Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Cadangan Karbon Lahan
Namun jika perkebunan dibangun dengan mengkonversi hutan alam dengan cadangan karbon di hutan alam maka akan menurunkan simpanan karbon di lahan
tersebut. Penurunan cadangan karbon tidak berarti akan mengemisi sebesar nilai cadangan karbon, namun dapat diduga dengan menghitung selisih perubahan
cadangan karbon hutan alam ke perkebunan dikalikan dengan rendemen pengolahan kayu. Rendemen pengolahan kayu bulat dari hutan alam mencapai
57 – 70 dari volume yang dipanen Kemenhut, 2007. Hal ini menunjukan bahwa pengambilan cadangan karbon dalam bentuk kayu tidak langsung diuapkan
menjadi CO
2
bebas di atmosfer namun dikonversi menjadi bentuk simpanan karbon lainnya seperti mebel, kayu pertukangan, konstruksi, kayu lapis, veneer
dan lain-lain Soedomo 2010. Untuk meningkatkan serapan dan simpanan karbon di hutan, maka tegakan
hutan yang pertumbuhannya telah mencapai klimaks perlu ditebang dan dilakukan permudaan sehingga selisih fotosintesis terhadap respirasi positif. Tumbuhan
muda lebih membutuhkan karbohidrat untuk pertumbuhan dibandingkan tumbuhan yang tua yang telah mencapai keseimbangan antara serapan CO
2
untuk proses fotosintesis dan melepaskan CO
2
sebagai hasil respirasi. Pada awal penebangan akan terjadi kehilangan cadangan karbon, namun akan memberi
ruang untuk tumbuh tanaman muda. Pinard dan Cropper 2000 menyebutkan bahwa, cadangan karbon hutan diptero akan mengalami penurunan setelah 7 tahun
tebangan yakni dari 213 ton CHa menjadi 97 ton CHa. Untuk menurunkan laju hilangnya cadangan karbon, ketika tebangan mencapai 20-50 dari AAC
Annual Available Cutting maka perlu ditanam lagi tanaman pioneer yang mampu meningkatkan serapan karbon tegakan 15-26 di 40-60 tahun mendatang.
Lasco et al 2006 menyebutkan bahwa kegiatan penebangan akan menurunkan paling sedikit 50 dari simpanan karbon yang ada di hutan.
Konversi hutan alam menjadi padang rumput atau lahan pertanian akan mengakibatkan penurunan cadangan karbon kurang dari 40 tonha dari
500 tonha yang dimiliki. Konversi hutan alam menjadi hutan tanaman juga mengakibatkan penurunan cadangan karbon sekitar 50 dari cadangan karbon
yang ada. Kegiatan pemanenan dan perlakuan TPTJ tebang pilih tanam jalur
memberikan pengaruh nyata pada kandungan karbon serasah. Kandungan karbon serasah di areal bekas tebangan lebih tinggi dibandingkan hutan primer.
Kandungan karbon di serasah segar sekitar 6,1 ton Cha pada areal bekas tebangan dan hanya 2,4 ton Cha di hutan primer. Namun pelaksanaan silvikultur TPTJ
tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan karbon tanah pada kedalaman 0-40 cm Almulqu 2008.
Beberapa penelitian untuk menduga cadangan karbon pada jenis penggunaan lahan yang berbeda disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai cadangan karbon setiap penggunaan lahan No.
Jenis Penggunaan Lahan Cadangan
Karbon TonHa
Sumber Pustaka
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 11.
Hutan Primer Hutan Bekas Tebangan
Kebun Karet Kebun Kelapa Sawit
Alang-alang Agroforestry
Hutan rakyat jati Kerangas di Taman Nasional
Hutan gambut bekas terbakar Hutan gambut bekas tebangan
Hutan Gambut 348.02
189.26 206.8
16.43 4,8
4,2 37,7
66,3 176,1
29,1 41,82
Tresnawan dan Rosalina 2002 Tresnawan dan Rosalina 2002
Widayati et al 2005 Yulianti 2009
Widayati et al 2005 Widayati et al 2005
Widayati et al 2005 Aminudin 2008
Onrizal 2004 Widyasari 2010
Novita 2010