3.6 Simulasi penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan
Simulasi dilakukan dengan membangun hubungan antara arena kawasan hutan, institusi yang berlaku dalam pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan
serta aktor yang relevan terkait pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan, yakni pemerintah daerah provinsi Jambi, masyarakat lokal, pemegang hak
penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan dan beberapa lembaga non- pemerintah.
Pemodelan ini didasarkan pada tahapan pemodelan system dynamic sebagaimana dijelaskan oleh Grant et al 1997. Tahap awal akan ditetapkan
rumusan masalah, tujuan pembangunan model dan batasan model. Tahap kedua yakni membangun hubungan konseptual antar variabel dengan mengedepankan
arah model membentuk suatu sistem yang tertutup sebagaimana gambar 2.
Gambar 2. Hubungan antara aktor-arena dan institusi
Langkah-langkah pemodelan dinamika perubahan peruntukan lahan adalah sebagai berikut.
a. Membuat organogram landscape Jambi b. Membuat model konseptual
ARENA IN
S T
IT U
S I
AKTOR
Secara umum, model ini dapat diklasifikasikan dalam 4 empat submodel yakni submodel dinamika perubahan landscape Jambi, perubahan cadangan
karbon, pendugaan additionality project REDD+ dan nilai ekonomi project REDD+. perubahan luas kawasan hutan, perubahan biomasa hutan, pendugaan
gambar 3.
Gambar 3. Model Konseptual c. Membuat daftar stakeholder dan hubungan antara stakeholder dengan
stakeholder dan dengan variabel flow
d. Membuat spesifikasi model kuantifikasi Tahapan spesifikasi model kuantitatif bertujuan untuk membentuk model
kuantitatif model simulasi. Pembuatan model ini dilakukan dengan menerjemahkan setiap hubungan antar variabel dan komponen penyusun model
sistem tersebut ke dalam persamaan matematik sehingga dapat dioperasikan oleh program simulasi.
Langkah-langkah dalam spesifikasi model kuantitatif adalah memilih struktur kuantitatif umum model, memilih unit waktu dasar untuk simulasi,