d. Kebakaran hutan 3.4.2 Penentuan Responden
Penentuan responden dilakukan secara langsung pada instansi atau lembaga yang telah dibatasi sebelumnya, yaitu Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Dinas
Perkebunan Provinsi Jambi, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jambi, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Jambi, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah BAPPEDA Provinsi Jambi, Wahana Lingkungan Hidup Walhi dan Warung Konservasi Jambi WARSI.
3.5 Tahapan Analisis Data
Data yang diperoleh baik dari Kementrian Kehutanan maupun dari Dinas Kehutanan Provinsi Jambi serta instansi pemerintah dan non pemerintah lainnya
dikaji dan dilihat hubungannya dengan penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan, gangguan serta nilai ekonomi yang diperoleh. Data ini dapat diperkaya
dengan review hasil-hasil penelitian di lokasi lain. 1. Eksplorasi prosedur ijin penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan
Analisis kelembagaan dilakukan dengan identifikasi aktor dan peran masing-masing aktor serta prosedur kerja sesuai produk hukum yang mengatur
tentang penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan. 2. Membangun model penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan pada BAU
dan pengembangan strategi REDD+. Model dinamika penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan dibangun
dengan memperhatikan pedoman model dinamika sesuai Grant et al 1997. Model ini akan menjelaskan perbandingan tutupan lahan dan simpanan karbon
pada skema BAU dan REDD+ serta dampak ekonomi bagi masyarakat dari kedua skema tersebut.
3.6 Simulasi penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan
Simulasi dilakukan dengan membangun hubungan antara arena kawasan hutan, institusi yang berlaku dalam pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan
serta aktor yang relevan terkait pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan, yakni pemerintah daerah provinsi Jambi, masyarakat lokal, pemegang hak
penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan dan beberapa lembaga non- pemerintah.
Pemodelan ini didasarkan pada tahapan pemodelan system dynamic sebagaimana dijelaskan oleh Grant et al 1997. Tahap awal akan ditetapkan
rumusan masalah, tujuan pembangunan model dan batasan model. Tahap kedua yakni membangun hubungan konseptual antar variabel dengan mengedepankan
arah model membentuk suatu sistem yang tertutup sebagaimana gambar 2.
Gambar 2. Hubungan antara aktor-arena dan institusi
Langkah-langkah pemodelan dinamika perubahan peruntukan lahan adalah sebagai berikut.
a. Membuat organogram landscape Jambi b. Membuat model konseptual
ARENA IN
S T
IT U
S I
AKTOR