Dinamika Perubahan Kawasan Hutan dan Bentang Alam Jambi
                                                                                HPH, kebun, tambang dan transmigrasi di provinsi Jambi sebesar 45.571 hatahun Tabel 22.
Tabel 22. Laju deforestasi hutan tetap provinsi Jambi Kawasan Hutan
Luas Deforestasi HaTahun
Laju Deforestasi tahun
Konservasi 5.942
14 Lindung
3.140 7
Produksi 34.147
79 Rata-rata
14.410 33
Rata-rata total
45.571 30
Tabel di atas menunjukkan bahwa laju deforestasi terbesar di hutan produksi mencapai  79  dari  laju  deforestasi  di  hutan  Jambi.  Tingginya  laju  deforestasi
disebabkan  oleh  tingginya  peruntukan  lahan  untuk  HPH,  HTI  dan  kebun  serta permintaan lahan untuk permukiman.
Tingginya laju deforestasi menyebabkan penurunan areal bertutupan hutan. Penurunan  ini  disebabkan  oleh  pembukaan  lahan  yang  sebelumnya  diasumsikan
bertutupan hutan dan kemudian dibuka untuk pembangunan  kebun, tambang dan HTI serta permukiman. Adapun laju degradasi simpanan karbon di hutan disajikan
pada tabel berikut. Tabel 23. Laju Degradasi simpanan karbon hutan
Kawasan Hutan Perubahan Simpanan Karbon
MTTahun Laju Degradasi
tahun Konservasi
2.068 15
Lindung 401
3 Produksi
11.416 82
Rata-rata 4.628
33
Rata-rata total
15.859
30
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  kehilangan  simpanan  karbon  terbesar terjadi di hutan produksi. 82 per tahun, simpanan karbon hutan produksi diambil
dan  diubah  menjadi  bentuk  lain.  Kehilangan  simpanan  karbon  di  atas menunjukkan  berkurangnya  simpanan  karbon  hutan  alam  yang  belum
mempertimbangkan  dampak  konversi  menjadi  bentuk  penggunaan  lahan  lain seperti HTI dan kebun serta bentuk perbaikan seperti kegiatan reboisasi. Bila hal
tersebut terjadi maka pengembalian simpanan karbon yang terjadi pada suatu areal disajikan pada tabel berikut.
Tabel 24. Simpanan Karbon Akibat Konversi Hutan Alam Tahun
Simpanan Karbon Pada Berbagai Penggunaan Lahan HTI
Kebun Kopi Reboisasi
Kebun Sawit 1
2 991.188
571 1.716
253.040 3
2.146.072 1.306
4.124 363.144
4 3.191.606
2.407 6.535
740.158 5
4.276 8.968
963.314 6
5.184.478 6.567
11.211 963.314
7 6.079.833
9.320 13.247
963.314 8
6.935.349 12.503
15.761 963.314
9 8.371.413
16.412 18.140
963.314
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  penanaman  HTI  mampu  mengganti simpanan  karbon  hutan  alam  yang  dikonversi.  Mindawati  et  al  2010
menyebutkan  bahwa  simpanan  karbon  di  hutan  tanaman  industri  Eucaliptus urograndis
sebesar 157 tonha. Bila konversi hutan alam dilakukan dengan tebang habis  dan  kemudian  menanam  E.  urograndis  maka  pengembalian  simpanan
karbon akan  sebesar 157 tonha atau  terjadi penurunan sebanyak  150 tonha dari simpanan karbon hutan alam. Penurunan ini untuk memacu serapan pada tegakan
muda. Perambahan hutan alam di TNKS untuk menanam kebun kopi juga mampu
meningkatkan  serapan  karbon  meski  tidak  sebesar  nilai  karbon  pada  awalnya. Penanaman  kebun  sawit  mampu  memberikan  sumbangan  simpanan  karbon
sebesar  16  tonha  Yulianti  2009.  Bila  dilihat  dari  konsep  serapan  karbon, konversi  hutan  alam  ke  kebun  atau  HTI  mampu memberikan  serapan  baru  yang
cenderung  meningkat bila  dibandingkan  hutan  tersebut dibiarkan.  Hal  ini  karena hutan  alam  yang  telah  mencapai  pertumbuhan  klimaks  nilai  serapannya  akan
mendekati titik nol balanced atau NPP sama dengan nol.
                