18
Total Asam Laktat = V NaOH x N NaOH x 90
V sampel x 1000 x 100 2
b. Kadar Air Yoghurt dengan Metode Oven Vakum Apriyantono, 1989 di
dalam Fathir, 2010
Cawan kosong dan tutupnya dikeringkan dalam oven dengan suhu 105
o
C selama 30 menit, lalu didinginkan dalam desikator. Cawan kering diambil dengan penjepit dan ditimbang berat
contoh yang telah dihomogenkan sebanyak 5 gram contoh dalam cawan. Cawan beserta isinya dan tutup cawan diletakkan dalam oven vakum. Dipanaskan pada suhu 70
o
C dengan vakum dipertahankan sekitar 25 mmHg. Pengeringan dilakukan selama 6 jam. Selama pengeringan
berjalan biarkan udara mengalir melalui botol pengeringan gas yang berisi H
2
SO
4
dengan kecepatan rendah sekitar 2 gelembung per detik, lalu tutup aliran vakum ke pompa. Pompa
jangan ditutup dulu sebelum tekanan vakum dalam gelas pengaman dihilangkan untuk mencegah agar oli tidak terhisap ke dalam gelas. Aliran udara kering yang melewati H
2
SO
4
dinaikkan untuk menghilangkan tekanan vakum dalam oven. Cawan ditutup, dinginkan dalam desikator selama 15
menit dan ditimbang. Pemanasan kembali dilakukan sampai diperoleh berat yang tetap. Kadar air yoghurt dapat ditentukan dari persamaan 3
Kadar air yoghurt =
W2 W1
x 100 3
Keterangan : W1 = berat sampel gram
W2 = kehilangan berat gram
c. Kadar Abu Yoghurt dengan Metode Pengabuan Kering AOAC, 1999
Pengukuran kadar abu ditentukan dengan menggunakan alat tanur. Cawan porselen dipanaskan terlebih dahulu dalam tanur, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang.
Contoh sebanyak 3-5 gram di dalam cawan porselen dibakar sampai tidak berasap dan diabukan dalam tanur bersuhu 600
o
C sampai berwarna putih semua sampel telah menjadi abu dan berat konstan. Kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Perhitungan kadar abu produk
dapat dilihat pada persamaan 4:
Kadar abu bb = W1 – W2
W x 100 4
Keterangan : bb = kadar abu per bahan basah
W = bobot bahan awal sebelum diabukan g
W1 = bobot contoh+cawan kosong setelah diabukan g
W2 = bobot cawan kosong g
19
d. Kadar Lemak Yoghurt dengan Metode Soxhlet AOAC, 1999
Metode yang digunakan di dalam analisis lemak adalah metode ekstrasi soxhlet. Pertama, labu lemak yang akan digunakan dikeringkan di dalam oven, kemudian didinginkan dalam
desikator dan ditimbang beratnya. Contoh sebanyak 5 gram dalam bentuk tepung dibungkus dengan kertas saring kemudian kertas saring yang berisi contoh tersebut dimasukkan ke dalam alat
ekstrasi soxhlet. Alat kondensor diletakkan di atasnya dan labu lemak diletakkan di bawahnya. Pelarut heksana dimasukkan ke dalam alat ekstrasi soxhlet sampai contoh terendam. Selanjutnya
dilakukan refluks selama minimal 6 jam sampai pelarut yang turun kembali ke dalam labu lemak berwarna jernih.
Pelarut yang ada di dalam labu lemak didestilasi dan pelarut ditampung kembali. Kemudian labu lemak yang berisi lemak hasil ekstrasi dipanaskan di dalam oven pada suhu 150
o
C hingga mencapai berat konstan, kemudian didinginkan di dalam desikator. Selanjutnya labu beserta lemak
di dalamnya ditimbang dan berat lemak dapat diketahui. Perhitungan kadar lemak dapat dilihat pada persamaan 5.
Kadar lemak bb = W1 – W2
W x 100
5
Keterangan : bb = kadar lemak per bahan basah
W = bobot contoh g
W1 = bobot labu lemak + lemak hasil ekstraksi g
W2 = bobot labu lemak kosong g
e. Kadar Protein Yoghurt dengan Metode Kjehdal AOAC, 1999