Analisis Pendapatan Usahatani Kakao pada Perkebunan Rakyat di Bali
Coelli, T. J., D S.P. Rao, C.J. O’Donnell and G.E. Battese. 2005. An Introduction to Efficiency and Productivity Analysis. Second Edition. Springer.
New York. Debertin D. L. 1986. Agricultural Production Economics. Mcmillan Publishing
Company. New York. Denberg, T.F. 1992. Konsep Teori dan Kebijakan Makroekonomi. Erlangga.
Jakarta. Desa Mundeh Kauh. 2011. Monografi Desa Mundeh Kauh, Kecamatan
Selemadeg Barat. Kabupaten Tabanan. [Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2010. Statistik Perkebunan Indonesia
2009-2011, Kakao. Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan. Kementerian Pertanian. Jakarta.
[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan. 2011. Statistik Perkebunan Indonesia 2010-2012, Kakao. Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan.
Kementerian Pertanian. Jakarta. [Ditjen PPHP] Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.
2006. Panduan Umum Pasca Panen Perkebunan yang Baik dan Benar. Direktorat Penanganan Pasca Panen, Direktorat Jenderal Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta.
Doll PJ, Orazem F. 1984. Production Economics Theory with Applications Second Edition. Canada: John Wiley and Sons, Inc.
Dornbusch, Rudiger dan S, Fischer. 1997. Makroekonomi. Erlangga. Jakarta. Duncan, R.J., E.G. Godfrey, T.N. Yap, G.L. Pettipher dan T. Tharumarajah. 1989.
Improvement of Malaysian Cocoa Bean Flavor by Modification of Harvesting, Fermentation and Drying Methods. The Sime-Cadbury
Process. The Planters, 65, 157-173.
Fatma, Z. 2011. Analisis Fungsi Produksi dan Efisiensi Usahatani Kopi Rakyat di Aceh Tengah. Tesis Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Bogor. Farrell, M. J. 1957. The Measurement of Productive Efficiency. Journal of Royal
Statistic Society, Series A : 253-81. Greene, W. H. 2008. The Econometric Approach to Efficiency Analysis. The
Measurement of Productive Efficiency and Productivity Growth. Oxford University Press. New York.
Hadi, S. 1998. Metode Statistika Dasar. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Hasan, N., R. Roswita dan P. Yufdy. 2012. Analisis Masalah dan Kebutuhan Inovasi Teknologi Kakao di Kabupaten Limapuluh Kota. Prosiding
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan
Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian. Bogor.
Intriligator, M.D. 1978. Econometric Models, Techniques and Applications. Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs. New Jersey.
Kadariah. 1988. Evaluasi Proyek. Analisis Ekonomi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi LPFE. Univesitas Indonesia. Jakarta.
Kebede, T. A. 2001. Farm Household Technical Effeciency: A Stochastic Frontier Analysis, A Study of Rice Producers in Mardi Watershed in the
Western Development Region of Nepal. Master Thesis. Department of Economics and Social Sciences, Agricultural University of Norway,
Norway.
Koutsoyiannis. 1977. Theory of Econometrics, second edition. The Macmillan Press Limited. United Kingdom.
Kumbakhar, S. C. and C. A. K. Lovell. 2000. Stochastic Frontier Analysis. Cambridge University Press, Melbourne.
Lau, L. J. and P. A. Yotopoulos. 1971. A Test for Relative Efficiency and Application to Indian Agriculture. The American Economic Review,
61 1 : 94-109. Misnawi. 2005. Peranan Pengolahan Terhadap Pembentukan Citarasa Cokelat.
Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 21, 136-144. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.
Mulato, S., O. Atmawinata, Yusianto, Handaka dan W. Muehlbauer. 1997. Kinerja Model Unit Sentralisasi Pengolahan Kakao Rakyat Skala
Kelompoktani. Pelita Perkebunan, 13, 100-114. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.
Nchare, A. 2007. Analisys of Factors Affecting Technical Efficiency of Arabica Coffee Producers in Cameroon. Research Paper 163., Africa Economic
Research Consortium, Nairobi. Nicholson, W. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Jakarta:
Erlangga. Ogundari, K. and S. O. Ojo. 2006. An Examination of Technical, Economic and
Allocative Efficiency of Small Farms: The Case Study of Cassava Farmers in Osun State of Nigeria. Journal of Central European
Agriculture, 7 3 : 423-432.
Oka, I.N. 1995. Pengndalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
[Pusdatin] Pusat Data dan Informasi Pertanian. 2010. Outlook Komoditas Pertanian: Perkebunan. Pusat Data dan Informasi Pertanian,
Kementerian Pertanian, Jakarta. Rifin, A. 2012. Analisis Pengaruh Penerapan Bea Keluar pada Daya Saing Ekspor
Kakao Indonesia. Makalah disampaikan pada Seminar Hasil Penelitian Unggulan Departemen PUD. Departemen Agribisnis, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Institut Peranian Bogor. Bogor.
Rohan, T.A. 1963. Processing of Raw Cocoa for The Market. FAO. Rome. 163p. Saharun, L. 2001. Analisis Respon Areal dan Produksi Kakao pada Perkebunan
Rakyat dan Perkebunan Besar di Propinsi Irian Jaya. Tesis Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Salvatore, D. 1997. Teori Ekonomi Mikro. Erlangga. Jakarta. Seiford LM, RM Trall. 1990. Recent Developments in DEA: the Mathematical
Approach to Frontier Analysis. Journal of Econometrics. 46:7-38. Sinaga, B.M. 2011. Metode Pengambilan Sampel. Program Studi Ilmu Ekonomi
Pertanian. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor. Singarimbun, M. dan S. Effendi. 1998. Metodologi penelitian Survey. LP3ES.
Jakarta. Slameto. 2003. Analisis Produksi, Penawaran dan Pemasaran Kakao di Daerah
Sentra Pengembangan Komoditas Unggulan Lampung. Tesis Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soedarsono. 1998. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta. Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis
Fungsi Cobb Douglas. Jakarta: Rajawali Pers. Soekartawi. 2001. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia UI-Press. Jakarta.
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soetrisno. 1982. Dasar-dasar Evaluasi Proyek. Jilid II. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.
Sugianto, T. 1982. The Relative Economic Efficiency of Irrigated Rice Farm, West Java, Indonesia. Ph.D Dissertation. Department of Agricultural
Economics, University Illinois, Urbana. Suprihatini, R., B. Drajat dan U. Fajar. 2004. Kebijakan Percepatan
Pengembangan Industri Hilir Perkebunan: Kasus Teh dan Sawit. Analisis Kebijakan Pertanian 2 1: 54-66.
Tumanggor, D.S. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Cokelat di Kabupaten Dairi. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara, Medan. Wahyudi, T. 1988. Perisa Kakao dan Komponen-komponennya. Pelita
Perkebunan, 4, 106-110. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember
Wahyudi, T. 2003. Standar Prosedur Operasional SOP Penanganan Biji Kakao di Tingkat Petani, Pedagang Pengumpul dan Eksportir. Warta Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 19, 156-167. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember
Wahyudi, T. dan Misnawi. 2007. Fasilitasi Perbaikan Mutu dan Produktivitas Kakao Indonesia. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
Vol. 231, 32-43, 2007. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.
Wahyudi, T., T.R. Panggabean dan Pujianto. 2009. Panduan Lengkap Kakao, Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir. Cetakan Kedua.
Penebar Swadaya. Jakarta. Widyotomo, S., S. Mulato dan Yusianto. 2001. Karakteristik Biji Kakao Kering
Hasil Pengolahan dengan Metode Fermentasi dalam Karung Plastik. Pelita Perkebunan, 17, 72-86. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia. Jember
Widyotomo, S. dan Mulato, S. 2008. Teknologi Fermentasi dan Diversifikasi Pulpa Kakao Menjadi Produk yang Bermutu dan Bernilai Tambah.
Review Penelitian Kopi dan Kakao. Vol. 241, 65-82, 2008. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.
Yantu, M.R. Model Ekonomi Wilayah Komoditi Kakao Biji Propinsi Sulawesi Tengah. Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Bogor. Yusianto, T. Wahyudi dan B. Sumartono. 1995. Pola Citarasa Biji Kakao dari
Beberapa Perlakuan Fermentasi. Pelita Perkebunan, 11, 117-131. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.
Zen, LW., Abdullah., dan T.S Yew. 2003. Technical Efficiency of The Driftnet and Payang Seine Lampara Fisheries in West Sumatra, Indonesia,
Journal of Asian Fisheries Scince, 15.p.97-106.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Perkembangan Produktivitas Kakao di Indonesia menurut Pengelolaannya Tahun 2000-2010
Sumber: Ditjenbun, 2010 Keterangan :
PR = Perkebunan Rakyat
PBN = Perkebunan Besar Negara PBS = Perkebunan Besar Swasta
100 200
300 400
500 600
700 800
P ro
d u
k ti
v it
a s
K g
H a
Tahun
PR PBN
PBS
Lampiran 2. Luas Tanaman Menghasilkan TM, Produksi dan Produktivitas Kakao Perkebunan Rakyat di Indonesia menurut Provinsi Tahun
2010 No.
Provinsi Luas TM
Ha Produksi
Ton Produktivitas
KgHa 1 Aceh
37.696 28.709
761,59 2 Sumatera Utara
44.442 39.931
898,50 3 Sumatera Barat
34.475 32.416
940,28 4 Riau
2.308 1.508
653,38 5 Kepulauan Riau
1 -
- 6 Jambi
711 532
748,24 7 Sumatera Selatan
2.486 1.781
716,41 8 Bangka Belitung
143 98
685,31 9 Bengkulu
4.851 4.129
851,16 10 Lampung
25.267 22.950
908,30 11 DKI. Jakarta
- -
- 12 Jawa Barat
3.610 2.295
635,73 13 Banten
2.477 1.605
647,96 14 Jawa Tengah
2.473 1.284
519,21 15 DI. Jogjakarta
2.730 1.243
455,31 16 Jawa Timur
7.318 5.004
683,79
17 Bali
9.179 7.092
772,63
18 Nusa Tenggara Barat 3.366
1.568 465,83
19 Nusa Tenggara Timur 23.542
12.569 533,90
20 Kalimatan Barat 4.073
2.374 582,86
21 Kalimantan Tengah 398
285 716,08
22 Kalimantan Selatan 151
35 231,79
23 Kalimantan Timur 22.488
12.552 558,16
24 Sulawesi Utara 7.427
3.568 480,41
25 Gorontalo 4.703
3.799 807,78
26 Sulawesi Tengah 173.819
143.745 826,98
27 Sulawesi Selatan 216.738
169.971 784,22
28 Sulawesi Barat 107.108
101.002 942,99
29 Sulawesi Tenggara 158.247
137.468 868,69
30 Maluku 10.796
6.501 602,17
31 Maluku Utara 21.044
13.689 650,49
32 Papua 11.975
11.522 962,17
33 Papua Barat 7.489
2.481 331,29
Jumlah 953.531
773.706 811,41
Sumber : Ditjenbun, 2010