Mata Pencaharian dan Tingkat Pendidikan

Mundeh Kauh. Selain dirasakan manfaatnya sebagai penyedia sarana produksi berupa bibit kakao, UP3HP juga dikenal sebagai institusi pemerintah yang menjadi penentu kebijakan dan mampu memberikan inovasi teknologi baru untuk menambah keterampilan masyarakat dalam berusahatani, yaitu dalam hal budidaya kakao seperti penanggulangan hama penggerek buah kakao dan pasca panenpengolahan kakao seperti teknik fermentasi biji. Dalam kaitannya sebagai institusi pemerintah penentu kebijakan dan pemberi inovasi teknologi baru ini, peran UP3HP tidak lepas dari peran PPL petugas penyuluh lapangan yang berasal dari Dinas Perkebunan Kabupaten, yang perannya juga dirasakan besar oleh masyarakat desa. Keberadaan dan peran kelembagaan agribisnis kakao di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Keberadaan dan Peran Kelembagaan Agribisnis Berbasis Kakao di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Tahun 2012 No. Nama Lembaga Keberadaan BesarSedangKecil Peran BesarSedangKecil 1. Penyedia Sarana Produksi a. UPP PerkebunanUP3HP Sedang Sedang b. Koperasi Subak Abian Sedang Besar c. KUD Besar Sedang 2. Budidaya a. UPP PerkebunanUP3HP Sedang Besar b. PPL Dinas Perkebunan Kabupaten Besar Besar c. UPPT Sedang Kecil 3. Pasca panenPengolahan a. UPP PerkebunanUP3HP Sedang Besar b. PPL Dinas Perkebunan Kabupaten Besar Sedang c. Subak Pucaksari Sedang Besar 4. Pemasaran a. Koperasi Subak Abian Sedang Sedang b. Pengepul Kecil Besar 5. Permodalan a. UPP PerkebunanUP3HP Sedang Besar Pelaksanaan teknik fermentasi yang telah diajarkan oleh UP3HP dan PPL belum dapat dilaksanakan secara optimal oleh petani Desa Mundeh Kauh karena masalah cuaca, tidak adanya alat pengering, dan masalah harga jual biji kakao fermentasi dan non fermentasi yang tidak berbeda nyata selisih harga jual hanya 15. Oleh karena itu, petani mengharapkan bantuan dari UP3HP berupa bimbingan teknis dalam hal budidaya dan pengolahan kakao, terutama penanggulangan penggerek buah kakao, alat pengering biji kakao, bak pencucian biji kakao, lantai jemur, dan bangunan untuk pengolahan kakao. Selain itu, UP3HP juga berperan sebagai lembaga penyedia modal, dalam hal ini melalui UP3HP, masyarakat Desa Mundeh Kauh telah menerima dana BLM Bantuan Langsung Masyarakat sebesar Rp 51,5 juta per kelompok tanpa bunga. Dana BLM tersebut dikelola oleh koperasi subak abian sebagai modal untuk membeli biji kakao dari anggotanya dan mengolahnya dengan teknik fermentasi sehingga dapat memenuhi permintaan pihak swasta, yaitu PT. Bumi Tangerang yang bekerjasama dengan perusahaan daerah. Dengan dana tersebut, sebenarnya baru 10 ton biji basah yang mampu dibeli oleh koperasi dan difermentasi menjadi sekitar 3 ton biji kakao kering atau sekitar 3 dari total produksi petani subak abian yang mampu mencapai 100 ton biji kering. Sebagai lembaga pemasaran, koperasi subak abian telah mampu membeli biji kakao dari anggotanya sampai 20 dari total produksi. Jumlah ini memang masih jauh lebih rendah dibandingkan jumlah yang mampu dibeli oleh pengepul, yaitu sebesar 80 dari total produksi. Hal ini disebabkan modal para pengepul jauh lebih besar daripada modal yang dimiliki oleh koperasi subak abian, sehingga meskipun keberadaan pengepul di masyarakat kecil, namun perannya dirasakan besar oleh masyarakat Subak Abian Puncaksari. Selain menampung hasil petani, koperasi subak abian juga berperan sebagai penyedia sarana produksi, seperti pupuk dan plastik sarungisasi. Lembaga penyedia sarana produksi yang lain adalah KUD, namun perannya hanya dirasakan sedang olah masyarakat karena hanya dianggap sebagai penyedia pupuk untuk koperasi subak abian. Lembaga pemberi inovasi teknologi budidaya kakao yang lain adalah UPPT. Keberadaan lembaga ini cukup besar sedang di masyarakat, namun perannya dirasakan kecil karena masyarakat tidak terlalu mengenalnya. Kegiatan UPPT biasanya dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan UP3HP dan PPL, seperti sekolah lapang, dan lain-lain. Diagram venn kelembagaan adalah gambaran situasi kelembagaan di desa yang menjelaskan tentang manfaat, pengaruh dan kedekatan hubungan suatu kelembagaan dengan masyarakatnya. Diagram venn kelembagaan digambarkan dengan simbol yang sangat sederhana, yaitu lingkaran. Semakin besar lingkaran menggambarkan semakin besarnya keberadaan lembagainstitusi tersebut di dalam masyarakat desa. Peran lembagainstitusi bagi masyarakat desa dapat dilihat dari jauh dekatnya lingkaran tersebut digambar Gambar 7. Gambar 7. Diagram Venn Kelembagaan Agribisnis Kakao di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan Berdasarkan Gambar 7 dapat dilihat bahwa peran koperasi subak abian berada di dalam lingkaran Desa Mundeh Kauh karena lembaga tersebut dibentuk sendiri oleh masyarakat subak abian untuk membantu mereka dalam hal penyediaan sarana produksi dan pemasaran hasil. Lingkaran koperasi subak abian beririsan dengan lingkaran perusahaan daerah dan lingkaran perusahaan daerah Desa Mundeh Kauh Koperasi subak abian Persh. Daera h PT. Bumi Tangerang Subak Abian Pucaksari i PPL Dinas Kab. UP3HP UPPT KUD Pengepul