a. Persiapan Kolam Penetasan Telur
Sebagian pembudidaya pada segmen pembenihan melakukan proses penetasan telur di kolam pemijahan, sehingga tidak perlu memindahkan kakaban
yang berisi telur. Namun, sebaiknya gunakan kolam khusus untuk proses penetasan telur. Kegiatan penetasan telur sebaiknya tidak dilakukan di dalam
kolam tanah karena kolam tanah banyak terdapat hama yang bisa mengganggu dan memangsa larva lele. Sebaiknya, kolam penetasan telur menggunakan kolam
semen atau kolam terpal. Jika ingin permanen gunakan kolam semen, tetapi modal atau investasi yang dikeluarkan cukup besar. Jika ingin menghemat modal
sekaligus tingkat keberhasilan bisa diandalkan, maka yang sebaiknya digunakan adalah kolam terpal.
Idealnya, kolam penetasan berukuran 4x3 m dengan tinggi dinding kolam 50 cm lampiran 2. Kolam tersebut diisi dengan air bersih dan bebas dari
kandungan bahan kimia. Ketinggian air kolam penetasan di lokasi dengan ketinggian 1.200 meter dpl cukup 10 cm. untuk lokasi yang berada di ketinggian
sekitar 600 meter dpl, air kolam penetasan cukup setinggi 15 cm. sementara itu, untuk lokasi di ketinggian sampai 200 meter dpl, ketinggian air kolam penetasan
sekitar 20 cm. Sehari sebelum pemijahan dilakukan, kolam penetasan telur harus sudah
diisi air. Selanjutnya, air kolam tersebut diberi ramuan obat organic berbentuk cair. Pemberian obat organik tersebut bertujuan untuk menumbuhkan pakan alami,
menciptakan suhu yang ideal untuk penetasan telur, dan mempertahankan pH air yang ideal bagi lele.
Ramuan herbal yang diberikan sebanyak 20 cc sekitar 4 sendok makan untuk satu buah kolam penetasan telur. Selain itu, tambahkan garam dapur
sebanyak tiga sendok makan yang telah dilarutkan sebelumnya dalam lima liter air bersih.
b. Penetasan Telur
Untuk mengetahui apakah induk lele sudah bertelur bisa dilakukan dengan melihat kakaban yang dipasang di dalam kolam pemijahan. Jika kakaban telah
berisi atau ditempeli banyak telur, berarti induk sudah berhasil memijah. Terkadang telur juga menempel pada batu yang digunakan untuk menahan
kakaban Lampiran 3. Biasanya, jika malam harinya induk memijah, pada pagi hari sekitar pukul 04.00 kakaban sudah dipenuhi dengan telur.
Langkah berikutnya adalah memindahkan kakaban ke kolam penetasan telur. Pemindahan kakaban dilakukan secara hati-hati agar tidak ada telur yang
lepas atau jatuh. Waktu yang baik untuk memindahkan kakaban ke kolam penetasan telur adalah pada sore harinya, yakni sekitar pukul empat sore.
Keesokan harinya sekitar pukul 07.00, telur-telur tersebut sudah menetas.
c. Pemeliharaan Larva atau Benih