Saat ini perusahaan memiliki satu pemasok tetap yaitu CV Telaga Persada dan merek pakan yang biasa dibeli oleh perusahaan adalah PT Matahari Sakti dan
PT Central Pangan Pertiwi akan tetapi perusahaan tidak terikat pada pemasok ini saja. Apabila pemasok tidak dapat memenuhi kebutuhan pakan yang diminta oleh
perusahaan maka perusahaan akan membeli pakan kepada yang lain yaitu Dewi Tani. Selain itu pemasok pakan jumlahnya sangat banyak oleh karena itu
perusahaan dapat beralih ke pemasok lain terutama bila pemasok lain menawarkan harga yang lebih murah dengan merk pakan yang sama. Dengan
demikian banyaknya jumlah pemasok ini akan menjamin kontinyuitas produksi.
2. Potensi dan Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru dalam industri dapat menunjukkan tingkat persaingan yang akan dihadapi oleh suatu usaha dalam industri tersebut. Jika
semakin banyak pendatang baru yang memasuki wilayah industri maka akan terjadi perebutan pangsa pasar yang ada. Sebaliknya dengan rendahnya ancaman
pendatang baru dapat mengimplikasikan kesulitan untuk memasuki pasar cukup tinggi. Besarnya ancaman masuk pendatang baru bergantung pada hambatan yang
ada untuk memasuki industri tersebut. Beberapa kriteria sumber utama hambatan adalah skala ekonomi,
diferensiasi produk, kebutuhan modal, keunggulan biaya, akses ke saluran distribusi, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan dan peraturan
pemerintah. Usaha budidaya lele sangkuriang tidak hanya beroperasi pada skala usaha yang besar, tetapi dapat memulai usaha ini dari skala yang kecil. Setiap
pembudidaya dapat melakukan kegiatan budidaya sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki tanpa harus mengikuti skala usaha pembenihan yang sudah
ada. Secara legal masalah regulasi tidak begitu berpengaruh terhadap pendatang baru yang ingin memasuki bisnis ini karena pemerintah tidak membatasi atau
menghambat kemungkinan masuknya perusahaan ke dalam industri dengan peraturan-peraturan tertentu.
Banyaknya pendatang baru ke dalam industri lele dapat dilihat dari meningkatnya permintaan terhadap lele. Permintaan adalah banyaknya jumlah
barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertenu. Ada beberapa hal yang
mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang yang ditawarkan yaitu harga barang itu sendiri, tingkat pendapatan masyarakat, jumlah penduduk, selera
konsumen, dan harga barang lain. Apabila faktor-faktor diatas dianggap tetap maka permintaan hanya ditentukan oleh harga. Apabila di suatu pasar terdapat
permintaan yang banyak maka barang yang tersedia pada produsen tidak dapat memenuhi semua permintaan tersebut sehingga untuk membatasi jumlah
pembelian produsen akan menaikkan harga jual produk tersebut. Harga ikan lele sangkuriang lebih mahal dibandingkan lele dumbo,
permintaan terhadap lele sangkuriang lebih banyak dibandingkan lele dumbo. Banyaknya jumlah permintaan ini tidak dibarengi dengan jumlah produksi yang
dapat memenuhi permintaan. Sedikitnya jumlah lele sangkuriang yang ditawarkan oleh produsen menyebabkan harga dari benih lele sangkuriang tinggi. Hal ini
tentu saja menjadi acuan bagi pendatang baru untuk membuka usahanya sebagai pembudidaya lele sangkuriang.
Benih ikan lele sangkuriang yang dihasilkan oleh setiap pembudidaya adalah sama segi ukuran. Perbedaan yang terjadi antara pembudidaya penghasil
benih lele sangkuriang dapat dilihat dari kualitas benih yang dihasilkan ketahanan benih dan kepemilikan sertifikat indukan lele sangkuriang yang
menjamin bahwa perusahaan tersebut adalah pembudidaya lele sangkuriang. Kebutuhan modal untuk memulai usaha pembenihan lele sangkuriang tidak terlalu
tinggi. Hal ini karena selain untuk membeli pakan, pupuk, dan obat-obatan serta induk dibutuhkan modal yang cukup besar untuk pembelian sarana prasrana
pembenihan. Untuk akses ke saluran distribusi bagi perusahaan sendiri tidak menjadi ancaman karena dalam memasarkan benih lele sangkuriang perusahaan
melakukannya secara langsung dimana konsumen datang sendiri ke tempat budidaya untuk membeli benih. Hal ini karena perusahaan sudah memiliki
konsumen sendiri. Untuk pendatang baru dibutuhkan waktu lama untuk memperoleh pelanggan dan konsumen bagi produk yang dihasilkannya. Faktor
keunggulan biaya adanya perusahaan yang muncul dengan keunggulan biaya yang lebih rendah dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. akan tetapi bagi konsumen
harga yang murah belum tentudiminati karena sebelum membeli benih lele sangkuriang biasanya konsumen akan meminta sertifikat kepemilikan induk lele
sangkuriang dan memeriksa tingkat keseragaman benih yang akan dibeli. Bagi konsumen sendiri keseragaman benih adalah hal yang penting agar produktifitas
lele yang dihasilkan baik dimana tingkat kelangsungan hidup benih mencapai 90 atau lebih.
Hambatan nyata yang akan dihadapi oleh pendatang baru adalah pendatang baru yang ingin melakukan bisnis budidaya pembenihan memerlukan
keterampilan dalam
membudidayakan benih.
Untuk memperoleh
keahlianketerampilan dalam membudidayakan lele sangkuriang maka pendatang baru dapat mengikuti pelatihan akan tetapi untuk mengikuti pelatihan si
penadatang baru harus mengelurkan biaya. Kegiatan ini tentunya menambah pengeluaran bagi si pendatang baru sebelum memulai usahanya. Apabila
keterampilan tidak dimiliki oleh pembudidaya maka akan menimbulkan kerugian bagi si pemilik dimana tingkat kematian benih yang dipelihara dapat meningkat.
Tentu saja hal ini menjadi hambatan bagi pendatang baru untuk masuk ke dalam industri lele. Dibutuhkan waktu lama dan ketekunan bagi pendatang baru yang
ingin memulai pembenihan lele sangkuriang karena perbedaan lokasi budidaya dengan tempat dilakukannya pelatihan apabila pendatang baru mengikutinya
dapat memberikan masalah yang berbeda bagi kegiatan budidaya yaitu adanya penyakit dan hama yang menyerang benih yang dibudidayakan.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli