Keanggotaan LKM-A Rukun Tani Penyaluran Dana PUAP Dana bantuan PUAP yang diberikan oleh Kementerian Pertanian sebesar

65 e. Setiap akhir jam kerja menghitung uang yang ada dan meminta pemeriksaan dari manajer. 3. Bagian Pembiayaan • Kewenangan : Melakukan kegiatan pelayanan pembiayaan kepada peminjamanggota. • Tugas-tugas : a. Menyusun rencana pembiayaan b. Menerima dan melakukan analisa pembiayaan c. Mengajukan pembiayaan kepada Gapoktan d. Melakukan administrasi pembiayaan e. Melakukan laporan perkembangan pembiayaan 4. Kolektor • Kewenangan : Melakukan kegiatan pengerahan tabungan anggotamasyarakat sebagai pembangkit modal LKM-A • Tugas-tugas : a. Menyusun rencana pengerahan tabungan b. Melakukan pembinaan nasabahanggota c. Memberikan teguran baik lisan maupun tertulis kepada anggotanasabah yang menunggak d. Membuat laporan perkembangan usaha anggota.

5.2.4. Aktivitas LKM-A Tukun Tani

Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKM-A Rukun Tani memiliki serangkaian kegiatan yang tidak jauh berbeda dengan LKM pada umumnya. Salah satu pembeda antara LKM-A dengan LKM lainnya adalah pada anggota nasabah LKM tersebut.

5.2.4.1. Keanggotaan LKM-A Rukun Tani

Pendirian lembaga keuangan ini bertujuan untuk membantu anggota gapoktan untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, khususnya masalah permodalan. Sejak awal berdirinya LKM-A, manajer LKM-A menetapkan bahwa anggota nasabah LKM-A Rukun Tani harus merupakan anggota yang tergabung 66 dalam Gapoktan Rukun Tani. Hal ini dilakukan agar dana yang dipinjamkan oleh LKM-A dapat digunakan secara maksimal pada bidang agribisnis, karena anggota yang tergabung dalam gapoktan merupakan anggota yang memiliki usaha di bidang agribisnis. Selain itu, hal ini dapat membantu pihak LKM-A untuk mendata jenis usaha yang dilakukan oleh nasabah sebagai salah satu persyaratan pada peminjaman dana di LKM-A. Sampai saat ini, LKM-A Rukun Tani memiliki anggota sebanyak 163 orang. Anggota tersebut berasal dari enam kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Rukun Tani. Keenam kelompok tani tersebut adalah Poktan Pondok Menteng, Poktan Sukamaju, Poktan Bina Mandiri, Poktan Silih Asih, Poktan Sawah Lega, dan Poktan Tani Jaya. Adapun syarat-syarat untuk menjadi anggota nasabah LKM-A Rukun Tani adalah sebagai berikut : a. Memiliki Usaha Produktif yang berbasis pertanian baik langsung petani budidaya tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, dan peternakan maupun tidak langsung penjual hasil dan olahan dari pertanian b. Terdaftar sebagai Anggota Kelompok Tani yang termasuk pada Gapoktan Rukun Tani • Menjadi Anggota Gapoktan dengan membayar: 1 Simpanan Pokok sebagai Tanda Masuk Anggota sebesar Rp 50.000,- sesuai dengan ADART satu kali selama menjadi anggota dan anggota berhak mendapatkan kartu anggota. 2 Simpanan Wajib Iuran Bulanan Anggota sebesar Rp 5.000,- per bulan. c. Mematuhi segala ketentuan yang ditetapkan dalam ADART Gapoktan dan ketentuan lainnya dalam pengelolaan dana PUAP.

5.2.4.2. Penyaluran Dana PUAP Dana bantuan PUAP yang diberikan oleh Kementerian Pertanian sebesar

Rp 100.000.000,00 kepada Gapoktan Rukun Tani, dipinjamkan kepada nasabah LKM-A dengan cara bergiliran , sesuai dengan kebutuhan kelompok tani maupun petani individu. Dana tersebut dapat cair melalui beberapa tahap, yaitu : 67 1. Mengajukan Permohonan Pinjaman Kepada LKM-A dengan: • Mengisi Formulir Rencana Usaha Anggota • Menyertakan Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga yang masih berlaku • Menandatangani Surat Perjanjian Pembiayaan 2. Penyeleksian terhadap ajuan kredit untuk mengetahui usaha yang layak atau tidak oleh manajer LKM-A Rukun Tani. 3. Mendapat Persetujuan dari Komite Pembiayaan yang terdiri dari Pengurus Gapoktan, Menajer, serta Kolektor LKM-A Rukun Tani. Adapun paket pinjaman untuk pembiayaan modal usahatani adalah sebagai berikut : a. Komoditi Padi Sawah per Ha, dengan jasa tiap bulannya sebesar 1,8 persen dan jangka waktu pengembalian hingga 4 bulan. Rincian untuk pinjaman komoditi padi sawah dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Rincian Paket Pinjaman Komoditi Padi Sawah Per Ha Rincian Hargasatuan Rp Jumlah Rp 1. Bibit Padi 30 kg 2. Pupuk Urea 200 kg 3. Pupuk NPK Phonska 300 kg 4. Pestisida dan PPC 6.000 1.400 2.500 180.000 280.000 750.000 290.000 Jumlah Rp 1.500.000,- b. Komoditi SayuranHortikultura, dengan jasa tiap bulannya sebesar 1,8 persen dan jangka waktu pengembalian hingga 3 bulan. Rincian untuk pinjaman komoditi sayuran dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Rincian Paket Pinjaman Komoditi SayuranHortikultura Rincian Hargasatuan Rp Jumlah Rp 1. Bibit Bersertifikat 2. Pupuk Urea 200 kg 3. Pupuk NPK Phonska 300 kg 4. Pestisida dan PPC 1.400 2.500 500.000 280.000 750.000 470.000 Jumlah Rp 2.000.000,- c. Paket ternak kelinci, dengan syarat terdapat 2 jantan dan 10 betina per anggota. Jasa tiap bulannya sebesar 1,8 persen dan jangka waktu pengembalian hingga 10 bulan. Rincian untuk pinjaman paket ternak kelinci dapat dilihat pada Tabel 12. 68 Tabel 12. Rincian Paket Pinjaman Ternak Kelinci Rincian Hargasatuan Rp Jumlah Rp 1. Bakalan induk dan pejantan 12 ekor 2. Pembelian konsentrat 3. Pembelian Obat-obatan 65.000 780.000 140.000 80.000 Jumlah Rp 1.000.000,- d. Paket Jual Beli Sayuran dan Jual Beli Gabah disesuaikan dengan kebutuhan modal saat itu begitupun dengan lamanya pinjaman dan jasa pinjaman konvensionalsyariah disesuaikan dengan kesepakatan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak. 69 VI ANALISIS KINERJA KEUANGAN Analisis kinerja keuangan atau analisis finansial pada suatu perusahaan atau organisasi merupakan salah satu faktor yang dapat mencerminkan kondisi perusahaan atau organisasi tersebut. Kriteria yang digunakan dalam analisis kinerja keuangan pada penelitian ini adalah analisis rasio likuiditas, analisis rasio solvabilitas, dan analisis rasio rentabilitas. Berdasarkan analisis rasio tersebut diharapkan dapat menjelaskan kondisi kinerja keuangan yang terjadi pada LKM-A Rukun Tani.

6.1. Analisis Rasio Likuiditas

Dokumen yang terkait

STRATEGI PENGEBANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) PADA GAPOKTAN MULYAJAYA

1 10 37

Analisis Kinerja Keuangan dan Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) “Rukun Tani” di Kabupaten Bogor

0 2 25

Pengaruh kemitraan terhadap peningkatan pendapatan usahatani sayuran (Studi kasus: gapoktan rukun tani Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor)

10 63 146

Analisis Kinerja Keuangan dan Kepuasan Nasabah Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Berbasis Syariah (Studi Kasus: LKM-A Berkah Desa Laladon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor)

4 11 88

Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

4 14 128

. Analisis Keberlanjutan Dan Pengembangan Co-Operative Entrepreneurship Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (Lkm-A) Kabupaten Lamongan.

1 12 112

Tingkat Partisipasi Anggota Dan Kinerja Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (Kasus Lkm-A Lestari Mulya Desa Blubuk Kecamatan Dukuhwaru Tegal

0 16 116

ANALISIS PERANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) BERBASIS SYARIAH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus : Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Prima Tani Kecamatan Baso).

0 1 27

ANALISIS KINERJA KOPERASI SERBA USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (KSU LKM-A) PRIMA TANI BASO.

0 4 6

ANALISIS PERANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) BERBASIS SYARIAH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus : Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Prima Tani Kecamatan Baso) - Repositori Universitas Andalas

0 0 9