Kerangka Teoretik Penelitian Landasan Teoretis

membangkitkan perhatian dan minat belajar pada diri siswa, serta memudahkan siswa dalam mengapresiasi karya seni rupa. Media ini memungkinkan siswa melakukan kegiatan apresiasi secara jelas dan lebih operasional melalui tahap-tahap yang lebih sistematis dan terarah.

2.2.5. Kerangka Teoretik Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan landasan teoretis yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat suatu pola atau gagasan alur penelitian yang dilakukan. Pola tersebut berisi gambara mengenai pola berfikir berdasarkan pada teori yang ada yang nantinya yang akan dijadikan acuan peneliti dalam meleksanakan penelitian. Alur tersebut dirumuskan dalam kerangka teoretik penelitian. Kerangka teoretis inilah yang nantinya digunakan sebagai dasar dalam pengumpulan data di lapangan serta penyelesaian penelitian ini. Berikut ini gambaran kerangka teoretik penelitian. Gambar 2.2.5.1 Kerangka teoretis penelitian Berdasarkan kerangka di atas, secara singkat dapat dijelaskan bahwa penelitian ini mengkaji mengenai pembentukan perilaku apresiatif terhadap topeng Slarang Lor. Dalam skema tersebut terdapat komponen koponen yang saling berkaitan membentuk suatu sistem. Dimulai dari pembelajaran seni rupa yang tidak terlepas dari tiga aspek meliputi sumber yang berasal dari latar budaya dan social, pranata social serta adanya pembelajaran seni rupa yang dilandasi oleh pentingnya pelestarian terhadap nilai seni dan budaya. Diantara komponen sumber dan kebutuhan pelestarian nilai dan sumber terdapat pranata sosial yang mengandung nilai-nilai topeng Slarang Lor. Untuk melestarikan sekaligus mengenalkan topeng Slarang Lor ,maka nilai-nilai topeng Slarang Lor tersebut diintegrasikan kedalam system pembelajaran yang meliputi tujuan, guru, siswa, strategi, media dan evaluasi. Diharapkan dengan adanya pemasukan nilai-nilai topeng Slarang Lor dalam pembelajaran dapat melestarikan topeng Slarang Lor sekaligus memeunculkan sikap dan perilaku apresiatif siswa selaku sasaran dalam proses pembelajaran. 51

BAB 3 METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Menurut Sukmadinata 2005:60 penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Pendekatan ini dipilih untuk menelusuri, memahami dan menjelaskan gejala atau peristiwa yang ada atau terjadi terhadap objek yang diteliti dalam hal ini mendeskripsikan bagaimana Topeng Slarang Lor sebagai materi apresiasi melalui media kreato pada siswa kelas VIII E SMP N 1 Dukuhwaru. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan pengamatan terkendali yang merupakan sebuah cara pengamatan yang dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan dalam melaporkan hasil pengamatan Koentjaraningrat, 1985:118. Jika dilihat dari fungsi penelitiannya, maka penelitian ini mengarah pada fungsi eksploratif yaitu berupa penjajakan yang dilakukan oleh seseorang yang belum pernah dilakukan oleh orang lain. Jadi, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berorientasi pada fenomena di lapangan yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menguraikan bagaimana Topeng Slarang Lor sebagai materi apresiasi melalui media kreato . Berikut ini merupakan rancangan tahap penelitian menggunakan pengamatan terkendali.