Makna dan Fungsi Topeng

memberikan kesan gelap sementara yang ringan akan memberikan kesan yang lebih terang. Oleh karena itu, unsur gelap terang dapat ditimbulkan oleh nada warna atau garis yang digunakan. 2.2.1.2.7. Tekstur Indrawati dalam Pratama 2012:38 menyebut bahwa tekstur menunjukkan menunjukkan karakteristik suatu objekbenda. Jadi setiap bentuk mempunyai permukaan, dan setiap permukaan pasti mempunyai karakteristik tertentu, seperti licin atau kasar, lunak atau keras, polos atau bercorak. Lebih lanjut dijelaskan bahwa terdapat tekstur nyata dan tekstur semu. Sebagai mana dijelaskan sebagai berikut: Tekstur nyata barik raba adalah tekstur yang langsung bisa kita rasakan sifat permukaannya melalui rabaan, jadi tekstur nyata merupakan jenis tekstur yang tidak hanya visibel pada mata. Perwujudan tekstur nyata mendekati bentuk relief di atas permukaan dua dimensi. Tekstur semu barik lihat adalah kesan sifatkarakter permukaan suatu objekbenda yang bisa kita rasakan tanpa harus meraba. Kesan dan persepsi semacam itu terbentuk akibat asosiasi kita terhadap sifat semacam yang pernah kita raba. Menurut Sunaryo 2002:17 tekstur texture atau barik ialah sifat permukaan. Sejalan dengan pendapat Syafii, dkk 2006:38 bahwa tekstur adalah sifat atau karakteristik permukaan. Oleh karena itu, tekstur bisa halus, licin, kasar, berkerut. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tekstur adalah sifat atau kualitas dari permukaan pada suatu material baik yang terlihat maupun diraba.

2.2.1.3. Makna dan Fungsi Topeng

Makna topeng menurut Suanda 2005: 168 memiliki makna positif dan negatif. Makna positif adalah merekayasa penampilan yang sesuai dengan situasi dengan cara memperhalus sikap dan ucapan. Sedangkan makna negatif topeng adalah menyembunyikan diri atau berbohong. Di samping itu, topeng memiliki fungsi, awalnya topeng digunakan sebagai sarana ritual yang berhubungan dengan arwah nenek moyang. Hal ini dapat terlihat dari upacara adat suku-suku yang ada di nusantara. Dikarenakan perkembangan zaman dan masuknya agama baru, topeng mulai bergeser fungsinya menjadi sarana pertunjukan baik yang sifatnya sakral maupun yang bersifat hiburan. Seni pertunjukan topeng juga merupakan suatu produk sosial yang juga memiliki fungsi social dan ekonomi hal ini ditunjukkan dengan adanya pertunjukan topeng baik wayang topeng atau tari topeng yang digunakan para senimannya untuk mencari nafkah. Selain itu, adanya suatu perhelatan pertunjukan topeng akan semakin mempererat hubungan kekerabatan, kebersamaan dan gotong royong antar warga masyarakat. Selanjutnya, seiring dengan perkembangan zaman topeng kehilangan arti sebagai benda pakai dalam pertunjukan dikarenakan perkembangan kebudayaan. Topeng kemudian muncul sebagai benda hias dalam tata ruang ataupun cinderamata. Selain sebagai upacara, pertunjukan dan hiasan topeng juga digunakan untuk menghiasi bangunan suci, misalnya candi-candi yang banyak terdapat di Jawa atau pura di Bali. Pahatan hiasan muka raksasa pada ornament candi pada dasarnya berbentuk topeng yang fungsinya tidak semata sebagai hiasan tetapi sebagai penolak bala atau memiliki fungsi magis Sunaryo, 2013: 57. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa topeng memiliki makna untuk menyembunyikan diri dan menampilkan pribadi yang lain. Selain itu topeng dalam pertunjukan tari topeng memiliki beberapa fungsi, yaitu : 1 Fungsi ReligiusMagis 2 Fungsi Hiburan 3 Fungsi Ekonomi 4 Fungsi Sosial 5 Fungsi Dekoratif.

2.2.2. Pembelajaran dan Komponennya