melakukan perkawinan antar golongan atau diluar golongan mereka sendiri. Selain itu, golongan Brahmin sudah tidak banyak lagi di masyarakat Tamil, hal ini terlihat
dari banyaknya pendeta yang tidak berasal dari golongan
2.8 Mata pencaharian Masyarakat Tamil di Medan.
Brahmin, melainkan setiap individu Tamil bisa dan mampu menjadi seorang pendeta.
Etnis Tamil yang datang secara mandiri ke Medan pada umumnya memiliki jenis mata pencaharian hidup sebagai pedagang. Di antaranya menjadi pedagang
tekstil, dan pedagang rempah-rempah di pusat-pusat pasar di Medan. Selain itu mereka juga banyak yang bekerja sebagai supir angkutan barang, bekerja di toko-toko
Cina, dan menyewakan alat-alat pesta. Selain itu banyak juga yang melakoni usaha sebagai penjual makanan, misalnya martabak Keling. Pada umumnya, mereka yang
berjualan rempah-rempah, tekstil dan menjual makanan adalah orang-orang Tamil yang beragama Islam. Mereka adalah kaum imigran Muslim yang datang dari India
Selatan hampir bersamaan dengan kedatangan orang-orang India pada umumnya ke Medan pada pertengahan abad ke-19. Di masa sekarang juga sudah terdapat
sejumlah orang Tamil yang sukses sebagai pengusaha di level daerah maupun nasional, seperti keluarga Marimutu Sinivasan.
2.9 Bahasa Dalam Masyarakat Tamil di Kota Medan
Berdasarkan sejarah, bahasa Tamil memiliki tiga periode perkembangan. Yang pertama adalah bahasa Tamil Kuno antara tahun 200 SM sampai 700 M.
Kedua, adalah bahasa Tamil Tengahan yaitu antara 700 M sampai 1500 M. Yang
Universitas Sumatera Utara
ketiga adalah bahasa Tamil Modern antara 1500 sampai sekarang. Bahasa yang digunakan masyarakat Tamil di dalam keluarganya adalah bahasa Tamil. Sedangkan
bahasa pergaulan sosial dengan orang yang bukan Tamil biasanya digunakan bahasa Indonesia dialek Medan. Berdasarkan penggunaannya, bahasa Tamil dibedakan atas
ragam tinggi dan ragam rendah. Ragam tinggi digunakan dalam tulisan, radio, televisi, pidato, dan ragam rendah digunakan dalam lisan pada percakapan sehari-
hari. Menurut A. Zebar 2010:5 Lamanya orang India Tamil di Indonesia terutama
di wilayah Deli dapat memungkinkan terjadinya perubahan pemakaian bahasa atau yang disebut dengan pilihan bahasa. Perubahan pemakaian bahasaakan terjadi dalam
masyarakat yang multietnik, karena multietniknya suatu masyarakat akan mengakibatkan bilingual atau multilingual. Pemakaian bahasa akan senantiasa
menyesuaikan situasi atau konteksnya di mana seseorang berada. Jika dilihat dari sejarah kedatangan orang Tamil ke Indonesia mereka sudah cukup lama tinggal
bahkan ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, banyak juga kata-kata yang diambil dari bahasa Tamil yang diserap menjadi bahasa Indonesia.
Tabel 2.2 Contoh bahasa Tamil yang sudah menjadi bagian bahasa melayu Melayu
Tamil Kawal
Kaawal Besi
Wesi Talam
Talam
Universitas Sumatera Utara
Badai Badai
Dahaga Dagam
Ragam Iragam
Santri Santiri
Peti Peti
Kedai Kadai
Kuil Koil
Sumber: A. Zebar 2010
Universitas Sumatera Utara
BAB III EKSISTENSI GEREJA ANGLIKAN HOLY TRINITY BAGI KESUKUAN
INDIA TAMIL DIKOTA MEDAN
3.1 Gereja Bagi Kesukuan Tamil