Indikator Kemampuan Generalisasi Matematis

Maka rumus untuk menentukan luas segiempat pada pola ke-n adalah 2 � � 7�� � 7��. Terakhir adalah tahap manipulation of generality yaitu siswa mampu untuk menggunakan hasil generalisasi dan menerapkan pola atau aturan yang mereka temukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu pada no.1e. Siswa harus mampu menentukan luas total segiempat pada pola ke-35. Untuk mengerjakannya siswa dapat menggunakan rumus umum yang telah diketahui sebelumnya yaitu 2 � � 7�� � 7��, sehingga luas total segiempat pada pola ke-35 adalah 2 35 � 7�� � 7�� = 3430 �� P 2 .Saat siswa mampu mengerjakan soal tersebut dengan baik maka siswa telah memilki kemampuan generalisasi matematis

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

• Penelitian Prahesti Tirta Safitri yang berjudul “Pembelajaran Quick on the Draw untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis dan Habits of Mind Siswa Sekolah Menengah Pertama”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa habits of mind siswa yang mendapat pembelajaran quick on the draw tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional, tetapi nampak kecenderungan habits of mind siswa. 73 • Penelitian Rose Ash Sidiqi Marita yang berjudul “Profil Habits of mind siswa SMA kelas XI pada Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode Praktikum dan Diskusi”. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa profil habits of mind siswa secara keseluruhan masih rendah. Sedangkan untuk habits of mind tiap karakteristik yang tergolong tinggi yaitu pada kategori thinking interdepedently 95, thinking with communication with clarity and precesion 62 , sedangkan untuk kategori lainnya masih dibawah 50 masih 73 Prahesti Tirta Safitri yang berjudul “Pembelajaran Quick on the Draw untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis dan Habits of Mind Siswa Sekolah Menengah Pertama”, Tesis pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung, Bandung, 2013, h.81, tidak dipublikasikan rendahnya hasil tersebut dipengaruhi oleh efektif-tidaknya pembelajaran dikelas, kemampuan guru dalam menggali habits of mind siswa. 74 • Penelitian Kevin Clune yang berjudul “Habits of mind and Matematical Processes”, penelitian tersebut berusaha menggambarkan habits of mind sebagai kerangka belajar yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Kevin Clune dalam penelitiannya mengatakan bahwa habits of mind berguna untuk mempromosikan siswa agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, kemandirian dalam belajar, self-directed dan penguasaan terhadap konten pembelajaran. Habits of mind yang digunakan dalam penelitian ini hanya pada tujuh kategori saja yaitu : 1 Striving for accuracy, 2 Managing impulsivity, 3 Persisting, 4 Thinking about thinking, 5 Listening with understanding and emphaty, 6 Taking responsible risk, 7 Using past knowledge to new situation. 75 • Penelitian Ely Susanti yang berjudul “ Soal High Order Thinking Skill untuk Melatih Kebiasaan Berpikir Matematis”, berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa kebiasaan berpikir dapat dikembangkan melalui tugas atau soal yang sulit secara kognitif yaitu melalui soal high-order thinking skill. Habits of mind atau kebiasaan berpikir yang dapat dikembangkan tersebut yaitu: 1 Berpikir fleksibel, 2 Berpikir secara interdependent, 3 Memeriksa akurasi, 4 Kegigihan atau persisting. • Penelitian Harry Dwi Putra yang berjudul “Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan SAVI Berbantuan WINGEOM untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP”. Harry Dwi Putra dalam penelitiannya mengatakan bahwa kemampuan penalaran memiliki peran penting terhadap keberhasilan siswa dalam belajar matematika. Hal ini dikarenakan matematika dan penalaran adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Matematika dipahami melalui penalaran sedangkan penalaran dipahami dan 74 Rose Ash Sidiqi Marita, Profil Habits Of Mind Siswa SMA kelas XI pada Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode Praktikum dan Diskusi, Prosiding Mathematics and Sciences Forum 2014,2015, h. 443, http:prosiding.upgrismg.ac.idindex.phpmasif2014masif2014paperviewFile519472 75 dilatih melalui belajar matematika. Salah satu penalaran yang penting untuk dikuasai yaitu generalisasi. 76 • Penelitian Nourooz Hashemi yang berjudul “Generalization in the Learning of Mathematics”, dalam penelitiannya ia mengatakan bahwa generalisasi merupakan aktifitas penting dalam mempelajari konsep matematika dan perlu untuk diaplikasikan lebih lanjut dalam pembelajaran. Oleh karena itu keberhasilan siswa dalam memperlajari matematika, salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan generalisasi yang dimilikya. 77 Berdasarkan hasil penelitian – penelitian sebelumnya mengenai habits of mind dapat diketahui bahwa dibutuhkan proses waktu yang cukup lama untuk mengubah habits of mind siswa. Hal tersebut terlihat pada hasil penelitian Prahesti Tirta Safitri yang menunjukan tidak adanya perbedaan signifikan antara habits of mind siswa pada kelas control dan kelas eksperimen. Selanjutnya teramatinya kecenderungan habits of mind siswa berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pada penelitian Rose Ash Sidiqi Marita teramati bahwa kecenderungan habits of mind siswa yaitu pada kategori thinking interdepedently 95. Penelitian Prahesti Tirta Safitri juga menyatakan teramatinya kecenderungan habits of mind siswa. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa akan muncul kecenderungan habits of mind yang berbeda bersarkan pada materi dan kegiatan pembelajaran yang disampaikan. Selanjutnya terdapat beberapa habits of mind yang terkait pada proses pembelajaran matematika, menurut Kevin Clune diantaranya yaitu 1 Striving for accuracy, 2 Managing impulsivity, 3 Persisting, 4 Thinking about thinking, 5 Listening with understanding and emphaty, 6 Taking responsible risk, 7 Using past knowledge to new situation. Sedangkan menutut penelitian 76 Harry Dwi Putra, Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan SAVI Berbantuan WINGEOM untuk Meningkatkan Kemampuan Generalisasi Matematis Siswa SMP, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol.1, 2013, h. 416 77 Nourooz Hashemi, “Generalization in the Learning of Mathematics”, 2 nd International Seminar on Quality and Affordable Education, Malaysia, 2013, h.208 Ely Susanti yaitu: 1 Berpikir flekxibel, 2 Berpikir secara interdependent, 3 Memeriksa akurasi, 4 Kegigihan atau persisting. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian – penelitian sebelumnya mengenai kemampuan generalisasi matematis siswa diketahui bahwa kemampuan generalisasi merupakan kemampuan yang penting dalam dalam matematika, matematika dan generalisasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena peningkatan terhadap kemampuan generalasi siswa akan membantu keberhasilan siswa dalam belajar matematika.

C. Kerangka Berpikir

Kebiasaan merupakan sikap atau perilaku yang melekat pada diri seseorang yang terbentuk melalui proses yang panjang. Selain itu kesuksesan individu sangat ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya. Ketika seseorang dihadapkan pada sebuah masalah ia akan menyelesaikan masalah tersebut sesuai dengan kecenderungan poala pikir dan perilaku yang ia miliki, respon dan tanggapan seseorang dalam menyelesaikan masalah akan berbeda- beda satu sama lainnya. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan yang mereka miliki, yaitu kebiasaan pikiran atau habits of mind. Oleh karena itu keberhasilan siswa dalam belajar matematika disekolah juga dipengaruhi oleh kebiasaan pikirannya atau habits of mind yang dimilikinya. Generalisasi merupakan hal fundamental dalam matematika, artinya hampir semua pokok bahasan dalam matematika berkaitan dengan proses generalisasi. Oleh karena itu pemahaman dan penguasaaan terhadap kemampuan generalisasi akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam menguasai dan memahami pelajaran matematika. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini peneliti berusaha mengidentifikasi pengaruh habits of mind yang dimiliki siswa terhadap kemampuan generalisasi matematis siswa. Dalam penelitian ini kategori habits of mind yang digunakan merupakan kategori habits of mind menurut Arthur L. Costa dan Benna Kallick yang dibatasi hanya pada empat kategori yaitu: berteguh hati persisting, berpikir tentang