Definisi Operasional METODE PENELITIAN
19 orang 47,50 petani yang malakukan proses pengolahan biji kakao dengan tidak difermentasi dan 29 orang 48,33 petani yang melakukan proses
pengolahan biji kakao dengan difermentasi. Hal ini menunjukkan bahwa rata responden hanya mengenyam pendidikan formal sampai dengan tingkat Sekolah
Dasar SD. Sebaran responden berdasarkan lamanya pengalaman berusahatani kakao di Desa Mundeh Kauh dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Sebaran Responden berdasarkan Lamanya Pengalaman Berusahatani
Kakao di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2012
No. Pengalaman
Berusahatani Kakao Tahun
Responden Tidak Fermentasi
Responden Fermentasi
Jumlah Orang
Komposisi Jumlah
Orang Komposisi
1. 5
0.00 0.00
2. 5 - 10
7 17.50
3 5.00
3. 11 - 15
4 10.00
16 26.67
4. 16 -20
15 37.50
11 18.33
5. 21 - 25
7 17.50
25 41.67
6. 25
7 17.50
5 8.33
Jumlah 40
100.00 60
100.00
Berdasarkan hasil penelitian, sebaran reponden menurut pengalaman berusahatani kakao yaitu lebih dari 5 tahun. Hasil menunjukkan bahwa untuk
responden yang melakukan proses pengolahan biji kakao dengan tidak difermentasi terbanyak tersebar pada 16-20 tahun yaitu sebanyak 15 orang
37,50. Kemudian dilanjutkan dengan pengalaman berusahatani 5-10 tahun, 21- 25 tahun, dan lebih besar dari 25 tahun yang masing-masing sebanyak 7 orang
17,50. Sedangkan responden yang melakukan proses pengolahan biji kakao
dengan difermentasi, sebaran terbanyak pada pengalaman 21-25 tahun yaitu sebanyak 25 orang 41,67. Hal ini terlihat bahwa petani yang melakukan proses
fermentasi pada biji kakao sebagian besar sudah berpengalaman. Selanjutnya urutan berikutnya pengalaman responden banyak tersebar pada lama pengalaman
usahatani kakao pada 11-15 tahun yaitu sebanyak 16 orang 26,67.
Berdasarkan luas lahan yang digarap untuk usahatani kakao, rata-rata petani yang melakukan proses pengolahan biji kakao dengan tidak difermentasi
tersebar pada luas lahan 0,5-1,00 hektar sebanyak 12 orang 30,00. Kemudian diikuti dengan luas lahan lebih besar dari 3,00 hektar dan 1,51-2,00 hektar yang
masing-masing sebanyak 9 orang 22,50 dan 8 orang 20,00. Sebaran responden berdasarkan luas lahan garapan yang diusahakan untuk tanaman kakao
di Desa Mundeh Kauh tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Sebaran Responden berdasarkan Luas Lahan Garapan yang
Diusahakan untuk Tanaman Kakao di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2012
No. Luas Lahan
Garapan Ha Responden
Tidak Fermentasi Responden
Fermentasi Jumlah
Orang Komposisi
Jumlah Orang
Komposisi 1.
0,5 3
7.50 0.00
2. 0,5 - 1,00
12 30.00
9 15.00
3. 1,01 - 1,50
4 10.00
19 31.67
4. 1,51 - 2,00
8 20.00
5 8.33
5. 2,01 - 2,50
3 7.50
6 10.00
6. 2,51 - 3,00
1 2.50
5 8.33
7. 3,00
9 22.50
16 26.67
Jumlah 40
100.00 60
100.00
Sedangkan rata-rata luas lahan yang digarap petani yang melakukan proses pengolahan biji kakao dengan difermentasi banyak tersebar pada luas lahan 1,01-
1,50 hektar yaitu 19 orang responden 31,67. Kemudian sebaran berikutnya luas lahan garapan responden tersebar pada lebih besar dari 3,00 hektar dan 0,50-
1,00 hektar yang masing-masing sebanyak 16 orang 26,67 dan 9 orang 15,00.
Usahatani kakao banyak dilakukan pada lahan perkebunan yang sebagian besar diusahakan dengan pola tumpangsari. Oleh karena itu ada sebagian petani
responden mengusahakan tanaman kakao pada persil kebun yang berbeda. Jumlah persil yang diusahakan petani responden dibagi menjadi 3 klasifikasi, yaitu 1
sebanyak 1 persil yang digarap 2 sebanyak 2 persil yang digarap dan 3 sebanyak 3 persil yang digarap. Berdasarkan hasil penelitian, sebaran petani rata-
rata jumlah persil yang digarap hampir sama pada masing-masing klasifikasi. Klasifikasi pertama yaitu dengan jumlah persil yang digarap yaitu 1 persil
sebanyak 35 petani responden yang terdiri dari 13 orang petani responden 32,50 yang melakukan proses pengolahan biji kakao dengan tidak
difermentasi dan 22 orang petani responden 36,67 yang melakukan proses pengolahan biji kakao dengan difermentasi. Sebaran responden berdasarkan
jumlah persil yang diusahakan untuk tanaman kakao di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan tahun 2012 dapat dilihat pada
Tabel 14. Tabel 14. Sebaran Responden berdasarkan Jumlah Persil yang Diusahakan untuk
Tanaman Kakao di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2012
No. Jumlah Persil
Garapan Responden
Tidak Fermentasi Responden
Fermentasi Jumlah
Orang Komposisi
Jumlah Orang
Komposisi 1.
1 Persil 13
32.50 22
36.67 2.
2 Persil 14
35.00 19
31.67 3.
3 Persil 13
32.50 19
31.67 Jumlah
40 100.00
60 100.00
Sedangkan untuk jumlah persil yang diusahakan berjumlah 2 persil sebanyak 33 orang petani responden, yang terdiri dari 14 orang petani responden
35,00 dari yang melakukan proses pengolahan biji kakao dengan tidak difermentasi dan 19 orang petani responden 31,67 dari yang melakukan proses
pengolahan biji kakao dengan difermentasi. Sementara untuk responden yang mengusahakan tanaman kakao dengan jumlah persil sebanyak 3 persil yaitu 32
orang petani responden yang terdiri dari 13 orang petani responden 32,50 dari jumlah petani yang melakukan proses pengolahan biji kakao dengan tidak
difermentasi dan 19 orang petani responden 31,67 dari jumlah petani yang melakukan proses pengolahan biji kakao dengan difermentasi.
Jumlah tanaman termasuk kedalam potensi yang dimiliki petani dalam menghasilkan produksi. Jumlah tanaman akan berbeda sesuai dengan luas areal
yang diusahakan. Berdasarkan jumlah tanaman yang diusahakan, sebaran terbanyak rata-rata responden berada pada klasifikasi lebih kecil dari 500 pohon
dan 500-1.000 pohon. Hal ini menandakan bahwa rata-rata jumlah kepemilikan pohon yang di usahakan responden tidak lebih dari 1.000 pohon. Sebaran
responden berdasarkan jumlah tanaman kakao yang diusahakan di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan tahun 2012 dapat dilihat
pada Tabel 15. Tabel 15. Sebaran Responden berdasarkan Jumlah Tanaman Kakao yang
Diusahakan di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2012
No. Jumlah
Tanaman Kakao Pohon
Responden Tidak Fermentasi
Responden Fermentasi
Jumlah Orang
Komposisi Jumlah
Orang Komposisi
1. 500
17 42.50
13 21.67
2. 500 - 1.000
14 35.00
23 38.33
3. 1.001 - 1.500
2 5.00
9 15.00
4. 1.501 - 2.000
1 2.50
6 10.00
5. 2.001 - 2.500
1 2.50
5 8.33
6. 2.501 - 3.000
4 10.00
4 6.67
7. 3.000
1 2.50
0.00 Jumlah
40 100.00
60 100.00
Sebaran jumlah pohon tertinggi pada responden yang melakukan proses pengolahan biji kakao dengan tidak difermentasi berada pada posisi lebih kecil
dari 500 pohon yaitu sebanyak 17 orang petani responden 42,50. Kemudian sebaran tertinggi kedua terdapat pada klasifikasi jumlah pohon 500-1.000 pohon
yaitu sebanyak 14 orang petani responden 35,00 selebihnya sekitar 9 orang petani responden memiliki jumlah tanaman lebih dari 1.000 pohon. Sedangkan
jumlah pohon tertinggi pada responden yang melakukan proses pengolahan biji kakao dengan difermentasi berada pada posisi 500-1.000 pohon yaitu sebanyak 23
orang responden 38,33. Kemudian diikuti oleh sebaran tertinggi kedua yaitu jumlah tanaman lebih kecil dari 500 pohon sebanyak 13 orang petani responden
21,67. Selebihnya sekitar 24 orang responden memiliki jumlah tanaman lebih dari 1.000 pohon.