Metode Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN

4.6. Definisi Operasional

Guna memudahkan pengumpulan data, peubah-peubah yang digunakan terlebih dahulu didefinisikan dan diukur mengacu pada konsep berikut ini: 1. Produksi kakao Y, adalah jumlah biji kakao kering yang dihasilkan dalam satu tahun. Satuan ukuran yang digunakan adalah kilogram. 2. Tenaga kerja X 1 adalah jumlah total tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi untuk berbagai jenis kegiatan, mulai dari pembuatan lubang pupuk, pemupukan sampai dengan pengeringan biji kakao. Satuan yang digunakan adalah Hari Orang Kerja HOK. Harga tenaga kerja P 1 dihitung sama dengan besarnya tingkat upah petani yang berlaku umum di daerah penelitian, dihitung dengan satuan Rupiah per HOK atau 8 jam kerja per hari RpHOK. 3. Pupuk N X 2 , adalah jumlah pupuk N yang digunakan dalam satu tahun. Kandungan N terdiri dari pupuk urea dan sepertiga pupuk ponska yang diukur dalam satuan kilogram kg. Harga pupuk N P 2 yaitu harga rata-rata pupuk urea dan ponska di daerah penelitian saat penelitian dilakukan, dihitung dalam satuan Rupiah per kilogram Rpkg. 4. Pupuk P X 3 , adalah jumlah pupuk P yang digunakan dalam satu tahun. Kandungan P terdiri dari pupuk TSPSP36 dan sepertiga pupuk ponska yang diukur dalam satuan kilogram kg. Harga pupuk P P 3 yaitu harga rata-rata pupuk TSP dan ponska di daerah penelitian saat penelitian dilakukan, dihitung dalam satuan Rupiah per kilogram Rpkg. 5. Pupuk K X 4 , adalah jumlah pupuk K yang digunakan dalam satu tahun. Kandungan K terdiri dari pupuk KCl dan sepertiga pupuk ponska yang diukur dalam satuan kilogram kg. Harga pupuk K P 4 yaitu harga rata-rata pupuk KCl dan ponska di daerah penelitian saat penelitian dilakukan, dihitung dalam satuan Rupiah per kilogram Rpkg. 6. Pestisida X 5 adalah jumlah pestisida yang digunakan dalam satu tahun, diukur dalam satuan liter l. Harga pestisida P 5 adalah harga rata-rata pestisida yang berlaku umum di daerah penelitian saat penelitian dilakukan, dihitung dalam satuan Rupiah per liter Rpliter. 7. Luas lahan X 6 , adalah luas lahan yang digarap untuk usahatani kakao pada periode satu tahun yaitu tahun 20112012. Satuan ukurannya adalah hektar ha. 8. Umur tanaman X 7 , adalah umur tanaman kakao yang diusahakan pada periode tahun 20112012, satuan ukuran adalah tahun th. 9. Umur petani Z 1 , adalah usia petani pada saat penelitian dilakukan dan dinyatakan dalam tahun. 10. Pendidikan petani Z 2 , yaitu jumlah total waktu yang dibutuhkan petani untuk menempuh pendidikan formal yang dinyatakan dalam tahun. 11. Pengalaman petani Z 3 , adalah lamanya waktu yang telah dilalui petani sejak pertama kali mulai berusahatani kakao hingga saat penelitian dilakukan, dinyatakan dalam tahun. 12. Jumlah persil Z 4 , adalah jumlah persil yang diusahakan petani untuk usahatani kakao pada periode tahun 20112012 yang dinyatakan dalam persil. 13. Dummy status lahan Z 5 , adalah status lahan yang diusahakan petani dalam berusahatani kakao, jika Z 5 = 1 jika lahan yang diusahakan milik sendiri dan Z 5 = 0 adalah jika lahan yang diusahakan milik orang lain yang digarap. 14. Dummy penerapan teknologi fermentasi Z 6 , adalah status penerapan teknologi fermentasi pada biji kakao, jika Z 6 = 1 jika petani menerapkan teknologi fermentasi dan Z 6 = 0 adalah jika petani tidak menerapkan teknologi fermentasi.