menjadi dasar pertimbangan konsumen untuk mengkonsumsi Bakso Sehat Bakso Atom.
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik diperoleh statistik uji Wald = 5,476 dengan P-value Sig = 0,019. Karena P 5 persen maka dapat disimpulkan
bahwa label halal, izin Depkes dan uji laboraturium berpengaruh signifikan terhadap keinginan konsumen untuk datang lagi ke Bakso Sehat Bakso Atom
Cabang Bogor. Sudah terdaftarnya suatu produk ke BPOM, memiliki label halal dan berstandar SNI merupakan faktor penting bagi sebagian besar konsumen
karena menyangkut keamanan dan kenyamanan mereka dalam mengkonsumsi produk barang atau jasa.
Nilai odds ratio untuk variabel label halal, izin Depkes dan uji laboraturium adalah 4.155, artinya peluang konsumen yang mempertimbangkan
label Halal, izin Depkes dan uji laboraturium dalam membeli Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor adalah 4.155 kali lipat lebih besar dibandingkan konsumen
yang tidak meempertimbangkan label halal, izin Depkes dan uji laboraturium, ceteris paribus. Dengan kata lain, variabel tersebut mempunyai koefisien positif
dan hubungan nyata terhadap keputusan pembelian Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor sehingga konsumen yang sangat mempertimbangkan kehalalan dan
kesehatan memiliki peluang yang lebih besar untuk mengkonsumsi ulang Bakso Sehat Bakso Atom.
6. Kebersihan Makanan
Produk Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor dianggap responden sudah bersih dan fresh, terbebas dari lalat serta benda-benda lain pada produk
yang dapat menyebabkan konsumen menjadi mual, keracunan dan menghilangkan selera. Namun berdasarkan hasil uji signifikansi koefisien model, kebersihan
bakso dinilai tidak berpengaruh signifikan terhadap keinginan konsumen datang lagi ke Bakso Sehat Bakso Atom. Hal tersebut bisa dilihat dari uji Wald sebesar
0,629 dengan P-value Sig = 0,428 yaitu lebih besar dari taraf nyata 5 persen atau 0.05.
Nilai odds ratio untuk kebersihan makanan diperoleh 0.681. Artinya peluang konsumen yang ingin datang kembali ke Bakso Sehat Bakso Atom
dengan menganggap Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor sudah memenuhi kriteria mereka yaitu kebersihan bakso terjaga adalah 0.681 kali lipat dibanding
konsumen yang tidak mempertimbangkan kebersihan bakso dalam pembelian produk tersebut, ceteris paribus. Adanya sebaran seperti ini menjadikan variabel
kebersihan makanan tidak berpengaruh signifikan terhadap keinginan untuk mengkonsumsi kembali Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor.
6.3.2. Atribut Pelayanan, Tempat dan Fasilitas
Hasil uji signifikansi model untuk atribut pelayanan, tempat dan fasilitas dengan menggunakan SPSS, diperoleh nilai statistik G = 18.069, pengujian chi-
square goodness of fit sebesar 22.312 dengan derajat bebas df = 4 dan P-Value = 0.000. Karena P-Value 5 persen maka dapat disimpulkan model dugaan
signifikan untuk menduga peluang konsumen datang lagi ke Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor dan membeli produk tersebut.
1. Lokasi Gerai
Lokasi menjadi sangat penting bagi konsumen dan pemasar makanan, karena lokasi diyakini sebagai tempat terjadinya interaksi jual beli. Pemasar
sebaiknya memilih tempat yang dekat dan mudah dijangkau oleh konsumen strategis.
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden menilai lokasi gerai sangat penting. Hal tersebut dapat dilihat dari statistik uji Wald yaitu sebesar
5.772 dengan P-value sig 0.016. Karena P-value 5 persen maka disimpulkan bahwa lokasi gerai berpengaruh signifikan terhadap keinginan membeli kembali
produk Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor. Nilai odds ratio untuk variabel lokasi gerai adalah 0.026, artinya peluang
konsumen yang mempertimbangkan lokasi gerai dalam membeli Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor adalah 0.026 kali lipat dibandingkan konsumen yang
tidak mempertimbangkan Lokasi Gerai, ceteris paribus. Dengan kata lain, variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap keinginan pembelian
ulang.