Instrumen Penelitian KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

37 3 Semua ide ditulis dalam kata kunci dan kalimat 4 Semua ide ditulis dalam bentuk kata kunci 4 Desain warna dan gambar Tidak menggunakan warna dan gambar 1 Hanya menggunakan satu warna dan tidak menggunakan gambar 2 Menggunakan warna berbeda disetiap cabang utama dan pemberian gambarsimbol hanya pada pusat topik 3 Menggunakan warna yang berbeda disetiap cabang utama dan pemberian gambarsimbol hanya pada pusat topik dan cabang utama 4 Menggunakan warna berbeda disetiap cabang dan pemberian gambarsimbol pada pusat topik, cabang utama, dan cabang lainnya 5 Struktur keseluruhan Ide-ide subtema, kata kunci, dan gambar yang digunakan tidak sesuai dengan pusat topik 1 Hanya subtema saja yang sesuai dengan pusat topik 2 Beberapa diindikasikan bahwa ide – ide berhubungan dengan pusat topik 3 Hampir semua ide – ide yang digunakan sesuai dengan pusat topik dan memiliki hirarki yang baik 4 Keseluruhan ide – ide yang digunakan memiliki hirarki yang efektif. Adapun kategori penilaian untuk mind mapping ini dilihat dari banyaknya aspek yang dinilai dan dikalikan skor. Dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5 Kategori Penilaian Mind Mapping Kategori Nilai Sangat baik 80 - 100 18 – 20 Baik 70 - 79 15 – 17 Cukup 60 - 69 12 – 14 Kurang 50 – 59 9 – 11 Sangat kurang 0 - 49 8 38 3. Pedoman Observasi Catatan Lapangan Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. 8 Lembar observasi digunakan untuk menilai aktivitas siswa dalam membuat mind mapping serta sebagai pendukung pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa. Aktivitas siswa dilihat mulai dari tahap persiapan dan pembuatan mind mapping.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Coba Prasyarat Instrumen Untuk mengetahui apakah soal yang diberikan memenuhi syarat soal yang baik, maka dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal. a. Uji Validitas Validitas berasal dari akta validity, dapat diartikan tepat atau shahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas ini untuk mengukur tes berupa tes objektif menggunakan rumus koefisien korelasi biserial. 9 √ ………………………….… 3.1 Keterangan: r pbi : Angka Indeks Korelasi Poin Biserial M p : Mean nilai rata-rata hitung skor yang dicapai oleh peserta tes yang menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. M t : Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh seluruh peserta tes. SD t : Deviasi standar total. p : Proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. q : Proporsi peserta tes yang menjawab salah terhadap butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2009 , h. 30 9 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : Raja grafindo Persada, 2010 , h.258 39 Kriteria uji validitas berdasarkan interpretasi koefisien korelasinya dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut: 10 Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r pbi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,81 – 1,00 Sangat tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 -0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t tabel pada signifikansi 5 = 0,05. Kaidah keputusannya adalah jika t hitung t tabel berarti valid, dan sebaliknya jika t hitung t tabel berarti tidak valid. Berdasarkan Tabel 3.6 di atas terlihat bahwa dari 40 soal yang diujikan terdapat 20 soal yang dinyatakan valid setelah di uji validitasnya.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan rumus Kunder Richardson atau lebih dikenal dengan nama K-R 20 11 , yaitu: r 11 = [ ] [ ]………………………3.2 Keterangan: r 11 = reabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya item S 2 = varian total p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah jumlah hasil perkalian antara p dan q Kriteria uji reliabilitas berdasarkan interpretasi koefisien korelasinya dapat dilihat pada Tabel 3.7 di bawah ini: 12 10 Suharsimi Arikunto, op. cit., h.75 11 Purwanto,op. cit., h. 169 40 Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r 11 Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 -0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat rendah Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 alfa = 0,05. Jika t hitung t tabel maka instrumen dikatakan baik dan dapat dipercaya. Berdasarkan Tabel 3.7 di atas, terlihat bahwa hasil uji reabilitas instrument tes yang didapat sebesar 0,752 dan termasuk kriteria tinggi.

c. Pengujian Tingkat Kesukaran

Untuk mengukur tingkat kesukaran penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: 13 …………..…………………. 3.3 Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria uji taraf kesukaran berdasarkan interpretasi taraf kesukarannya dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut: 14 Tabel 3.8 Interpretasi Taraf Kesukaran Indeks Taraf Kesukaran Kriteria Taraf Kesukaran 0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah 12 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011, Cet. Ke-10, h.196 13 Suharsimi Arikunto, op. cit, h. 208. 14 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, Cet ke-13, h.137 41 Hasil perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini: Tabel 3.9 Tabel Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kriteria Soal Butir Soal Jumlah Soal Persentase Mudah 31 77,50 Sedang 9 22,50 Sukar Jumlah 40 100 Berdasarkan Tabel 3.8 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji taraf kesukaran soal menunjukkan kriteri sedang lebih banyak dibandingkan dengan kriteria lainnya, yaitu 31 soal 77,50. Untuk kriteria mudah 9 soal 22,50 dan tidak ada kriteria sukar 0.

d. Pengujian Daya Pembeda

Pengujian daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut: 15 = …………………… 3.4 Keterangan: D : indeks daya pembeda : banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria uji daya pembeda berdasarkan interpretasi daya pembedanya dapat dilihat pada Tabel 3.10 sebagai berikut: 16 15 Suharsimi Arikunto, op. cit, h. 213. 16 Ibid, h. 218