Teori Perilaku Konsumen Proses Pengambilan Keputusan a Pengenalan Kebutuhan
pengenalan kebutuhan terdapat tiga determinan yaitu : 1 informasi yang disimpan dalam ingatan, 2 perbedaan individual dan 3 pengaruh lingkungan.
Proses pengenalan kebutuhan dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan sebenarnya sangat dipengaruhi
oleh berapa banyak ketidaksesuaian yang ada diantara keadaan aktual situasi konsumen saat ini dan keadaan yang diinginkan situasi yang konsumen
inginkan. Saat ketidaksesuaian ini melebihi tingkat atau ambang tertentu, kebutuhan pun dikenali. Namun demikian, bila ketidaksesuaian tersebut ada
dibawah tingkat ambang, maka pengenalan kebutuhan tidak akan terjadi. Pengenalan kebutuhan akan diilustrasikan dalam Gambar 3.
Gambar 3. Proses Pengenalan Kebutuhan Berpusat pada Tingkat Ketidaksesuaian
Sumber : Engel, et all, 1994
Tingkat Ketidaksesuaian
Keadaan yang
diinginkan Keadaan
Aktual
Dibawah ambang
Diatas ambang
Keadaan yang
diinginkan Pengenalan
Kebutuhan
b Pencarian Informasi
Sebagai tahap kedua dari proses pengambilan keputusan adalah pencarian informasi, didefinisikan oleh Engel at al 1994 sebagai aktivasi dari pengetahuan
yang tersimpan dalam ingatan atau pemerolehan informasi dari lingkungan. Pencarian informasi dapat bersifat internal dan eksternal. Pencarian internal
adalah pencarian informasi melalui ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan dengan keputusan yang tersimpan didalam ingatan jangka panjang. Bila
proses pencarian secara internal ini memadai untuk memberikan arah yang memuaskan, maka pencarian eksternal tidak dibutuhkan. Namun bila pencarian
internal tidak mencukupi maka konsumen akan mencari informasi tambahan melalui pencarian eksternal, yaitu mengumpulkan informasi tambahan dari
lingkungan. Proses pencarian internal dapat dilihat pada Gambar 4.
Sumber : Engel et al 1994
Gambar 4. Proses Pencarian Internal
Menurut Kotler 1997, yang menjadi perhatian pemasar adalah sumber- sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap-
tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan
Pengenalan kebutuhan
Pencarian Inter
nal
Pen
carian Internal Berhasil?
Lanjut
kan dengan
Keputusan Jalankan
Pencarian Eksternal
2. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan
3. Sumber publik : media massa, organisasi konsumen, peringkat
4. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk Besarnya pencarian yang dilakukan tergantung pada kekuatan dorongannya,
jumlah informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi tambahan, nilai yang diberikan pada informasi tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari
pencarian tersebut. Pencarian yang dilakukan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu situasi,
ciri-ciri produk, lingkungan eceran dan konsumen Engel et al, 1994. Karakteristik konsumen yang termasuk dalam faktor konsumen meliputi
pengetahuan, keterlibatan, kepercayaan dan sikap serta karakteristik demografi.
c Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif didefinisikan Engel et al 1994 sebagai proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Ada empat komponen dasar proses evaluasi alternatif, yaitu : 1 menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif-alternatif, 2
memutuskan alternatif pilihan, 3 menilai kinerja alternatif yang dipertimbangkan dan 4 menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir. Komponen
dasar evaluasi dapat dilihat pada Gambar 5.
Sumber : Engel et al 1994
Gambar 5 . Komponen Dasar Proses Evaluasi Alternatif
Menentukan kriteria evaluasi Menentukan alternatif pilihan
Menilai Kinerja Alternatif
Menetapkan Kaidah keputusan
Kriteria evaluasi alternatif tidak lebih daripada dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria tertentu yang
digunakan oleh konsumen selama pengambilan keputusan akan bergantung pada pengaruh situasi, kesamaan alternatif-alternatif pilihan, motivasi, keterlibatan dan
pengetahuan Engel et al, 1994. Selain menentukan kriteria evaluasi alternatif, konsumen juga harus
menentukan alternatif lain dari kriteria evaluasi yang telah dibuat. Alternatif lain ini mendefinisikan peringkat pertimbangan yang berisikan himpunan bagian dari
jumlah keseluruhan alternatif yang tersedia untuk konsumen. Peringkat pertimbangan ini ditentukan berdasarkan ingatan dari pengetahuan dan pencarian
eksternal. Komponen berikutnya adalah menilai kinerja alternatif pilihan. Konsumen yang tidak memiliki pengetahuan yang telah disimpan akan lebih
mengandalkan informasi eksternal dalam membentuk kepercayaan dari kinerja suatu alternatif.
Komponen terakhir
dari proses
evaluasi alternatif
yang akan
dipertimbangkan adalah kaidah keputusan. Kaidah keputusan ini menggambarkan strategi yang digunakan konsumen untuk mengadakan seleksi dari alternatif-
alternatif pilihan Engel et al, 1994.
d Keputusan Pembelian
Tindakan pembelian merupakan tahap akhir dari proses keputusan pembelian. Pada tahap ini, konsumen harus mengambil keputusan mengenai
kapan dan dimana membeli serta bagaimana membayar. Engel et al 1994 mengungkapkan bahwa pembelian merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu
niat dan pengaruh lingkungan, dan atau perbedaan individu. Untuk determinan kedua, situasi memiliki pengaruh yang menonjol karena memiliki kepentingan
khusus. Niat pembelian konsumen biasanya dapat digolongkan menjadi dua
kategori, yaitu : 1 produk dan merek dan 2 kelas produk. Niat pembelian yang mencakup produk dan merek umumnya disebut sebagai pembelian yang terencana
penuh dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil dari keterlibatan tingi dan
pemecahan masalah yang diperluas. Kategori kedua merupakan niat terencana walaupun pilihan merek dibuat di tempat penjualan.
Konsumen tidak selalu terlibat dalam setiap keputusan, terutama dalam melakukan pembelian terhadap barang-barang dengan keterlibatan yang rendah
Kotler, 1997. Konsumen dapat melewatkan satu tahap atau lebih yang urutannya tidak sesuai. Untuk produk-produk yang relatif baru dipasarkan, konsumen
umumnya melewati proses keputusan pembelian.
e Evaluasi Hasil Pembelian
Setelah pembelian terjadi, konsumen akan mengevaluasi hasil pembelian yang dilakukannya. Evaluasi lebih jauh terjadi dalam bentuk pembandingan
kinerja produk atau jasa berdasarkan harapan, hasilnya adalah kepuasan atau ketidakpuasan.
Kepuasan berfungsi untuk mengokohkan loyalitas pembeli, sementara ketidakpuasan menyebabkan keluhan, komunikasi lisan yang negatif dan upaya
untuk menuntut ganti rugi melalui sarana hukum. Ini berarti bahwa upaya mempertahankan pelanggan menjadi bagian yang penting sekali dalam strategi
pemasaran umumnya dan strategi promosi khususnya. Hal ini dapat dilakukan melalui tindakan memastikan bahwa kualitas produk dan jasa memenuhi harapan,
memonitor kepuasan dan tingkat upaya mempertahankan pelanggan, menawarkan garansi, dan menghadapi ketidakpuasan secara langsung dengan respon yang
cepat dan tepat. Ini semua dapat dikomunikasikan ke pelanggan melalui promosi yang baik dan tepat.
Memahami kebutuhan dan proses pembelian konsumen sangat penting dalam membuat strategi promosi yang efektif. Dengan memahami pembeli
melalui tahap-tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian, para pemasar
dapat memperoleh petunjuk tentang bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen. Memahami berbagai faktor dalam proses pembelian, para pemasar dapat
merancang program pemasaran yang efektif untuk pasar sasarannya.