Data Hasil Regresi Linier Sederhana

H : � = 0 H 1 : � ≠ 0 Hipotesis II H : � = 0 H 1 : � ≠ 0

c. Data Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi X dan Y

Hasil Uji Signifikansi Korelasi X dan Y ditunjukkan pada tabel berikut yaitu : Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .652 a .425 .409 .425 26.562 1 36 .000 1 Koefisien Korelasi X dan Y Dari hasil tabel diatas didapatkan nilai R yaitu koefisien korelasi yang cukup kuat yaitu 0,652 karena berada pada rentang 0,5 – 0,75 dan memiliki jenis hubungan yang positif karena angka koefisien korelasi bernilai positif. Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang cukup kuat antara habits of mind dan kemampuan generalisasi matematis siswa. 2 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi X dan Y Berdasarkan tabel 4.14 diatas diketahui bahwa sig. = 0,000 0,05 maka Ho ditolak. Artinya korelasi antara habits of mind dan kemampuan generalisasi matematis siswa signifikan. Adapun hipotesisnya sebagai berikut: H o : Korelasi antara habits of mind kemampuan generalisasi matematika siswa tidak signifikan. H 1 : Korelasi antara habits of mind kemampuan generalisasi matematika siswa tidak signifikan. Sedangkan perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H : � = 0 H 1 : � ≠ 0 3 Koefisien Determinasi Besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent dapat dilihat pada nilai koefisien determinasi R 2 yaitu sebesar 0,425. Dengan demikian maka besarnya koefisien determinasi = 100 x 0,425 = 42,5. Artinya bahwa 42,5.variasi variabel kemampuan generalisasi matematis siswa dapat dijelaskan oleh variabel habits of mind atau dapat dikatakan bahwa habits of mind memilik pengaruh terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa sebesar 42,5.

B. Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis dan Pembahasan Habits Of Mind Siswa

Berdasarkan data hasil observasi kegiatan pembelajaran matematika diketas yang telah disebutkan diatas, diketahui bahwa pada habits of mind kategori persisting dan thinking of thinking memiliki presentase yang sangat tinggi, untuk kategori persisting pada indikator tekun dalam pembelajaran yaitu sebesar 97. Selama pangamatan dalam proses pembelajaran dikelas, siswa terbilang yang cukup tekun atau dapat dikatakan memiliki habits of mind kategori persisting, saat guru mulai menjelaskan materi, hampir seluruh siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru dengan seksama, mereka juga membuat catatan berdasarkan materi yang disampaikan guru, bahkan ada seorang siswa yang terlihat dalam setiap pengamatan selalu mencocokan penjelasan guru dengan penjelasan yang tertera dibuku. Siswa tersebut juga terlihat selalu membaca buku rangkuman rumus matematika miliknya ketika hendak mengerjakan soal. I II Gambar. 4.2 Siswa Memperhatikan Penjelasan dari Guru Sedangkan persentase pada indikator mendemostrasikan metode- metode sistematis untuk menganalisis permasalahan hanya sebesar 8. Tidak semua siswa mampu atau terbiasa mendemostrasikan metode- metode sistematis dalam menganalisis permasalahan. Hal tersebut terlihat dalam proses pengamatan yaitu hanya ada beberapa siswa saja yang terlihat bertanya pada guru ataupun berusaha mencari cara dari buku saat diminta mengerjakan soal, sedangkan kebanyakan siswa ketika mengalami kesulitan saat mengerjakan soal cenderung segera menyerah dan menunggu cara atau penjelasan dari teman mereka yang pandai, atau menunggu guru untuk menjelaskan dan menjawab soal tersebut. Berikut adalah gambar saat ada seorang siswa yang bertanya pada guru mengenai soal yang sedang dikerjakannya : Gambar. 4.3 Siswa Bertanya Pada Guru