commit to user
tertentu yang ingin dicapainya. Tujuan yang dimaksud adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena
seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat dalam berbuat sesuatu. Menurut Hamzah Uno 2008: 23 hakikat motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator
atau unsur yang mendukung. Hal tersebut mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut : 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3 adanya harapan dan cita-cita
masa depan; 4 adanya penghargaan dalam belajar; 4 adanya penghargaan dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; 6 adanya
lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Arden N. Frandsen dalam Sardiman 2010: 46 menyatakan beberapa indikator motivasi belajar yaitu: 1 adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki
dunia yang lebih luas, 2 adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan adanya keinginan untuk selalu maju, 3 adanya keinginan untuk mendapatkan
simpati dari orang tua, guru, dan teman-temannya, 4 adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan
kooperasi dan kompetisi, 5 adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran, 6 adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari
belajar.
b. Interaksi Antara
Motivasi Dan Aktivitas Belajar
Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar. Sardiman 2010: 90 mengatakan bahwa motivasi intrinsik merupakan bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan
commit to user
aktivitas belajarnya. Contohnya adalah siswa yang melakukan aktivitas belajar karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai, dan keterampilan.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Seperti dikemukakan oleh Sardiman A.M 2010: 75 ”Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama
menggerakkan siswa untuk belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal
penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan
kegiatan belajar”.
Selain itu Sardiman 2010: 95 mengungkapkan bahwa pada prinsipnya belajar adalah berbuat yaitu berbuat untuk mengubah tingkah laku. Sehingga tanpa ada
aktivitas, proses belajar tidak akan terjadi.
c. Teknik Untuk
Menimbulkan Motivasi Belajar
Agar seorang pendidik dapat memotivasi anak didiknya dengan baik, diperlukan
teknik atau cara untuk memperkuat motif-motif yang ada pada
siswa. Sehubungan dengan hal tersebut maka
Hamzah Uno 2008: 34 menyebutkan beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran yang
diantaranya adalah sebagai berikut : 1 Pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan verbal terhadap perilaku
yang baik atau hasil kerja atau hasil belajar siswa yang baik seperti pernyataan “ Bagus sekali”, “Hebat”, ”Menakjubkan” merupakan cara yang
paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar siswa. 2 Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.
3 Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan oleh sesuatu yang dapat mengejutkan, keragu-raguan, ketidaktentuan, adanya kontradiksi,
commit to user
menghadapi masalah yang sulit, menemukan suatu hal yang baru, dan menghadapi teka-teki.
4 Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar. 5 Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di
depan umum. 6 Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
7 Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa. Suasana ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengukur kemampuan
dirinya melalui kemampuan orang lain.
5. Kemampuan Kognitif