Total Asam Tertitrasi AOAC, 1995 Kadar Air Yoghurt dengan Metode Oven Vakum Apriyantono, 1989 di

17

b. Viskositas Yoghurt Faridah

et al., 2009 Set yoghurt merupakan fluida karena dapat bergerak dari satu titik ke titik lain. Pengukuran viskositas fluida menggunakan alat viscometer Brookfield. Pengukuran fluida dengan kekentalan yang belum diketahui dianjurkan dengan mencoba menggunakan spindle bernomor besar hingga kecil dengan kecepatan putar dari rendah ke tinggi. Batas atas viskositas tiap spindle pada berbagai kecepatan dapat dilihat pada Tabel 8. Hal ini karena terdapat batas atas viskositas cP yang dapat terukur oleh tiap spindle pada bagian kecepatan putar, yaitu : Tabel 8. Batas atas viskositas cp tiap spindle pada berbagai kecepatan Spindle Rpm 60 30 12 6 No. 1 100 200 500 1000 No. 2 500 1000 2500 5000 No. 3 2000 4000 10000 20000 No. 4 10000 20000 50000 100000 Contoh sebanyak 200 ml dimasukkan ke dalam gelas piala 250 ml. Spindle dicelupkan ke dalam contoh dan atur ketinggian viskometer hingga tanda garis tercelup. Pengukuran dilakukan dengan menekan tombol ON dan biarkan spindle berputar selama 20-30 detik, dan angka yang ditunjukkan oleh jarum dibaca secara tepat. Viskositas dihitung dengan persamaan 1: Viskositas cP = skala yang terbaca x faktor konversi 1 Tabel 9. Faktor konversi penetapan viskositas Spindle Rpm 60 30 12 6 No. 1 1 2 5 10 No. 2 5 10 25 50 No. 3 20 40 100 200 No. 4 100 200 500 1000

c. Total Padatan Terlarut

Pengukuran total padatan terlarut TPT dilakukan dengan menggunakan Refractometer Abbe. Sebelum dilakukan pengukuran sampel, alat dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol dan dikeringkan dengan tissue. Sampel yang akan diukur kemudian diletakkan secukupnya pada tempat pembacaan, kemudian nilai TPT ditunjukkan oleh angka yang didapat pada batas persilangan garis diagonal yang terlihat pada alat.

3.3.2. Analisis Kimia

a. Total Asam Tertitrasi AOAC, 1995

Pengukuran total asam tertitrasi merupakan penentuan konsentrasi total asam. Pada susu segar total asam tertitrasi dihitung sebagai persen asam laktat. Pengukuran asam tertitrasi menggunakan prinsip asam basa. Sebanyak 10 ml sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan 3 tetes indikator phenolphtalein 1. Sampel dititrasi dengan larutan NaOH 0.1 N yang telah terstandardisasi sampai terbentuk warna merah muda yang merupakan titik akhir titrasi. Volume titran yang digunakan, normalitas basa standar, volume atau berat contoh digunakan untuk menghitung total asam tertitrasi. Perhitungan total asam tertitrasi dapat dihitung dengan persamaan 2: 18 Total Asam Laktat = V NaOH x N NaOH x 90 V sampel x 1000 x 100 2

b. Kadar Air Yoghurt dengan Metode Oven Vakum Apriyantono, 1989 di

dalam Fathir, 2010 Cawan kosong dan tutupnya dikeringkan dalam oven dengan suhu 105 o C selama 30 menit, lalu didinginkan dalam desikator. Cawan kering diambil dengan penjepit dan ditimbang berat contoh yang telah dihomogenkan sebanyak 5 gram contoh dalam cawan. Cawan beserta isinya dan tutup cawan diletakkan dalam oven vakum. Dipanaskan pada suhu 70 o C dengan vakum dipertahankan sekitar 25 mmHg. Pengeringan dilakukan selama 6 jam. Selama pengeringan berjalan biarkan udara mengalir melalui botol pengeringan gas yang berisi H 2 SO 4 dengan kecepatan rendah sekitar 2 gelembung per detik, lalu tutup aliran vakum ke pompa. Pompa jangan ditutup dulu sebelum tekanan vakum dalam gelas pengaman dihilangkan untuk mencegah agar oli tidak terhisap ke dalam gelas. Aliran udara kering yang melewati H 2 SO 4 dinaikkan untuk menghilangkan tekanan vakum dalam oven. Cawan ditutup, dinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang. Pemanasan kembali dilakukan sampai diperoleh berat yang tetap. Kadar air yoghurt dapat ditentukan dari persamaan 3 Kadar air yoghurt = W2 W1 x 100 3 Keterangan : W1 = berat sampel gram W2 = kehilangan berat gram

c. Kadar Abu Yoghurt dengan Metode Pengabuan Kering AOAC, 1999