pustaka untuk mendapatkan sumber-sumber atau data yang diperlukan serta melakukan pendekatan musikologis terhadap sebuah nyanyian, Penelitian ini juga
menggunakan pendekatan partisipan yang meneliti peribadatan suku Tami di Kota Medan.
1.7 Teknik Mengumpulkan Data
Untuk mengumpulkan data, dilakukan penelitian lapangan. Penelitian lapangan yang dimaksud disini adalah kegiatan yang penulis lakukan yang berkaitan
dengan pengumpulan data di lapangan, yang terdiri dari observasi, wawancara, tahap analisis dan perekaman serta kerja laboratorium.
Pada tahap pengumpulan data, dikumpulkan data yang diperlukan yaitu buku- buku yang berisi peribadatan, Kristen anglikan, doa dalam peribadatan, peranan
nyanyian terhadap sebuah peribadatan. Kemudian mengamati proses-proses peribadatannya dari kegiatan-kegiatan yang terdapat di Gereja Anglikan Holy Trinity,
merekam proses wawancara terhadap berbagai pihak yang terlibat dalam penelitian penulis melalui penerapan nyanyian atau padhu dalam peribadatan India Tamil di
Kota Medan., memvideokan proses peribadatan melalui padhu atau nyanyian di gereja Anglikan Holy Trinity, kemudian mengklasifikasikan dan memverifikasikan
data yang didapat dari gereja Anglikan Holy Trinity.
1.7.1 Observasi
Pengumpulan data dengan cara observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
Universitas Sumatera Utara
penginderaan. Metode observasi menggunakan kerja pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan
kulit Burhan Bungin 2007: 115. Observasi yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui langsung
secara mendetail upacara peribadatan di Gereja Anglikan Holy Trinity serta mengetahui peranan nyanyian Pudhu dalam dalam peribadatan Gereja Anglikan Holy
Trinity masyarakat India suku Tamil yang terdapat dikota medan. Selain melakukan pengamatan langsung dalam upacara peribadatan Gereja tersebut, penulis juga
menjalin komunikasi dan persahabatan dengan pelaku upacara lainnya yang adalah masyarakat Tamil, jemaat, pelayan ibadah dan juga pimpinan Pastor di Gereja
Anglikan Holy Trinity itu sendiri. Observasi yang dilakukan penulis adalah observasi langsung: yaitu langsung kepada Jemaat Gereja Anglikan Holy Trinity, melihat
pelayan-pelayan tuhan yang aktif dalam peribadatan baik dalam penyembahan maupun melayani jemaat di Gereja tersebut.
1.7.2 Wawancara
Wawancara adalah salah satu metode yang dipakai untuk memperoleh data yang tidak didapat melalui observasi.
“Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alatyang dinamakan interview guide atau panduan wawancara Moh. Nazir
1988: 234. “
Lebih lanjut M. Sitorus 2003: 32-33 menjelaskan tentang bentuk-bentuk wawancara.
Universitas Sumatera Utara
“Format pertanyaan yang digunakan pada pedoman wawancara pada dasarnya sama dengan format pertanyaan kuesioner, yaitu berstruktur, tidak berstruktur,
atau kombinasi keduanya. Bila ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara berstruktur disebut juga wawancara terpimpin karena pewawancara telah
membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci. Sebaliknya, wawancara tidak berstuktur
disebut wawancara bebas karena pewawancaranya bebas menanyakan apa saja. Selain itu dikenal wawancara
bebas terpimpin yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan terpimpin. Di sini, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar
tentang hal yang akan ditanyakan.”
Metode wawancara yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah wawancara berstruktur, tidak berstruktur, dan kombinasi keduanya. Langkah awal
yang penulis lakukan adalah menyiapkan dan menyusun sejumlah pertanyaan yang terperinci sebelum bertemu dengan informan. Kenyataan di lapangan yang dihadapi
penulis adalah sering kali pertanyaan-pertanyaan lain juga muncul selain dari pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya akibat dari percakapan yang
berkembang dari pertanyaan yang sudah disediakan dan rasa ingin tahu yang tinggi. Dalam wawancara selanjutnya, penulis menggunakan wawancara kombinasi
dengan menyiapkan pedoman yang merupakan garis besar tentang hal yang akan ditanyakan. Dalam penelitian ini penulis menentukan Daniel dan Kardik sebagai
pelayan digereja tersebut, terlebih jemaat yang terdapat dalam gereja yang melakukan peribadatan sebagai informan kunci.
Penulis juga menentukan pastor Moses aligasan dan Anjena, selaku pimpinban dan Sekretaris Gereja Anglikan Holy Trinity sebagai informan pangkal
yang memberikan informasi tentang informan kunci. Selain itu penulis juga mewawancarai pemain musik, dan beberapa jemaat yang hadir. Penulis menyadari
Universitas Sumatera Utara
keterbatasan untuk mengingat setiap percakapan dengan para informan yang ditemui, untuk itu penulis memakai alat rekam aplikasi Handphone untuk merekam
percakapan yang terjadi antara penulis dan informan. Untuk memperoleh data-data yang tidak dapat dilakukan melalui observasi
tersebut seperti konsep etnosainsnya tentang estetika dan teknis musikalnya, penulis melakukan wawancara. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang sifatnya
terfokus yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan peranan nyanyian padhu lagu-lagu terhadap sebuah peribadatan Gereja Anglikan holy
Trinity bagi suiku India Tamil. Pada tahap ini akan dilakukan wawancara kepada Jemaat Gereja Anglikan Holy Trinity, pendeta Gereja Anglikan Holy Trinity, suku
tamil di gereja Anglikan Holy Trinity. Kemudian musisi yang memainkan musik Gereja Anglikan Holy Trinity yang sedang melayani peribadatan baik pada nyanyian
padhu dan instrumen musik di gereja Anglikan Holy Trinity, guna mengetahui peranan nyanyian padhu terhadap peribadatan bagi suku India Tamil.
1.7.3 Tahap analisis