Dengan klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut:
26
Tabel 3.14 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Nilai D Interpretasi
0,00 ≤D 0,20 0,20 ≤D 0,40
0,40 ≤D 0,70 0,70 ≤D 1,00
Jelek Cukup
Baik Sangat baik
Hasil daya pembeda yang diperoleh dari instrumen tes kemampuan generalisasi matematis tidak terdapat soal yang mempunyai daya pembeda yang
jelek. Hasil rekapitulasi uji daya pembeda instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.15 Perolehan Skor Daya Pembeda Soal
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipilih peneliti pada penelitian ini yaitu statistik deskriptif, sehingga variabel-variabel yang diteliti dapat diungkapkan satu per satu
26
Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, h. 389.
No. Soal Nilai D
Klasifikasi D
1a 0.475
Baik 1b
0.500 Baik
1c 0.713
Sangat Baik 2a
0.375 Cukup
2b 0.388
Cukup 2c
0.513 Baik
serta teknik analisis kuantitatif dengan mengolah data yang telah diperoleh dari kelas yang diteliti. Analisis kuantitatif pada penelitian ini secara keseluruhan
diolah menggunakan perangkat lunak SPSS Statistical Package for Social Sciences versi 22.
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi dengan menggunakan metode estimasi Ordinary Least Square OLS. Hasil
estimasi regresi kemudian akan dianalisis dengan beberapa uji yaitu untuk melihat seberapa baik garis regresi dengan konsep koefisien determinasi, uji t, dan uji F.
Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui
secara pasti.
27
1. Uji Prasyarat Analisis
Karena teknik analisis regresi yang digunakan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS, maka sebelum dianalisis, data tersebut harus
memenuhi uji prasyarat analisis yaitu uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik tersebut ialah uji normalitas dan uji liniearitas.
a. Uji Normalitas Galat Taksiran
Uji normalitas galat taksiran digunakan sebai persyaratan dalam analisis regresi yaitu untuk mengetahui apakah data galat taksiran pada kelompok sampel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan Uji Liliefors. Prosedur Uji Liliefors ditentukan sebagai
berikut:
28
• Pengamatan X
1
, X
2
,..., X
n
ditransformasi ke skor baku Z
1
, Z
2
,..., Z
n
dengan menggunakan rumus � =
�
�
− �̅ �
dimana �̅ dan s masing-masing
merupakan rata-rata dan standar deviasi sampel.
27
Ali Muhidin, Analisis Korelasi, Regresi Dan Jalur dalam Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2011, Cet.II, h. 187
28
Kadir, Statistika Terapan Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program SPSS Lisrel dalam Penelitian, Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2015, Cet.I, h. 144.