Teori Konsep dan Teori

hal-hal yang berkaitan dengan kata-kata yang terdapat pada musik. Marriam mengatakan bahwa teks merupakan bagian integral dari musik. Teks dapat menggambarkan perilaku manusia, dan teks juga merupakan 16 perilaku bahasa, tetapi bahasa yang digunakan pada musik berbeda dengan bahasa yang dipergunakan sehari-hari. Berkenaan dengan pendapat Malm, maka analisis tekstual pada nyanyian ordinarium adalah dengan menterjemahkan teks nyanyian padhu dari bahasa India suku Tamil menjadi bahasa Indonesia, serta mengungkap makna yang terkandung didalamnya.

1.5.2 Teori

Teori merupakan alat yang terpenting dalam ilmu pengetahuan. Tanpa ada teori hanya ada pengetahuan tentang serangkaian fakta saja, tetapi tidak akan ada ilmu pengetahuan Koentjaraningrat, 1973:10. Teori adalah landasan dasar keilmuaan untuk menganalisis berbagai fenomena. Teori adalah rujukan utama dalam memecahkan masalah penelitian di dalam ilmu pengetahuan. Sebagai pedoman dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini. Adapun teori yang penulis pergunakan, yaitu : Untuk melihat Sistem upacara keagamaan, maka penulis menggunakan teori upacara yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat 2002:377 secara khusus mengandung empat aspek yang menjadi perhatian khusus dari para ahli antropologi ialah: itempat upacara keagamaan dilakukan; iisaat upacara keagamaan Universitas Sumatera Utara dijalankan; iii benda-benda dan alat upacara; iv orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara. Aspek pertama berhubungan dengan tempat-tempat keramat di mana upacara dilakukan, yaitu makam, candi, pura, kuil, gereja, langgar, surau, masjid, dan sebagainya. Aspek kedua adalah aspek mengenai saat-saat beribadah, Aspek ketiga adalah tentang benda benda yang dipakai dalam upacara termasuk patung-patung yang melambangkan dewa-dewa, alat-alat bunyi-bunyian seperti lonceng suci, seruling suci, genderang suci dan sebagainya. Aspek keempat adalah aspek yang mengenai para pelaku upacara keagamaan, yaitu para pendeta, biksu, syaman, dukun, dan lain-lain. Upacara-upacara itu sendiri banyak juga unsurnya, yaitui bersaji; ii berkorban; iii berdoa; iv makan bersama makanan yang telah disucikan dengan doa; v menari tarian suci; vi menyanyi nyanyian suci; vii berprosesi atau berpawai; viii memainkan seni drama suci; ix berpuasa; x intoksikasi atau mengaburkan pikiran dengan makan obat bius untuk mencapai keadaan trance, mabuk; xi bertapa; xii bersemedi. Hubungan teks dengan melodi merupakan karakteristik yang sangat penting diperhatikan yakni hubungan antara musik nada dengan teks. Seperti yang dikemukakan oleh W.P Malm 1977:9. “Bila suatu not dipakai untuk masing-masing suku kata dari teks nyanyian tersebut disebut dengan silabis, dan jika suatu suku kata mempunyai beberapa buah not disebut dengan melismatis”. Dalam hal ini penulis juga membahas makna yang terkandung di dalamnya serta keterkaitan antara teks dan musik. Pendekatan teori yang penulis gunakan dalam mengungkapkan makna yang Universitas Sumatera Utara terkandung dalam teks ordinarium ini menggunakan teori Semantik. Semantik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu: semantikos yang berarti ‘Memberikan tanda’ dan berasal dari kata sema yang berarti ‘tanda’. 18 Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dalam hal ini penulis lebih memfokuskan pembelajaran tentang makna. Untuk mengungkap perubahan yang terjadi dalam musik liturgi khususnya dalam ordinarium setelah adanya proses inkulturasi penulis menggunakan teori dari Alan P Merriam 1964:303. Dalam tulisannya tentang Music and Culture is Dynamic di buku The Antropology of Music yang mengatakan “Culture change begins with the processes of innovation. Type of innovation is variation, invention, tentation, dan culture borrowing”. Alan P Merriam mengemukakan bahwa perubahan bias berasal dari lingkungan kebudayaan internal, dan juga bisa berasal dari luar kebudayaan eksternal. Perubahan yang timbul dari dalam dalam dan dilakukan oleh pelaku-pelaku kebudayaan itu sendiri, disebut dengan inovasi. Sedangkan perubahan eksternal merupakan perubahan yang timbul akibat pengaruh yang dilakukan oleh orang-orang dari luar lingkup budaya tersebut. Merriam menambahkan bahwa kelanjutan dan perubahan merupakan sebuah tema yang digunakan untuk memahami sifat stabil dan dinamis yang melekat dalam setiap kebudayaan. Berkaitan dengan fenomena ini, teori kebudayaan secara umum mengasumsikan bahwa setiap kebudayaan beroperasi Universitas Sumatera Utara dalam kerangka waktu yang terus menerus mengalami kelanjutan, dimana variasi- variasi lain dan perubahan yang terjadi tidak dapat dielakkan. 1964: 305. 19 Teori Tangga nada weighted scale yang harus diperhatikan dalam menganalisis melodi, penulis mengacu pada teori Malm, 1977:7-9 yaitu ada delapan unsur melodi yang dapat digunakan untuk menganalisis, seperti: 1 tangga nada; 2 nada dasar; 3 wilayah nada; 4 jumlah nadanada; 5 jumlah interval; 6 pola-pola kadensa; 7 formula-formula melodik; 8 kontur. Analisis musik yang dilakukan adalah pada ke empat nyanyian ordinarium Batak Toba yaitu: Tuhan Kasihanilah kami, Kemuliaan bagi Allah, Kudus, dan Anak Domba Allah. Sedangkan Aku percaya credo, termasuk dalam ordinarium, tidak dibahas dan dianalisis karena bagian ini sangat sering dilafalkan saja.

1.6 Metode Penelitian