penetrasi pasar dan pengembangan proses dengan nilai TAS sebesar 3,378867. Secara keseluruhan, prioritas strategi untuk pengembangan usaha Cahaya Kita
adalah sebagai berikut :
1. Penetrasi pasar dan pengembangan proses Jumlah total nilai Daya Tarik sebesar
3,37. 2.
Mereorganisasi Sumber Daya Manusia Jumlah total nilai Daya Tarik sebesar 2,89
3. Merekonstruksi hubungan dengan konsumen Jumlah total nilai Daya Tarik
sebesar 2,86. Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang
harus dilakukan oleh Cahaya Kita adalah strategi 1 dan 3 yaitu penetrasi pasar dan pengembangan proses. Strategi ini dipilih karena faktor-faktor yang
mempengaruhinya baik kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Keseluruhan faktor-faktor tersebut saling berkaitan. Salah satu faktor yang memiliki nilai daya
tarik dari sisi kekuatan adalah kualitas benih ikan yang baik. Karena kualitas benih ikan baik maka pesanan terhadap benih ikan meningkat. Nilai daya tarik
dari pesanan benih ikan yang banyak untuk mempengaruhi strategi 1 juga tinggi. Selain itu perusahaan juga belum mampu merespon perubahan iklim dan cuaca
yang mempengaruhi kesehatan ikan. Perubahan iklim dan cuaca dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit sehingga menimbulkan kematian.
Hal ini menyebabkan produksi benih lele menurun. Hal ini ditunjukkan dengan belum digunakannya teknologi untuk memanipulasi lingkungan yang ditujukan
agar kelangsungan hidup ikan meningkat. Pada strategi penetrasi pasar hal yang dapat dilakukan adalah peningkatan
kapasitas produksi. Peningkatan kapasitas produksi ini dapat dibarengi dengan strategi pengembangan proses dimana perusahaan dapat melakukan perbaikan
kegiatan budidaya sehingga meningkatkan produksi benih yang dihasilkan misalnya perusahaan dapat melakukan penelitian untuk meningkatkan jumlah
telur yang menetas dan menurunkan kematian benih akibat perubahan iklim dan cuaca dengan penggunaan ramuan herbal atau melakukan pemijahan buatan untuk
memperoleh jumlah benih yang lebih banyak.
Strategi ke dua yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah mereorganisasi Sumber Daya Manusia. Faktor-faktor yang telah disebutkan
sebelumnya juga mempengaruhi pembentukan strategi ini. Kualitas benih yang baik dapat dipertahankan atau ditingkatkan apabila tenaga kerja yang ada cukup
untuk melakukan kegiatan budidaya. Akan lebih baik masing-masing pekerja memiliki tugas yang spesifik misalnya satu pekerja khusus untuk melakukan
pemijahan, atau pemeliharaan benih. Karena kualitas benih yang dihasilkan baik maka permintaan terhadap produk yang dihasilkan juga akan meningkat. Sehingga
perubahan iklim dan cuaca dapat diatasi dampaknya yaitu berupa penyakit yang menyerang benih. Oleh karena itu perusahaan dapat melakukan perekrutan tenaga
kerja kembali untuk mengatasi kurangnya tenaga kerja yang ada. Jumlah pekerja yang direkrut dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Alternatif strategi
yang dapat dilakukan oleh perusahaan selain merekrut pekerja adalah membuat jadwal kegiatan budidaya dan perencanaan target produksi. Hal ini dilakukan
untuk memaksimalkan penggunaan faktor produksi yang ada dengan tujuan untuk meminimumkan biaya untuk merekrut tenaga kerja.
Strategi ketiga yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah merekonstruksi hubungan dengan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan dapat
memperbaiki sistem penjualan yang dilakukan selama ini misalnya pengurangan jumlah penggantian benih yang mati yaitu dari 50 persen menjadi 30 persen atau
20 persen. Sehingga perusahaan dapat menjual kembali benih yang berjumlah 20 persen atau 30 persen yang tidak dijadikan penggantian benih yang mati. Atau
penambahan jumlah benih setiap kali pembelian dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memperbaiki sistem penjualan perusahaan. Kualitas benih ikan
yang baik adalah salah satu faktor yang dapat dijadikan kekuatan bgi perusahaan untuk menjga kepercayaan konsumen ketika sistem penjualan yang dilakukan
berubah. Selain itu kualitas benih yang baik ini adalah salah satu faktor
meningkatnya pesanan terhadap benih lele sangkuriang yang dihasilkan. Peningkatan kualitas benih ini dapat dilakukan apabila tenaga kerja yang ada
jumlahnya diperbanyak sehingga ada spesifikasi pekerjaan sehingga tidak kualitasnya saja yang dapat dipertahankan akan tetapi kuantitasnya juga dapat
ditingkatkan. Dan perusahaan juga dapat merespon perubahan iklim dan cuaca yang terjadi yang berdampak pada serangan penyakit yang dapat menurunkan
jumlah produksi benih. Apabila spesifikasi pekerjaan sudah ada maka pekerja yang khusus melakukan pekerjaan di lapangan misalnya pemeliharaan benih akan
lebih berpengalaman dalam mengatasi kondisi lingkungan yang ada.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pekembangan Cahaya Kita adalah faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal yang dihadapi oleh Cahaya
Kita terdiri atas kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki oleh Cahaya Kita adalah kualitas benih ikan yang baik, tenaga kerja terampil dalam kegiatan
budidaya, ketersediaan bahan baku terjagaterjamin, perusahaan sudah memiliki konsumen tetap, dan perusahaan sudah melakukan penelitian yang mendukung
kegiatan budidaya. Kelemahan dari Cahaya Kita adalah kurangnya tenaga kerja, sistem penjualan yang dapat merugikan perusahaan, kapasitas produksi belum
memenuhi permintaan. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perusahaan terdiri dari peluang
dan ancaman. Peluang perusahaan yaitu permintaan terhadap benih lele sangkuriang yang terus meningkat, jumlah pemasok bahan baku yang banyak,
kemajuan teknologi sehingga memudahkan perusahaan dalam memasarkan benih lele sangkuriang, dan adanya pembinaan dan pelatihan bagi para pembudidaya
lele sangkuriang yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Dari matrik EFE diketahui adanya faktor peluang yang dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan dan faktor ancaman yang harus dihadapi oleh perusahaan. Hasil dari analisis matrik EFE diperoleh nilai total sebesar 2.4 hal ini menunjukkan
Cahaya Kita mampu merespon peluang dan mampu menghindari ancaman. Yang menjadi peluang utama bagi perusahaan adalah permintaan terhadap benih lele
sangkuriang yang terus meningkat dan yang menjadi ancaman utama bagi perusahaan adalah perubahan iklim dan cuaca. Hasil dari matrik IFE menunjukkan
bahwa perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki serta mampu mengatasi kelemahan dengan baik dengan total tertimbang sebesar 2.812.
Kekuatan utama yang dimiliki oleh perusahaan berdasarkan perhitungan adalah perusahaan sudah melakukan penelitian sendiri, sedangkan yang menjadi
kelemahan utama perusahaan adalah kapasitas produksi belum memenuhi permintaan.
Matrik IE menunjukkan posisi Cahaya Kita berada pada kuadran V yaitu jaga dan pertahankan. Strategi yang dapat dilakukan adalah penetrasi pasar dan