untuk berpendapat dan bertanya terkait apa yang dipaparkan di depan kelas. Selain mengulas, peneliti juga memberikan penjelasan mengenai makna dan funsi topeng
yang memang tidak dicantumkan pada media kreato.
Gambar 4.3.3.4.5 Peneliti memberikan penjelasan mengenai makna dan fungsi menggunakan media kreato
Dokumentasi Peneliti
Pada akhir
pembelajaran, peneliti
menginstruksikan siswa
untuk mengembalikan papan dan mengisi evaluasi tes tertulis dan sesudahnya peneliti
memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui minat dan gambaran umum mengenai pendapat siswa tentang pembelajaran mengapresiasi Topeng Slarang Lor
menggunakan kreato. Di akhir pertemuan peneliti member simpulan atas kegiatan yang dilakukan dan penguatan materi khususnya mengenai pentingnya proses
apresiasi karya. Selanjutnya peneliti menutup pertemuan dengan salam.
4.3.3.3 Evaluasi dan Rekomendasi pada Pengamatan Terkendali 2
4.3.2.3.1. Evaluasi Berdasarkan pengamatan, pelaksanaan pembelajaran pada pengamatan terfokus 2
sudah lebih baik, guru merasa penjelasan dengan menggunakan media gambar topeng
yang besar memudahkan siswa memahami materi. Selain itu siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Mengenai media, kreato yang telah direvisi lehih memudahkan siswa dalam mengerjakan diskusinya. Siswa lebih mandiri dan aktif dalam mengerjakan diskusi
kelompok. Salah satu yang perlu dievaluasi adalah sebaiknya diberikan pengarahan bagaimana cara penggunaan kreato secara jelas sehigga siswa tidak kebingungan
ketika akan menempelkan kartu dan tanda panahnya. Selain itu, siswa masih ada yang kurang antusias dalam mendengarkan penjelasan guru mengenai makna dan fungsi
topeng. 4.3.2.3.2. Rekomendasi
Berdasarkan hasil evaluasi pada pengamatan terkendali 2, peneliti bersama guru menyimpulkan untuk mengehentikan penelitian karena kreato sudah dianggap cukup
dalam rangka pembelajaran apresiasi Topeng Slarang Lor. Meskipun demikian, berdasarkan hasil evaluasi pengamatan terkendali 2 ini terdapat rekomendasi yakni:
1 guru seharusnya dapat terlibat secara langsung dalam penjelasan, dan pelaksanaan diskusi Topeng Slarang Lor menggunakan media kreato, 2 siswa harus
lebih memperhatikan penyampaian presentasi teman sekelasnya, dan 3 berdasarkan apa yang peneliti amati, guru selama ini kurang begitu menggunakan media yang
inovatif padahal siswa dapat lebih tergali potensisnya apabila guru mau melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, sehingga harusnya lebih terampil dalam
membuat media pembelajaran yang menarik sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara menyenangkan dan efektif.
4.4 Hasil Pembelajaran Siswa dalam Berapresiasi Topeng Slarang Lor Menggunakan
Kreato
Penilaian kegiatan mengapresiasi Topeng Slarang Lor berdasarkan pada hasil tes tertulis. Instrumen tes tertulis ini berisi lima butir soal yang termasuk dalam ranah
kogitif dan afektif. Ranah kognitif berada pada soal nomor satu sampai soal nomor empat, sedangkan ranah soal afektif berada pada soal nomor lima. Kriteria ketuntasan
minimal KKM yang berlaku di sekoah adalah 75. Untuk mengetahui kriteria nilai yang didapatkan siswa, digunakan pedoman rentangan nilai tes tertulis yang
sesuaikan dengan pedoman yang digunakan oleh guru seni budaya sebagai berikut. Tabel. 4.4.1. Pedoman rentangan nilai tertulis
No. Rentang Nilai
Kriteria
1. 90-100
Sangat Baik 2.
80-89 Baik
3. 65-79
Cukup 4.
51-64 Kurang
5. 0-50
Sangat Kurang
Sumber: Dokumen Sekolah
Sedangkan untuk mengetahui rincian nilai siswa dalam mencapai keseluruhan nilai tersebut, maka peneliti membuat rentang nilai berdasarkan setiap aspek soal.
Berikut ini tabel pedoman rentang skor tes tertulis. Tabel 4.4.2 Pedoman rentang skor tes tertulis tiap butir soal
No. Aspek
Skor
1. Mengenali 6 jenis Topeng Slarang Lor
24 2.
Mengidentifikasi unsure rupa dalam Topeng Slarang Lor 10
3. Mengklasifikasi watak Topeng Slarang Lor berdasarkan unsur rupa.
18 4.
Menjelaskan fungsi yang terkandung dalam Topeng Slarang Lor 20
5. Menjelaskan makna yang terkandung dalam Topeng Slarang Lor
28
Total Skor 100
Sumber: Dokumen Peneliti