penalaran dipahami dan dilatih melalui belajar matematika.
7
Nourooz Hashemi dalam penelitian yang berjudul “Generalization in the Learning of Mathematics”,
mengatakan bahwa generalisasi merupakan aktifitas penting dalam mempelajari konsep matematika dan perlu untuk diaplikasikan lebih lanjut dalam
pembelajaran.
8
Oleh karena itu keberhasilan siswa dalam memperlajari matematika dipengaruhi oleh kemampuan generalisasi yang dimilikya.
Kemampuan melakukan generalisasi termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam matematika. Menurut Webb Coxford dalam Nurina
menjelakan beberapa kegiatan dalam pembelajaran matematika yang tergolong dalam kategori berpikir tingkat tinggi yaitu memunculkan dugaan, membuat
analogi dan generalisasi, logika yang beralasan, pemecahan masalah, mempresentasikan hasil matematika, dan dapat membuat hubungan antara
dugaan, analogi serta logika, sedangkan katergori berpikir tingkat rendah diantaranya yaitu : mengerjakan aritmatika sederhana, menggunakan aturan
matematika secara langsung dan mengerjakan tugas algoritma.
9
Selanjutnya Sumarmo dan Nishitani menjelaskan bahwa dalam menyelesaikan soal
matematika tingkat tinggi, siswa harus memiliki motivasi yang tinggi, antusias dan keinginan yang kuat untuk menyelesaikan masalah yang karena masalah
tersebut tidak dapat secara langsung diketahui penyelesaiannya.
10
Hal tersebut sesuai dengan makna dari habits of mind. Berdasarkan hal tersebut dapat
dikatakan bahwa keberhasilan siswa dalam menguasai kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu kemampuan generalisasi dipengaruhi oleh habits of mind yang
dimiliki siswa.
7
Harry Dwi Putra, Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan SAVI Berbantuan WINGEOM untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP, Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol.1, 2013, h. 416
8
Hashemi, op.cit., h.214
9
Nurina Ayuningtyas, dan Endah Budi Rahaju. Proses Penyelesaian Soal Higher Order Thinking Materi Aljabar Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika
Siswa. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan 2.2 , 2013, h.3.
10
Izhumi Nishitani dan Utari Sumarmo,”High Level Matematical Thinking: Experiment with High School and Under Graduate Students Using various Approaches and Strategies”, 2016,
h.11 https:gair.media.gunma-u.ac.jpdspacebitstream100875130103_Nishitani.pdf
Berdasarkan uraian diatas mengenai kebiasaan pikiran atau habits of mind dan kemampuan generalisasi matematis siswa disimpulkan bahwa kemampuan
generalisasi memilki peranan besar dalam matematika, penguasaan terhadap kemampuan tersebut akan berpengaruh baik terhadap keberhasilan siswa dalam
mempelajari matematika. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan generalisasi matematis siswa adalah dengan mengkaji
kemampuan tersebut berdasarkan kebiasaan pikiran atau habits of mind yang ada pada diri siswa. Dengan mengkaji hal tersebut guru atau tenaga pengajar akan
mampu memahami bagaimana siswa memperoleh dan mengolah pemahaman serta pengetahuannya berdasarkan habits of mind yang dimilikinya serta
bagaimana pengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa. Hal tersebut juga dapat membantu guru memahami karakter siswanya melalui habit of
mind. Penulis menduga bahwa habits of mind yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematis yang dimilikinya. Oleh
karena itu penulis termotivasi untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Habits Of Mind Terhadap Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat di definisikan masalah
sebagai berikut :
1. Rendahnya kemampuan matematika siswa.
2. Rendahnya kemampuan generalisasi matematis siswa.
3. Kurangnya perhatian terhadap aspek pembentukan sikap atau karakter siswa
C. Pembatasan Masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada identifikasi masalah maka perlu diadakan pembatasan masalah agar pengkajian dalam penelitian ini lebih
terfokus. Adapun pembatasan masalahnya adalah : 1.
Aspek pembentukan sikap atau karakter siswa yang diteliti dalam penelitian ini yaitu habits of mind siswa. Kategori habits of mind yang digunakan dalam
penelitian ini dibatasi pada 4 kategori saja yaitu bertahan persisting,
metakognitif thinking of thinking, berpikir luwes thinking flexibly, menggunakan pengalaman lampau untuk membentuk pengetahuan baru
applying past knowledge to new situation. 2.
Kemampuan matematika yang digunakan dalam penetitian ini adalah kemampuan generalisasi matematis siswa dengan indikator berdasarkan teori
dari Mason. 3.
Penelitian ini dilakukan pada materi pembelajaran bangun ruang pada kelas VIII.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba merumuskan masalah
yang akan dibahas dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh habits of mind siswa terhadap kemampuan
generalisasi matematika siswa? 2.
Bagaimanakah pengaruh habits of mind siswa terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: 1.
Menjelaskan kecenderungan habits of mind yang dimiliki siswa. 2.
Mengetahui pengaruh habits of mind yang dimiliki siswa terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan, yaitu : 1.
Bagi peneliti: a.
Sebagai sarana perluasan wawasan mengenai pengaruh habits of mind kebiasaan berpikir terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa.
b. Sebagai bahan masukkan bagi peneliti lainnya dalam mengkaji masalah
yang serupa. 2.
Bagi siswa: a.
Sebagai sarana untuk lebih mengenal dirinya dengan mengetahui kebiasaan pikiran atau habits of mind yang dimilikinya.
b. Sebagai salah satu sumber informasi mengenai pengaruh habits of mind
terhadap pembelajaran matematika sehingga dapat membantunya dalam belajar matematika.
3. Bagi guru dan sekolah:
a. Sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui salah satu aspek
pembentukan karakter siswa yaitu habits of mind bagaimana pengaruh habits of mind tersebut dalam pembelajaran matematika.
b. Sebagai sarana bagi guru untuk lebih memahami karakter siswa melalui
pemahaman mengenai habits of mind yang dimiliki siswa
8
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskriptif
Teoritis 1.
Habits Of Mind a.
Pengertian Habits Of Mind
Habits of mind terdiri dari dua kata yaitu “habits” dan “mind” yang jika diartikan secara bahasa yaitu “kebiasaan” dan “pikiran atau berpikir”. Dalam penelitian ini habits
of mind diartikan sebagai ‘kebiasaan pikiran’. Ha
bits of mind
atau kebiasaan pikiran didefinisikan oleh
Arthur. L Costa dan Benna Kallick sebagai karakteristik dari apa yang dilakukan oleh orang cerdas ketika mereka dihadapkan dengan permasalahan
yang solusinya tidak dapat diketahui dengan mudah.
1
Kemudian menurut Ely Susanti kebiasaan pikiran diartikan sebagai pola perilaku cerdas yang
memungkinkan tindakan produktif.
2
Menurut Amal berdasarkan kutipan Rose Ash Sidiqi Marita, habits of mind adalah sekelompok keterampilan, sikap, dan
nilai yang memungkinkan orang untuk memunculkan kinerja atau kecerdasan tingkah laku berdasarkan stimulus yang diberikan untuk membimbing siswa
menghadapi atau menyelesaikan isu-isu yang ada.
3
Selanjutnya menurut Ely Susanti juga mengartikan habits of mind sebagai perilaku yang mensinergikan
otak ketika melakukan sesuatu, baik otak kanan maupun otak kiri yaitu mensinergikan antara intelektual dan emosional.
4
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa habits of mind merupakan kecenderungan perilaku
cerdas seseorang untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak diketahui segera diketahui solusinya. Kebiasaan pikiran tersebut akan membantu keberhasilan
1
Arthur.L. Costa dan Benna Kallick, Leading and Learning with Habits of Mind 16 Essential Characteristic for Success, United States of America : Association for Supervision and
Curriculum Development ASCD, 2008, h.16
2
Ely Susanti, Soal High Order Thinking Skill untuk Melatih Kebiasaan Berpikir Matematis, Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya, 2013, h.9.
3
Rose Ash Sidiqi Marita, “Identifikasi Kemampuan Habits Of Mind Siswa Praktikum dan Diskusi serta Pengaruhnya terhadap Penguasaan Konsep Sistem Organ”, Tesis pada Sekolah
Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, 2014, h.10, tidak dipublikasikan.
4
Susanti,op.cit., h.4