Sejarah Perkembangan Bakso Cara Pembuatan Bakso

2.2. Cara Pembuatan Bakso

Bahan utama pembuatan bakso adalah daging. Pada dasarnya, bakso secara tradisional dibuat dari daging giling, tepung tapioka, bawang putih dan garam. Semua bahan akan dicampur dan campuran atau adonan dibentuk menjadi bola kemudian dimasak dalam air mendidih Triatmojo dalam Rahardian 2000. Secara khusus, ada beberapa tahapan dalam pembuatan bakso, yaitu tahap penghancuran daging, pembentukan adonan, pencetakan dan pemasakan. Penghancuran daging dapat dilakukan dengan mencacah, mencincang atau menggiling daging. Daging yang digunakan tergantung dari selera, yaitu daging sapi, daging ayam, daging ikan atau udang. Tahapan pembuatan bakso secara tradisional dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Proses Pembuatan Bakso Secara Tradisional AstawanAstawan 1989 dalam Rahardian 2000 Prerigor Daging Daging Tepung Tapioka, Garam, Gula dan Bawang Penggilingan Pembentukan Adonan Pemasakan 70 o C- 80 o C dalam 15 sampai 20 Menit Bakso Bila ditinjau dari segi gizi, bakso memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Biasanya dalam pembuatan bakso sapi dan bakso-bakso lainnya ditambahkan bahan-bahan pengisi lainnya yang berfungsi untuk memperbaiki atau menstabilkan emulsi, meningkatkan daya ikat air, memperkecil penyusutan, menambah berat produk. Kandungan gizi utama tepung tapiokatepung kanji dalam pembuatan bakso yaitu karbohidrat, dengan komposisi tepung tapioka berupa kadar air 13,2 persen, kadar protein 0,13 persen, kadar lemak 0,04 persen, kadar abu 0,16 persen, kadar karbohidrat 86,54 persen. Sedangkan komposisi tepung sagu berupa kadar air 17,82 persen, kadar protein 0,11 persen, kadar lemak 0,04 persen, kadar abu 0,25 persen, kadar karbohidrat 81,772 persen. http:www.ristek.go.id.

2.3 Cara Pembuatan Bakso Sehat Bakso Atom

Pada dasarnya pembuatan Bakso Sehat Bakso Atom sama seperti pembuatan bakso-bakso pada umumnya, hanya saja yang membedakan Bakso Sehat Bakso Atom dengan bakso-bakso lainnya adalah bahan utama penggunaan daging. Bahan utama Bakso Sehat Bakso Atom adalah daging sapi Bali tanpa limbah daging hati, jantung, usus, lemak jemuh. Bakso-bakso produksi Bakso Sehat Bakso Atom seperti Bakso Sumsum, Bakso Keju, Bakso Tahu Udang, Bakso Telur Ayam Kampung dan bakso lainnya mempunyai ciri khas pada daging baksonya yang berwarna kemerah-merahan. Warna kemerah-merahan adalah daging sapi yang memang menjadi unsur paling dominan dalam Bakso Sehat Bakso Atom. Warna daging yang kemerah-merahan ini juga menunjukkan Bakso Sehat Bakso Atom tidak memerlukan bahan-bahan lain seperti pengenyal, boraks, nitrit atau formalin. Dalam usahanya, Bakso Sehat Bakso Atom senantiasa berpijak pada konsep makanan sehat dan kepuasan pelanggan. Adapun indikator sehat dan kandungan gizi yang terkandung pada Bakso Sehat Bakso Atom dibuktikan dengan berbagai sertifikasi yang menyatakan produk tersebut halal dan memiliki keamanan pangan yang tinggi.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian uang berhubungan dengan topik perilaku konsumen, khususnya proses keputusan pembelian. Beberapa penelitian yang terkait dengan topik penelitian ini dapat disajikan dalam bagian berikut: 1. Johnson 2010 dalam penelitiannya menganalisis proses keputusan pembelian dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk dan pelayanan KaFC Kansas Fried Chicken. Penelitian dilakukan di 5 tempat dari 22 tempat penjualan yang merupakan cabang dari KaFC Kansas Fried Chicken yaitu Alfamart Ciampea, Alfamart Bara, Alfamart Pamoyanan, Cibereum dan Kampus Pakuan. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 50 orang dengan menggunakan Convenience Sampling untuk teknik pengambilan sampel. Analisis data dalam penelitian ini mencakup analisis deskriptif dan analisis kuantitatif menggunakan metode Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI. Hasil penelitiannya adalah pada proses keputusan pembelian tahap pengenalan kebutuhan, konsumen mengkonsumsi KaFC karena kepraktisan produk yang tergolong makanan cepat saji, dengan sumber informasi diperoleh dari teman yang membuat konsumen terpengaruh untuk membeli produk. Harga yang bersaing menjadi alasan konsumen memilih KaFC dalam mengevaluasi alternatif pemilihan produk. Keputusan pembelian didasarkan atas inisiatif sendiri dan tidak terencana. Konsumen akan mencari produk lain apabila produk KaFC tidak tersedia dan pasca pembelian konsumen merasa puas dan akan tetap membeli produk bila harga menaglami kenaikan. Kepuasan konsumen terhadap atribut produk KaFC dipengaruhi oleh 8 atribut yang terdiri dari cita rasa, aroma, kerenyahan, ketebalan daging, harga, warna, bentuk dan ukuran, serta kebersihan produk. Sedangkan kepuasan konsumen terhadap atribut pelayanan KaFC dipengaruhi oleh 13 atribut yaitu kecepatan pelayanan, ketelitian dan keakuratan penjual, kemampuan penjual untuk cepat tanggap menyelesaikan keluhan konsumen, keramahan dan kesopanan penjual, ketepatan pada saat pembayaran, pengetahuan penjual mengenai produk, kemampuan penjual berkomunikasi dengan konsumen, penampilan penjual,