Thinking Flexibly dengan Kemampuan Generalisasi Matematis Using Past Knowledge to New Situation dengan Kemampuan Generalisasi

flexibly 4 menggunakan pengetahuan lama di situasi baru atau applying past knowledge to new situation. Pemilihan keempat ketegori tersebut didasarkan pada kesesuaian tiap indikatornya terhadap indikator kemampuan generalisasi matematis siswa. Peneliti menduga bahwa tiap siswa memiliki habits of mind berbeda dan akan memberikan pengaruh berbeda juga terhadap pencapaian siswa dalam kemampuan generalisasi matematisnya. Berikut skema kerangka berpikir pengaruh habits of mind terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa : Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian Rendahnya Keberhasilan Siswa dalam Belajar Matematika MASALAH SOLUSI Meninjau bagaimana pengaruh habits of mind siswa terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa Persisting Thinking about Thinking Habits of Mind Kemampuan Generalisasi Matematis Thinking Flexibly Use Past Knowledge to new Kurang digalinya aspek pembentukan karakter siswa yaitu habits of mind siswa Rendahnya kemampuan generalisasi matematis siswa KESIMPULAN Jika Habits of mind siswa memiliki pengaruh yang baik terhadap kemampuan generalisasi matematika siswa, maka habits of mind perlu ditingkatkan agar kemampuan generalisasi matematis siswa meningkat

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis yaitu: “Terdapat Pengaruh Habits of Mind Terhadap Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa” 40 BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTsN 32 Jakarta. Waktu penelitian yaitu semester genap tahun ajaran 20152016 yang dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Mei 2016. Tabel 3.1 Waktu Penelitian

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian korelasi yang bersifat ekpost facto atau causal research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Widarto penelitian causal research yaitu penelitian korelasi yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih . 1 Sedangkan Zainal Abidin mengungkapkan bahwa penelitian ekpost facto ialah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat yang 1 Widiarto, Penelitian Ex Post Facto, 2016, h.3, http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespengabdiandr-widarto-mpd8penelitian-ex-post-facto.pdf tidak diberi perlakuan atau manipulasi oleh peneliti. penelitian tersebut berusaha menyelidiki apakah kondisi yang sudah ada bisa jadi menyebabkan perbedaan lanjutan dalam kelompok subjek. 2 Oleh karena itu pada penelitian ini penetiti tidak memberikan perlakuan kepada kelompok subjek yang diteliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan- keterangan mengenai keadaan Habits Of Mind siswa yang dibatasi pada empat kategori yaitu Persisting, Thinking about Thinking, Thinking Flexibly, dan Using Past Knowledge to new serta mengetahui bagaimana hubungan dan pengaruh Habits Of Mind tersebut terhadap kemampuan Generalisasi Matematika siswa.

C. Populasi dan Sample Penelitian

1. Populasi Populasi adalah adalah sekelompok elemen atau kasus baik itu individual, objek, atau peristiwa, yang berhubungan dengan kriteria spesifik dan merupakan sesuatu yang menjadi target generalisasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN 32 Jakarta pada semester genap tahun ajaran 20152016 yang terdiri dari lima kelas. 2. Sampel Sampel penelitian adalah sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi yang cirri-ciri atau karateristiknya benar-benar diselidiki. 4 Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah non probability sampling yaitu probabilitas elemen dalam populasi untuk terpilih tidak diketahui sehingga hasil temuan tidak dapat secara menyakinkan digeneralisasi. 5 Selanjutnya desain pengambilan sampel yang digunakan yaitu 2 Zainal Abidin, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bogor: Graha Widya Sakti, 2012, Cet.ke-2, h.151 3 Ibid. , h. 65 4 Ibid., h. 67. 5 Puguh Suharso, Metode Penelitian kuantitatif untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan Praktis,Jakarta : Indeks, 2012, cet.3, h.73 purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu. 6 Sample dipilih atas pertimbangan yang dilakukan oleh peneliti dberdasarkan beberapa kriteria tertentu yaitu jumlah siswa, kondisi kelas, saran guru dan pihak sekolah. Pada penelitian ini kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah kelas VIII-5 yang berjumlah 38 siswa

D. Variabel Penelitian

Variabel dalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan kategori atau kondisi. 7 Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Variabel bebas Variabel bebas variabel X adalah variabel penyebab yang diduga terjadi lebih dahulu. 8 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Habits Of Mind siswa dibatasi hanya pada empat kategori yaitu Persisting ,Thinking about Thinking, Thinking Flexibly, danUsing Past Knowledge to new. 2. Variabel terikat Variabel terikat variabel Y adalah variabel akibat yang diperkirakan terjadi kemudian. 9 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan generalisasi matematis siswa. Berikut gambar hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat: Gambar.3.1 Hubungan antara variabel X dan Y 6 Abidin, loc.cit., h. 74. 7 Ibid., h. 16. 8 Ibid., h. 25. 9 Ibid., h. 16 Y X