang segera dapat dijadikan uang
ada sekian kalinya hutang jangka pendek. Munawir 1995. Rasio Lancar merupakan perbandingan antara Harta Lancar dan Kewajiban Jangka pendek dari
kegiatan operasional. Rasio lancar biasanya digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana kemampuan perusahaan dalam membayar Kewajiban Jangka Pendek
atas Harta Lancarnya Kuswadi 2006 Menurut Munawir 1995 sebuah perusahaan dengan current ratio yang
tinggi belum tentu menjamin akan dapat membayar hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar tidak
menguntungkan. Rasio Lancar yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan uang Kas atau aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan sekarang
atau tingkat likuiditas yang rendah daripada aktiva lancar dan sebaliknya. Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal 2. Current ratio bernilai 2 kadang-
kadang sudah memuaskan bagi suatu perusahaan, tetapi sebenarnya current ratio bernilai 2 hanya merupakan kebiasaan dan akan digunakan sebagai titik tolak
untuk mengadakan penelitian atau analisa lebih lanjut.
2. Rasio Cepat Quick Ratio atau Acid Test Ratio
Munawir 1995 mengartikan rasio cair merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak
memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif
34
lama untuk direalisir menjadi uang kas. Rasio ini dinamakan Immediate Solvency atau cash ratio yang mengukur kemampuan yang sesungguhnya untuk memenuhi
hutang-hutang tepat pada saatnya. Quick Ratio ini dirancang untuk mengukur seberapa baik bank dapat memenuhi kewajibannya, tanpa harus melikuidasi.
Darminto dan Juliaty 2005 Rasio ini lebih tajam daripada current ratio, karena hanya
membandingkan aktiva yang sangat likuid mudah dicairkan atau diuangkan dengan hutang lancar. Jika Current Ratio tinggi namun Quick Rationya rendah
menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan Munawir 1995. Demi keamanan perusahaan, banyak yang berpendapat bahwa sebaiknya
Rasio Cair memiliki standar rasio 1:1 yang berarti bahwa perusahaan boleh merasa aman jika memiliki Harta Lancar di luar persediaan, minimal sebesar
kewajiban jangka pendeknya Kuswadi 2006.
3. Perputaran Piutang Account Receivable Turnover