oleh Rifa’i, dkk 2012:158 bahwa peristiwa belajar dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang
ditetapkan. Selaras dengan pendapat di atas, Sobandi 2008:152 mengungkapkan bahwa proses pembelajaran ini perlu untuk dilakukan secara sistematis dan terencana
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan ini tidak dibuat secara spontan, tetapi memerlukan perencanaan secara sistematis dan logis berdasarkan
perkembangan kebutuhan yang berkaitan dengan pengembangan ilmu, perkembangan peserta didik, dan tuntutan masyarakat.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap
peserta didik dengan tujuan tertentu yang dapat memberikan kemudahan bagi masa depan peserta didik tersebut. Pembelajaran secara ideal dilakukan secara sistematis
dan logis dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan lingkungan. Selain sistematis dan logis, perancangan proses pembelajaran senantiasa harus konsisten
tanpa mengabaikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keberlangsungan pembelajaran tersebut.
Pembelajaran jika dilihat dari pendekatan sistem, dalam prosesnya melibatkan berbagai komponen. Komponen-komponen pembelajaran tersebut adalah
sebagai berikut.
2.2.2.1. Tujuan
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Pembelajaran merupakan pedoman guru dalam merencanakan
dan melaksanakan pembelajaran serta menjadi sasaran pembelajaran. Tujuan merupakan rumusan perilaku yang telah ditetapkan sebelunya sebagai hasil dari suatu
pembelajaran. Menurut Syafii 2006 tujuan pembelajaran membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman yang dapat mengubah tingkah laku siswa
menjadi lebih baik. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai atau norma-norma yang berfungsi sebagai pengendali
sikap dan perilaku siswa. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran seorang guru harus merujuk pada
tujuan pendidikan sebagai landasannya. Mager dalam Aryani, 2013:11 menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran merupakan dasar pokok bagi pemilihan
metode dan bahan pembelajaran, serta pemilihan alat-alat untuk menilai apakah pembelajaran itu telah berhasil. Hal tersebut semakin mempertegas pentingnya suatu
tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran menjadi penentu yang sangat mempengaruhi
komponen-komponen pembelajaran lainnya. Rumusan tujuan akan menentukan kompetensi yang harus dicapai melalui materi yang diajarkan, metode pembelajaran
serta instrumen evaluasi yang cocok untuk mengukur keberhasilan dari tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan
. Oleh karena itu, perumusan tujuan menjadi
patokan awal yang harus ditentukan guru ketika menyusun perangkat pembelajaran dengan berdasar pada tujuan pendidikann nasional dan diseuaikan dangan kurikulum
serta jenjang pendidikannya.
2.2.2.2. Siswa
Siswa merupakan semua individu yang menjadi peserta dalam suatu pembelajaran. Siswa menjadi pusat perhatian utama dalam pembelajaran. Sebagaimana dijelaskan
Syafii 2006:21 bahwa selain guru, siswa juga merupakan subjek utama dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi penentu keberhasilan suatu pembelajaran,
karena pada dasarnya suatu proses pembelajaran merupakan proses pengembangan dan pengubahan kemampuan dan potensi siswa sebagai hasil dari proses belajar.
Ismiyanto 2013 menyebutkan bahwa dalam suatu pembelajaran setiap siswa memiliki karakter berbeda yang harus dijadikan pertimbangan awal dalam
merumuskan perancangan pembelajaran. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap siswa memiliki
potensi dan karakteristik yang berbeda-beda satu sama lain. Hal ini menjadikan guru harus senantiasa menyesuaikan metode dalam mengajar agar sesuai dengan
karakteristik siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
2.2.2.3. Guru