II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Perkembangan Bakso
Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia mampu mendorong
peningkatan bisnis makanan dan minuman, sehingga bisnis makanan dan minuman merupakan bisnis yang bersifat sustainable dan kontinuitas. Salah satu
alternatif bisnis yang dapat memberikan prospek yang cerah adalah bisnis bakso. Bakso adalah makanan yang sering dikonsumsi banyak orang, berupa bola
daging dan berbahan utama daging baik sapi, ikan, udang maupun cumi-cumi. Bagi masyarakat Indonesia, jajanan bakso sangat digemari oleh seluruh umur dan
lapisan masyarakat karena bakso memiliki cita rasa yang khas dan tekstur yang kenyal. Berdasarkan SNI 01-3818-1995, bakso daging didefinisikan sebagai
produk makanan berbentuk bulatan atau lain, yang diperoleh dari campuran daging ternak kadar daging tidak kurang dari 50 persen dan pati atau serealia
dengan atau tanpa Bahan Tambahan Pangan BTP yang diizinkan. Bakso dapat dikelompokkan menurut jenis daging yang digunakan. Menurut Sutomo 2009
dalam Sembiring, M. 2010 menyatakan bahwa Bakso yang paling popular di Indonesia adalah bakso yang terbuat dari daging sapi.
Dalam perkembangannya, bakso berasal dari Republik Rakyat Cina dan dijual di daerah pemukiman orang cina serta restoran-restoran cina. Bakso berasal
dari bahasa Cina yaitu “Bak” dan “So”, “Bak” artinya daging babi, “Sop” artinya mie di tambah sup. Kemudian di Indonesia daging babi dirubah menjadi daging
sapi, walaupun tetap menggunakan kata “Bak”. Kini, bakso sudah sangat terkenal di Indonesia dan dapat dijumpai di pedagang kaki lima, pedagang keliling, warung
makan sederhana, restoran mewah sampai hotel berbintang. Menurut Purnomo 1997 dan Astawan 1989 dalam Rahardian 2000 menyatakan bahwa Bakso
merupakan makanan tradsisional Indonesia yang telah menerima popularitas di antara setiap tingkatan kelas sosial masyarakat Indonesia.
2.2. Cara Pembuatan Bakso
Bahan utama pembuatan bakso adalah daging. Pada dasarnya, bakso secara tradisional dibuat dari daging giling, tepung tapioka, bawang putih dan garam.
Semua bahan akan dicampur dan campuran atau adonan dibentuk menjadi bola kemudian dimasak dalam air mendidih Triatmojo dalam Rahardian 2000. Secara
khusus, ada beberapa tahapan dalam pembuatan bakso, yaitu tahap penghancuran daging, pembentukan adonan, pencetakan dan pemasakan.
Penghancuran daging dapat dilakukan dengan mencacah, mencincang atau menggiling daging. Daging yang digunakan tergantung dari selera, yaitu daging
sapi, daging ayam, daging ikan atau udang. Tahapan pembuatan bakso secara tradisional dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Proses Pembuatan Bakso Secara Tradisional AstawanAstawan 1989
dalam Rahardian 2000
Prerigor Daging Daging
Tepung Tapioka,
Garam, Gula dan Bawang
Penggilingan
Pembentukan Adonan
Pemasakan 70
o
C- 80
o
C dalam 15 sampai 20 Menit
Bakso