Implikasi Penelitian Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah (Studi Kasus : Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat)

80 5 Status Kepemilikan Lahan Variabel dummy status kepemilikan lahan bernilai negatif dan berpengaruh nyata terhadap inefisiensi teknis usahatani bawang merah. Hal ini menunjukkan petani dengan lahan sewa akan lebih berusaha untuk mengelola usahataninya dengan teknik budidaya dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien untuk mendapatkan hasil yang maksimal karena telah mengeluarkan biaya untuk menyewa lahan. 6 Varietas Bibit Varietas bibit diukur dengan dummy varietas Sumenep = 1 dan varietas Balikaret = 0. Varietas bibit yang digunakan berpengaruh positif dan nyata pada taraf kepercayaan 99,9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa petani yang menggunakan varietas Sumenep memiliki efek inefisiensi yang tinggi, sedangkan petani yang mengunakan varietes Balikaret lebih efisien. Penggunaan bibit varietas Sumenep diduga meningkatkan inefisiensi karena varietas Sumenep relatif lebih rentan terhadap perubahan cuaca sehingga memerlukan pemeliharaan yang lebih intensif dibandingkan varietas Balikaret. Varietas Balikaret lebih unggul karena varietas ini lebih kuat terhadap perubahan cuaca. Perubahan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi tanaman bawang merah. Selain itu, masa tanam varietas Sumenep lebih lama daripada varietas Balikaret, sedangkan jumlah produksi yang dihasilkan lebih rendah. Dengan demikian, diduga bahwa varietas Balikaret lebih cocok untuk dibudidayakan di lokasi penelitian dibandingkan varietas Sumenep.

7.3. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tingkat efisiensi petani bawang merah dari segi teknis. Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi bagi petani responden dan manajerial usahatani yang dapat diterapkan oleh petani bawang merah di Desa Sukasari Kaler sebagai alternatif pemecahan masalah serta untuk meningkatkan produksi dan efisiensi teknis usahatani bawang merah yang dijalankan. Peningkatan produksi dapat dicapai dengan cara memperbaiki tingkat efisiensi dengan pemakaian teknologi tertentu bergerak menuju frontier. Beberapa implikasi kebijakan yang dapat diambil adalah : 81 1 Variabel lahan dan bibit berdasarkan hasil penelitian memiliki korelasi yang positif dan berdampak nyata dengan nilai elastisitas yang tinggi. Variabel tenaga kerja dan pupuk K walaupun berdampak positif dan nyata tetapi nilai elastisitasnya rendah mendekati nol inelastis atau sudah mendekati frontier, sehingga penambahan input hanya akan mempengaruhi sedikit penambahan output. Maka dari itu, upaya peningkatan produksi diprioritaskan kepada variabel bibit, sedangkan variabel lahan meskipun memiliki elastisitas yang tinggi akan tetapi upaya perluasan lahan sulit untuk dilakukan di lokasi penelitian. Penambahan bibit dapat dilakukan dengan memperpendek jarak tanam karena berdasarkan literatur jarak tanam yang digunakan belum optimal. 2 Variabel pupuk N dan pupuk P berdasarkan hasil penelitian bernilai negatif dan berdampak nyata. Penggunaan pupuk N dan upuk P di lokasi penelitian telah melebihi anjuran, sehingga petani sebaiknya mengurangi penggunaan pupuk N tersebut. 3 Penyuluhan mampu untuk menurunkan inefisiensi teknis usahatani bawang merah di lokasi penelitian. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan pembinaan petani melalui penyuluhan lapang oleh tenaga penyuluh lapang mengenai manajerial usahatani bawang merah dengan pendekatan yang lebih tepat. Program-program penyuluhan harus mampu mendekati petani dari sisi sosial budaya karena usahatani bawang merah merupakan budaya yang melekat kuat serta dari sisi ekonomi karena usahatani bawang merah merupakan salah satu sumber pendapatan utama rumah tangga petani. Penyuluh harus mampu meyakinkan bahwa teknik dan teknologi yang diperkenalkan akan mendatangkan keuntungan ekonomi bagi petani. 82 VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH

8.1. Penerimaan Usahatani Bawang Merah

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Bawang Merah( Studi Kasus: Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara)

21 143 103

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis pendapatan usahatani dan efisiensi pemasaran kubis (Brassica oleracea L. var capitata L.). studi kasus di desa Argalingga kecamatan Argapura kabupaten Majalengka, Jawa Barat

0 18 126

Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 4 208

Analisis Pendapatan dan Efisiensi Teknis Usahatani Bayam Jepang (Horenso) Kelompok Tani Agro Segar Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur Jawa Barat

10 79 93

Analisis Efisiensi Usahatani Komoditas Bawang Merah Di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat

0 5 122

this PDF file Analisis dalam Memanfaatkan Lahan Pertanian di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Majalengka | Sudrajat | Majalah Geografi Indonesia 1 PB

0 1 14

Analisis Efisiensi dan Pendapatan Usahatani Kedelai di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat

0 1 10

PERILAKU PETANI DALAM MENGELOLA LAHAN TERASERING DI DESA SUKASARI KALER KECAMATAN ARGAPURA KABUPATEN MAJALENGKA

0 2 10

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR JURNAL

0 0 17