b. Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Generalisasi Matematis
Instrumen tes kemampuan generalisasi matematis dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam hasil ukurnya sehingga dapat
dipercaya. Untuk menguji reliabilitas instrumen tes kemampuan generalisasi matematis digunakan rumus yang sama dengan reabilitas instrumen non-tes habits
of mind yaitu menggunakan rumus Alpha Cronbach. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen tes kemampuan
generalisasi matematis siswa dari 6 butir soal valid yang digunakan diperoleh nilai
�
11
= 0,952. Nilai tersebut menunjukkan nilai �
11
berada diantara 0,75 �
11
≤ 1,00 maka berdasarkan klasifikasi koefisien reliabilitas dari 6 butir soal valid yang
digunakan memiliki derajat reliabilitas yang sangat kuat.
c. Taraf Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Generalisasi Matematis
Uji taraf kesukaran butir soal merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kualitas butir soal tersebut apakah termasuk sukar, sedang atau
mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal berbentuk uraian digunakan rumus:
... JS
B P
=
23
Keterangan: P= Indeks kesukaran
B= Banyaknya poin siswa yang menjawab soal dengan benar JS= Poin maksimum seluruh siswa
Menurut ketentuan yang sering diikuti, klasifikasi indeks kesukaran dapat dilihat pada tabel berikut:
24
Tabel 3.12
23
Suharsimi, Op.cit., h.223.
24
Ibid, h.225.
Klasifikasi Taraf Kesukaran
Nilai P Interpretasi
0P 0,30 0,30 ≤P ≤ 0,70
P 0,70 Sukar
Sedang Mudah
Dari sembilan butir soal instrumen tes kemampuan generalisasi matematis yang sudah diujicobakan, diperoleh enam butir soal yang dikategorikan soal
sedang. Berikut ini disajikan hasil rekapitulasi uji taraf kesukaran instrumen tes kemampuan generalisasi matematis siswa dalam penelitian ini :
Tabel 3.13 Hasil Uji Taraf Kesukaran Tes Kemampuan Generalisasi Matematis
No. Soal Nilai P
Taraf Kesukaran
1a 0.568
Sedang 1b
0.475 Sedang
1c 0.462
Sedang 2a
0.425 Sedang
2b 0.362
Sedang 2c
0.281 Sukar
d. Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Generalisasi Matematis
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah.Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus:
B B
A A
J B
J B
D −
= ...
25
Keterangan: D= Indeks daya pembeda suatu butir soal
B
A
= Banyaknya poin siswa kelompok atas yang menjawab benar B
B
= Banyaknya poin siswa kelompok bawah yang menjawab benar J
A
= Poin maksimum siswa pada kelompok atas J
B
= Poin maksimum siswa pada kelompok bawah
25
Arikunto, ibid., h.228.