dalam Jurnal for The Society of Ethnomusicology 1966 : 316. Dia menyatakan menggunakan sebuah notasi disebabkan adanya sebuah keinginan untuk
menunjukkan bahwa notasi itu sebagai fenomena yang telah memiliki arti bagi pemakainya dan dengan sebuah notasi dapat memberikan materi yang bernilai untuk
sebuah perbandingan. Dengan melihat uraian kategori lagu yang dimainkan pada pembahasan sebelumnya, maka penulis hanya memilih lagu yang digunakan dalam
sebuah peribadatan yang akan ditranskripsikan kemudian dianalisis masing-masing sebuah lagu, yang digunakan pada peribadatan di Gereja Anglikan Holy Trinity
seperti lagu Nirentherem, Yenthe Kaalet-tilum, Bajena Irewen Punpugel Pudhe, Parisuthe Thewen Niire, Kyrie Eleison Tamil.
5.2 Model Notasi
Notasi yang digunakan untuk mentranskripsi kelima lagu tersebut Nirentherem, Yenthe Kaalet-tilum, Bajena Irewen Punpugel Pudhe, Parisuthe
Thewen Niire, Kyrie Eleison Tamil adalah notasi Barat. Notasi ini merupakan notasi yang sudah baku dan sudah umum. Di dalamnya terdapat beberapa simbol-simbol
yang digunakan dalam partitur notasi balok dari lagu-lagu di atas. Adapun beberapa simbol tersebut akan diuraikan secara rinci di bawah ini.
1.
Menunjukkan garis paranada dimana terdapat lima buah garis paranada dan empat buah spasi.
Universitas Sumatera Utara
2.
Gambar yang paling kiri menunjukkan tanda kunci key signature G, dimana pada garis paranada kedua dari bawah merupakan nada G. Gambar yang ditengah
merupakan tanda dua mol yang berarti nada dasarnya adalah Bb. Sedangkan gambar yang paling kanan menunjukkan birama 44 artinya dalam setiap birama memiliki
empat ketukan. 3.
Gambar tersebut menandakan not penuh whole note, artinya nada tersebut memiliki nilai sebanyak empat ketuk.
4.
Gambar tersebut menandakan not setengah half note, artinya nada tersebut memiliki nilai sebanyak dua ketuk.
5.
Gambar tersebut menandakan not seperempat quarter note, artinya nada tersebut memiliki nilai sebanyak satu ketuk.
6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar tersebut menandakan not seperdelapan eighth note, artinya nada tersebut memiliki nilai sebanyak setengah ketuk.
7.
Gambar tersebut menandakan not seperenambelas sixteenth note, artinya nada tersebut memiliki nilai sebanyak seperempat ketuk.
8.
Gambar tersebut menandakan tanda istirahat penuh whole rest, artinya tanda istirahat tersebut memiliki nili sebanyak empat ketuk.
9.
Gambar tersebut menandakan tanda istirahat seperempat quarter rest, artinya tanda istirahat tersebut memiliki nili sebanyak satu ketuk.
10.
Gambar tersebut menandakan tanda istirahat seperdelapan eighth rest, artinya tanda istirahat tersebut memiliki nili sebanyak satu ketuk.
11.
Gambar disebelah kiri menandakan not seperempat dengan tanda titik dotted not di depannya. Tanda titik itu memiliki nilai setengah ketuk dari not yang
Universitas Sumatera Utara
dibelakangnya. Jadi nilai keseluruhan not itu adalah nilai not seperempat ditambah dengan setengah dari nilai not seperempat, yaitu satu setengah ketuk. Demikian juga
dengan gambar yang di sebelah kanan, yaitu tanda istirahat setengah dengan tanda titik dotted rest di depannya. Simbol-simbol tersebut di atas perlu untuk diketahui
agar pembaca dapat memahami makna simbol-simbol tersebut yang terdapat dalam lampirn partitur.
5.3 Analisis Melodi