Perumusan Masalah Tujuan PENDAHULUAN

8 role-playing, problem solving, sistem regu team teaching, latihan drill, karyawisata field-trip, survei masyarakat, dan metode simulasi. 5 Menurut Ahmadi, dalam memilih metode mengajar perlu diperhatikan hal- hal berikut : 1 Metode mengajar yang digunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa 2 Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa 3 Metode mengajar yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya 4 Metode mengajar yang digunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi 5 Metode mengajar yang digunakan harus dapat mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha sendiri 6 Metode mengajar yang digunakan harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata yang bertujuan 7 Metode mengajar yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap - sikap utama yang diharapkan dalam cara kebiasaan bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari. 6 Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, dapat di simpulkan bahwa metode mengajar adalah cara yang digunakan guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Prinsip-prinsip Pemilihan Metode Mengajar

1 Prinsip Motivasi dan Tujuan Belajar Motivasi memiliki kekuatan besar dalam proses pembelajaran. Belajar tanpa motivasi seperti badan tanpa jiwa. 5 Ibid, hal.26 6 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2009, Cet.I, h.96 9 2 Prinsip Kematangan dan Perbedaan Individual Belajar memiliki masa kepekaan masing-masing dan setiap siswa memiliki tempo kepekaan yang tidak sama. Kepekaan intelektual anak menurut J. Piaget yang dikutip oleh Mansur memiliki tiga fase. Pertama, fase praoperasional, yang dialami anak usia 5-6 tahun atau masa prasekolah. Fase ini belum dapat membedakan sesuatu secara konsep atau abstrak. Kedua, fase operasi konkret. Pada fase ini, anak sudah mulai berpikir abstrak. Ketiga, fase operasional formal. Pada fase ini, siswa sudah mulai memikirkan apa yang ada di balik realitas, baik melalui percobaan atau observasi. 3 Prinsip Penyediaan Peluang dan Pengalaman Praktis Belajar dengan memperhatikan peluang sebesar-besarnya bagi praktisi siswa dan pengalaman langsung oleh siswa, jauh memiliki makna dari pada belajar verbalistik. 4 Integrasi Pemahaman dan Pengalaman Penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu proses belajar. Prinsip belajar ini didasarkan pada asumsi bahwa pengalaman mendahului proses belajar, sedangkan isi pengajaran atau makna dari suatu materi harus berasal dari pengalaman siswa sendiri. 5 Prinsip Fungsional Belajar merupakan proses pengalaman hidup yang bermanfaat bagi kehidupan berikutnya. Setiap belajar tampaknya tidak dapat lepas dari nilai manfaat, sekalipun bisa berupa manfaat teoritis atau praktis bagi kehidupan 6 Prinsip Menggembirakan Belajar merupakan proses yang terus berkelanjut tanpa henti, tentu seiring dengan kebutuhan dan tuntutan yang terus – menerus. Oleh karena itu, metode pembelajaran jangan sampai memberi kesan memberatkan, sehingga kesadaran belajar pada anak cepat berakhir. 7 7 Faizi, op. cit., h.46 - 49