siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran siswa dalam berapresiasi Topeng Slarang Lor dari awal sampai akhir pembelajaran.
4.3.2.1. Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru dan hasil pengamatan terhadap kondisi pembelajaran apresiasi dilakukan pada kelas VIII E. Kelas ini dipilih
berdasarkan pada pertimbangan nilai, secara keseluruhan rata-rata nilai kelas VIII E dalam pembelajaran seni budaya lebih rendah dari kelas lainnya. Atas dasar
pertimbangan ini, maka ditentukan perlakuan diberikan kepada siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Dukuhwaru yaitu berupa pembelajaran mengapresiasi Topeng Slarang
Lor menggunakan media kreato. Proses perencanaan dibuat berdasarkan pada SK dan KD seni rupa kelas VIII
semester genap. Standar kompetensi yang dimaksud adalah “Mengapresiasi karya seni rupa” dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan
Nusantara”. Mengacu pada SK dan KD tersebut, ditempel indikator yang sesuai dengan
materi Topeng Slarang Lor. Dalam hal ini pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran siswa dalam mengapresiasi karya seni rupa Nusantara yaitu Topeng
Slarang Lor. Topeng Slarang Lor sendiri dipilih didasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang mengintegrasikan local wisdom ataupun kearifan
lokal daerah masing-masing sebagai sumber belajar. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah siswa dapat menganali karya topeng daerahnya yaitu topeng
Sarang Lor. Selain itu siswa diharapkan dapat mengenali 6 jenis Topeng Slarang Lor,
mengidentifikasi unsur rupa dalam Topeng Slarang Lor, mengklasifikasi watak Topeng Slarang Lor berdasarkan unsur rupa, menjelaskan makna yang terkandung
dalam Topeng Slarang Lor, dan menjelaskan fungsi yang terkandung dalam Topeng Slarang Lor.
Media pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran siswa dalam berapresiasi Topeng Slarang Lor adalah kreato. Selain menggunakan kreato, peneliti
juga mempersiapkan buku materi yang berisi materi Topeng Slarang Lor sebagai sumber belajar. Dalam pelaksanaanya, kelas akan dibagi menjadi enam kelompok,
tiap-tiap kelompok tersebut berdiskusi mengenai materi Topeng Slarang Lor. Dalam pengamatan ini, peneliti berkolaborasi dengan guru dalam rangka pelaksanaan
pembelajarannya. Penelitian ini menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok dan
penugasan. Metode ceramah digunakan untuk memaparkan materi pembelajaran yang berbentuk teori di antaranya pengetahuan secara umum mengenai Topeng Slarang
Lor. Metode diskusi kelompok digunakan agar siswa saling bekerja sama dalam memecahkan tugas yang berikan dalam kelompoknya serta dapat saling bertukar
pendapat satu sama lain. Metode penugasan digunakan untuk memberikan tugas secara kelompok dan individu.
4.3.2.2. Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pengamatan Terkendali 1