Value chain system dalam budidaya rumput laut di Kabupaten Maluku

5.3 Matriks internal dan eksternal

Proses dari berbagai strategi pengembangan dapat menentukan prioritas strategi. Untuk menetapkannya perlu dibuat matriks Internal dan matriks Eksternal dari strategi pemasaran rumput laut hasil analisis matriks IFE dapat disajikan pada Tabel 25. Tabel 25 Hasil analisis matriks IFE Faktor Internal Bobot A Rating B Skor AxB I. KEKUATAN A. Pemanfaatan lahan yang potensial 0.091 4 0.363 B. Kondisi peraiaran yang subur 0.100 4 0.400 C. Program pemerintah yang mendukung program pengembangan budidaya rumput laut 0.107 4 0.430 D. Nelayan memiliki motivasi yang tinggi 0.111 4 0.444 II. KELEMAHAN E. Pengetahuan SDM yang masih rendah 0.122 1.333 0.163 F. Keadaan alam yang tidak mendukung proses pengolahan 0.089 2 0.178 G. Kurangnya sarana infrastruktur 0.107 2 0.214 H. Keterbatasan Modal 0.115 1 0.115 I. Kurangnya kegiatan promosi 0.094 1.667 0.157 J. Belum adanya arsip pembukuan 0.063 0.167 0.010 TOTAL 1.000 2.474 Sumber : Data diolah 2013 Tabel 26 Hasil analisis matriks EFE Faktor Eksternal Bobot A Rating B Skor AxB

1. PELUANG

A. Pasar rumput laut dalam negeri masih terbuka 0.065

4 0.261 B. Dukungan pemerintah 0.074 3.667 0.270

C. Dukungan dunia usaha dan perbankan 0.069

3 0.208

D. Akses sarana transportasi yang memadai 0.080

3 0.240

E. Spektrum pasar nasional dan internasional 0.073

3.333 0.242 F. Memiliki peluang investasi 0.080 3.333 0.267

G. Adanya loyalitas pelanggan 0.075

3 0.224

2. ANCAMAN

H. Hama dan penyakit yang menyerang 0.090

2 0.18

I. Fluktuasi harga penjualan 0.079

2 0.158 J. Belum adanya lembaga yang mengawasi kualitas mutu 0.085 1.667 0.142

K. Tidak adanya kegiatan yang bersifat kontinu 0.058

1.667 0.096 L. Kurang adanya kerja sama dengan perusahaan pengelolah 0.076 2 0.152

M. Iklim dan cuaca yang tidak Menentu

0.096 2 0.192 TOTAL 1.000 2.634 Sumber : Data diolah 2013 Setelah skor akhir diperoleh, langkah selanjutnya adalah memasukkan angka tersebut ke dalam Matrik Internal Eksternal untuk menentukan posisi perusahaan. Apabila posisi sudah diketahui, maka penyusunan formulasi strategi dapat segera dilakukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 13. Pemetaan hasil Matrix IE Kuat Sedang Lemah 3,0 – 4,0 2,0 – 2,99 1,0 – 1,99 Tinggi 4,0 3,0 2.474 2,0 1,0 3,0 – 4,0 Sedang 3,0 2,0-2,99 2.634 2,0 Rendah 1,0 – 1,99 1,0 Gambar 13 Hasil matrix IE Berdasarkan hasil analisis internal diperoleh skor tertimbang 2.474 sedangkan dari hasil analisis eksternal diperoleh skor tertimbang 2.634. Maka gabungan dari faktor internal dan faktor eksternal Tabel IFE dan EFE tersebut memperlihatkan posisi obyek yang sedang diteliti yaitu berada pada ruang V yaitu stabilitas menjaga dan mempertahankan. Strategi yang layak ditawarkan untuk posisi stabil tersebut yaitu para nelayan dapat melakukan kegiatan penetrasi pasar dan langkah penyempurnaan strategi pengembangan produknya untuk mempertahankan dan memelihara kinerja yang sudah dicapai.

5.4 Formulasi Strategi

Dalam merumuskan dan menetapkan alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh nelayan, maka terlebih dahulu dibuat matriks SWOT sebagaimana terlihat pada Tabel 27. I II III IV V VI VII VIII IX