Islam Keagamaan India Tamil Di kota Medan

dasar dengan St. Thomas, kemudian Pastor James membeli sebidang tanah di kawasan Tanjung Selamat pada 1979 yang direncanakan untuk tempat pemukiman baru bagi orang-orang Tamil Katolik yang tinggal disekitar Jl. Hayam Wuruk. Pada tahun 2001 Pastor James juga membangun sebuah Kapel untuk umat Tamil Katolik, yang kemudian diresmikan oleh Uskup Agung Medan yaitu Mgr. A.G.P Batubara, OFM, Cap dan disebelah banguan Kapel itu sekarang berdiri sebuah gedung yang dibangun dengan nama Graha Bunda Man Annai Velangkani 7 Dari berbagai riwayat kerajaan Melayu di pantai timur Sumatera dan Malaya banyak sekali menceritakan mengenai hubungan dengan India Selatan Malabar seperti dalam “Hikayat Raja-Raja Pasai”, “Sejarah Melayu” dan lain-lain. Rakyat Pasai sebagian besar keturunan dari Bengal. Raja Islam pertama mereka adalah keturunan dari Bengal. Pedagang di Pasai banyak dari Gujarat, Kling dan Bengali. Asal dari Raja Deli Tuanku Sri Paduka Gocah Pahlawan, juga panglima Sultan Iskandar Muda Aceh asal dari India 1630. Didalam bahasa Melayu dan budaya Melayu umumnya, banyak sekali terdapat kata-kata asal Tamil dan makanan asal Tamil. .

2.2.3 Islam

Tidak hanya Kristen agama India Tamil dikota Medan, masyarakat Tamil di Sumatera Timur juga banyak yang menikah dengan wanita Indonesia yang beragama 7 Tempat Ziarah India Tamil yang beragama Katolik. Pada awalnya tempat itu diperuntukkan bagi umat Katolik Tamil yang ada di Medan akan tetapi dalam perkembangannya semua umat Katolik dapat datang dan berziarah disitu tanpa batas asal-usul ataupun ras karena sesungguhnya tempat itu dipersembahkan bagi seluruh umat Katolik dan jg sebagai objek wisata bagi negara-negara tetangga. Universitas Sumatera Utara Islam setempat sehingga di Absorps mencernakan diri menjadi masyarakat Melayu atau etnis Indonesia yang beragama Islam di Sumatera. Mereka kebanyakan berasal dari Utar Pradesh, dan dari Madras. Mesjid tua yang ada di Medan ialah Mesjid Jalan Zainul Arifin Kampung Keling dan di Jalan Gajah di Medan. Sementara itu, warga Tamil Muslim sejak 1887 sudah memiliki sebuah lembaga sosial yang bernama South Indian Moslem Foundation and Welfare Committee. Warga Tamil Muslim mendapat hibah dua bidang tanah dari Sultan Deli, untuk tempat membangun mesjid dan pekuburan bagi Tamil yang menganut agama Muslim. Ada dua masjid yang dibangun oleh yayasan tersebut, satu terletak di Jalan Kejaksaan Kebun Bunga dan satu lagi di Jalan Zainul Arifin. Lokasi pekuburan terdapat di samping Masjid Ghaudiyah Jalan Zainul Arifin. Tanah wakaf di lokasi Kebun Bunga cukup luas sekitar 4000 meter sedangkan lokasi Masjid Ghaudiyah sekitar 1000 meter persegi. Saat ini sebagian dari tanah wakaf yang berada di mesjid Gaudiyah dimanfaatkan untuk lokasi pembangunan ruko yang disewakan kepada orang lain dan kemudian uangnya digunakan untuk kemakmuran mesjid dan meyantuni kaum Muslim Tamil yang miskin. Sampai sekarang yayasan yang menaungi masjid itu terus diurus oleh keturunan Tamil Muslim. Sampai dengan tahun 1970-an, setiap tahun dilakukan perayaan hari besar keagamaan yang menghadirkan orang-orang Tamil Muslim di seluruh kota Medan, Tebing Tinggi hingga Pematang Siantar. Kesempatan itu sekaligus menjadi forum silaturahim bagi warga Tamil Muslim, namun belakangan ini perayaan demikian sudah tidak pernah diadakan lagi. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Budha