Guru Pembelajaran dan Komponennya

2.2.2.2. Siswa

Siswa merupakan semua individu yang menjadi peserta dalam suatu pembelajaran. Siswa menjadi pusat perhatian utama dalam pembelajaran. Sebagaimana dijelaskan Syafii 2006:21 bahwa selain guru, siswa juga merupakan subjek utama dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi penentu keberhasilan suatu pembelajaran, karena pada dasarnya suatu proses pembelajaran merupakan proses pengembangan dan pengubahan kemampuan dan potensi siswa sebagai hasil dari proses belajar. Ismiyanto 2013 menyebutkan bahwa dalam suatu pembelajaran setiap siswa memiliki karakter berbeda yang harus dijadikan pertimbangan awal dalam merumuskan perancangan pembelajaran. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap siswa memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda-beda satu sama lain. Hal ini menjadikan guru harus senantiasa menyesuaikan metode dalam mengajar agar sesuai dengan karakteristik siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

2.2.2.3. Guru

Guru memiliki tanggung jawab penuh atas berlangsungnya proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Guru sendiri yang menentukan efektivitas proses pembelajaran dan hasil belajar. Dalam proses pembelajaran menurut Jarolimek dan Foster dalam Syafii, 2006:22 guru berperan sebagai perencana, penemu, pengelola, pemandu, sekaligus model pembelajaran. Selain memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran, peran guru sebagai sosok individu yang memiliki tugas mendidik harus lebih mendapat perhatian. Guru merupakan panutan bagi siswa, karena itu setiap tingkah lakunya harus lebih berhati-hati. Pullias dan Young dalam Syafii, 2006:22 turut menyebutkan peran yang perlu diemban seorang guru, yaitu: guru merupakan seorang pembimbing, moderator, pemberi teladan, peneliti, pengarah, pendukung, motivator, perencana, pelaksana dan evaluator pembelajaran. Ismiyanto 2013 juga menyatakan bahwa guru sebagai manajer dalam pembelajaran diharapkan mampu merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan pendekatan dan pemilihan strategi yang tepat serta mampu mengelola proses pembelajaran menjadi seefektif mungkin. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa guru dalam pembelajaran menjadi penting, bahkan guru pula yang turut mengarahkan siswa agar dapat mencapai tujuan belajarnya. Dalam proses pengelolaan pembelajaran inilah peran guru sebagai motivator, moderator, dan fasilitator sangat dibutuhkan untuk membantu anak melaksanakan tugas belajar siswa. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya seorang guru diwajibkan memiliki kompetensi pembelajaran yang sesuai sehingga dapat mengarahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. 2.2.2.4. Bahan Ajar Bahan ajar berkaitan dengan apa yang akan diajarkan guru dan diterima oleh siswa. Depdiknas 2006 memberikan keterangan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang ditempel secara sistematis baik tertulis maupun tidak, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: 1 petunjuk belajar petunjuk siswaguru, 2 kompetensi yang akan dicapai, 3 informasi pendukung, 4 latihan-latihan, 5 petunjuk ke rja, dapat berupa Lembar Kerja LK, 6 evaluasi. Rifa’i, dkk 2012:160 menyatakan bahwa bahan ajar harus senantiasa komprehensif, tertempel secara sistematis dan dideskripsikan dengan jelas sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan intensif. Bahan ajar merupakan suatu pesan yang dibawa oleh pendidik untuk disampaikan kepada peserta didik, dengan kata lain materi pembelajaran merupakan isi dari pembelajaran. Meteri pembelajaran juga sering disebut dengan bahan ajar. Bahan ajar yang akan disampaikan tentunya memperhatikan beberapa faktor. Ismiyanto 2013 menyebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan bahan ajar sebagai berikut: a tujuan, b jenisbentuk bahan ajar, c sekuen bahan ajar, d kurikulum dan e karakteristik siswa yang meliputi tingkat maturitas, potensi, minat, kebutuhan maupun jenjang usia siswa. Berdasarkan uraian di atas bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis yang terdiri atas fakta, prinsip, konsep, dan prosedur. Bahan ajar yang diberikan oleh guru harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut guru dituntut untuk mampu membuat sendiri bahan ajar, karena bagaimanapun juga guru yang lebih mengetahui karakteristik siswanya. Tentunya diharapkan dengan adanya materi ajar yang mempertimbangkan hal tersebut setelah proses pembelajaran berakhir peserta didik dapat mengerti, menguasai, dan memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

2.2.2.5. Strategi pembelajaran