Sistem keluarga ini didukung oleh semangat kepentingan bersama dan harta benda keluarga merupakan milik bersama. Perpaduan keluarga dipelihara dengan
nilai kasih sayang yang murni dan kepentingan setiap anggota keluarga. Umumnya sebuah pernikahan diatur oleh orangtua, juga jodoh bagi anggota keluarga dipilih oleh
mereka. Permasalahannya adalah masih ada pernikahan yang tidak berdasarkan percintaan yang direstui oleh keluarga . Dalam pernikahan ini, saran dari orang tua
dapat dimanfaatkan terutama jika terjadi perselisihan antara anggota keluarga .
2.5 Adat Istiadat Etnik Tamil Di Kota Medan
Keanekaragaman etnis dan budaya ini terdapat di kota-kota besar, salah satunya adalah di kota Medan. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di
Indonesia setelah kota Jakarta dan Surabaya. Besarnya kota Medan merupakan dampak dari industri perkebunan di Sumatera Timur pada masa lalu yang menjadi
daya tarik bagi para pendatang. Sebagaimana etnik lainnya, etnik Tamil juga memiliki serangkaian upacara
sendiri untuk merayakan berbagai peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya.
“Menurut kegiatan etnik Tamil dalam pelaksanaan upacara-upacara sepanjang lingkup hidup sudah bergeser nilai dari aslinya. Sebagai contoh dapat dilihat
Upacara tersebut biasanya berhubungan dengan tingkat kedudukan seseorang dalam masyarakat. Upacara tersebut pada dasarnya berfungsi untuk
memaparkan sistem atau tataran yang ada pengetahuan lokal etnik Tamil yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Hindu dan budaya Tamil. Namun menurut
wawancara langsung dengan Pastor Moses September, 2012 :
Universitas Sumatera Utara
pada pesta perkawinan. Adanya suatu kebiasaan yang dilakukan para leluhur dengan menempatkan sipengantin dan kerabat dekat para undangan lainnya
pada tikar. Dan saat acara makan mereka menggunakan daun pisang bukanlah piring seperti yang zaman sekarang dipergunakan. Menurut generasi Tamil
sekarang ini sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Sekarang segalanya sudah serba praktis dengan konsep pernikahan yang menyediakan
pelaminan dan berhadap-hadapan dengan tamu dengan makanan yang sudah dipersiapkan sehingga tidak perlu repot lagi untuk menyediakan daun pisang
dan tikar”.
2.6 Upacara Ritual India Tamil
Etnik Tamil mengenal proses daur hidup tersebut dengan memberikan upacara atau prosesi seremonial yang terkait dengan tingkatan dalam daur hidup,
berikut adalah upacara tamil : Walai Kappu
upacara kelahiran, upacara ini dilaksanakan pada seorang
wanita yang telah menikah pada kehamilan 7 bulan atau
Pathinaru upacara tolak bala, yaitu upacara buang sial. Upacara ini dilakukan pada bayi saat umurnya hari ke-16 setelah kelahirannya, dan inti dari
upacara ini adalah penyucian bayi serta memohon keselamatan kepada dewa untuk sang bayi semasa hidupnya, dan acara ini juga sebagaian pemberian nama untuk sang
bayi. 9. Dalam pelaksanaannya
akan diundang kerabat-kerabat dekat saja.
Waisuki WanthepennSadengesathe upacara akil balik, ini merupakan upacara yang dilakukan pada seorang gadis remaja yang baru pertama kali memasuki
masa akil balik. Para teman dan kerabat akan hadir pada upacara ini dan tamu biasanya membawa hadiah kepada si gadis. Tetapi hadiah yang paling diperhatikan
Universitas Sumatera Utara
isinya adalah hadiah dari Atteh dari sekian banyak hadiah yang ada. Mereka akan bangga bila Atteh mampu memberikan hadiah seperti perhiasan emas cincin atau
kalung. Inti dari upacara ini adalah suatu tradisi yang dilakukan etnik India Tamil untuk memohon kekuatan atau restu agar diberi perlindungan untuk menjauhkan si
gadis dari pengaruh buruk. Niscchayam upacara lamaran, sebelum upacara melamar, wakil laki-laki
akan mendatangi pihak pihak perempuan untuk menanyakan kesediaan memberikan anak gadisnya untuk dijadikan menantu. Upacara lamaran akan diadakan ditempat
perempuan, selanjutnya akan dilangsungkan kegiatan kedua yaitu: Parisam, jangka waktu antara melamar dan upacara tunangan biasanya 3-6 bulan. Tenggang waktu ini
sengaja dipersiapkan karena memberikan kesempatan bagi keluarga perempuan untuk berfikir apakah laki-laki tersebut cocok dengan anak gadis mereka. Walaupun
Niscchayam sudah dilangsungkan maka keluarga perempuan berhak membatalkannya jika merasa anak gadisnya tidak cocok dengan laki-laki tersebut.
Parisam upacara tunangan, inti dari acara ini adalah menyerahkan mas- kawin dan pengumuman kepada kerabat dan sanak saudara mengenai pelaksanaan
puncak. Upacara ini biasanya dilangsungkan di Kuil, namun bisa juga dilangsungkan dirumah perempuan jika hanya dengan acara yang sederhana. Dalam upacara ini
pihak laki-laki harus membawa seperangkat barang-barang untuk tunangannya, hantaran yang dibawa oleh pihak laki-laki terdiri dari jumlah gajil mulai dari 5, 7,
atau 9 talam, adapun isi dari talam tersebut yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Talam pertama: berisikan bubuk cendana, kumkum atau kungemam, kembang, sirih 2 lembar, pinang 2 potong, kunyit kering 1 potong dan sebuah
jeruk nipis. Talam kedua: berisikan pakaian sari dan baju, perhiasan, sisir, cermin, dan
alat kecantikan lainnya. a.
Talam ketiga: berisikan sirih, pinang, kunyit kering. b.
Talam keempat: berisikan gula pasir, gula batu, permen. c.
Talam kelima: berisikan jeruk nipis. d.
Talam keenam: berisikan apel. e.
Talam ketujuh: berisikan anggur. f.
Talam kedelapan: berisikan pisang 5,7, atau 9 sisir. g.
Talam kesembilan: berisikan kelapa 5,7, atau 9 sisir. Talam yang sudah disediakan kemudian dibawa dengan cara meletakkan
dipundak kawan wanita dari pihak laki-laki menuju tempat upacara. Acara tersebut nantinya akan dipimpim oleh Pandita dengan membaca ikrar dari pihak laki-laki dan
pihak perempuan dengan memegang talam no 1, selanjutnya talam no 2 akan diberikan pada pihak perempuan untuk dipakaikan oleh calon pengantin kepada pihak
laki-laki. Sedangkan talam 4 dan 8 disediakan untuk disantap tamu yang hadir. Calon pengantin wanita setelah dihias akan dibawa ketempat upacara untuk
mendapatkan restu dari para tamu. Pihak laki-laki memberikan 1 buah kelapa, 2 lembar sirih, 2 potong pinang dan kunyit 1 potong kepada pengantin wanita. Pada
Universitas Sumatera Utara
upacara ini, santapan atau hidangan yang disediakan merupakan dari pihak perempuan.
Tirumanam scarnta upacara perkawinan, dalam pernikahan etnis Tamil ini juga mempunyai upacara dalam acara. Urutan acara yang meliputi adalah:
Pertama, Mapillai Tholhan akan menuntun mempelai pria kemimbar pernikahan, sesudah mengelilingi mimbar pernikahan sekali searah jarum jam,
mempelai pria akan duduk. Mempelai pria dan Tholhan-nya akan diberi Vibuthi Prasadam kemudian Tholhan akan mengalungi mempelai pria dengan Seeyakkai
Maalai. Mempelai pria akan diberi pavitram kemudian dikenakan dijari manis tangan kanannya. Setelah itu dilakukan Pillaiyar Pooja oleh Pandita.
Kedua, mempelai wanita sesampainya di tempat acara berlangsung didampingi oleh manamakal kemudian diiringi mengelilingi mimbar pernikahan satu
kali dan dipersilahkan duduk dipelaminan. Upacara benang suci Manggalaya, orang tua kedua mempelai diminta untuk duduk berhadap-hadapan dengan anaknya, Thaali
yang suci berupa kain akan dililitkan pada kelapa dan dibawa mengelilingi tamu, kemudian Pandita akan memberikan Thaali kepada mempelai pria yang nantinya
akan dikalungkan dan mengikatkannya pada leher pengantin wanita sebanyak 3 ikatan sambil mengikuti ketti melam
9
Ketiga, mempelai pria mengoleskan tepung cendana dan kungguman pada ketiga ikatan, dan mempelai pria dengan tangan kanannya memutar leher mempelai
.
9
Selama acara ini berlangsung manamakal berdiri dibelakang mempelai wanita sambil memegang Kamachi Villaku
Universitas Sumatera Utara
wanita kemudian mengoleskan kungguman pottu di dahi mempelai wanita. Setelah Paanikkiragam kemudian mempelai wanita akan diberi kelapa yang dibungkus
dengan kain kuning untuk dibawa pulang. Keempat, setelah prosesi acara perkawinan selesai maka santap hidanganpun
berlangsung dan terdiri dari beraneka jenis makanan, baik vegetarian maupun yang tidak vegetarian, sembari dihibur para pengisi acara yang juga beretnis Tamil seperti
lagu dan tari-tarian. Kelima, setelah acara perkawinan selesai maka wanita dibawa oleh mempelai
pria kerumahnya, dan menghiasi rumah dengan dua pohon pisang yang sedang berbuah dan diletakkan pada kedua sudut masuk rumah.
Upacara kematian, pada umumnya dalam ajaran agama Hindu yang dianut oleh etnik India Tamil hanya ada dua upacara yang dilakukan dibakar atau
dikebumikan. Hal ini akan dilakukan atas permintaan yang telah meninggal pada masa hidupnya, yang lazim dilakukan dengan cara dibakar, karena etnik India Tamil
meyakini badan manusida terbentuk dari 5 unsur alam yaitu api, air, udara, tanah, dan gas sehingga apabila dibakar maka akan mempercepat kembalinya atma mereka
kepada unsur tersebut. Adapaun rangkaian upacara kematian adalah: Penguburan atau Kremasi, jenazah dimandikan terlebih dahulu. Jika laki-laki
yang meninggal maka didahi diberi Thiruniru dan pakaian putih, jika yang meninggal perempuan diberi Thirunir didahinya, Sari dan Shanthanam. Kemudian dikalungkan
Universitas Sumatera Utara
Malligai dan jenazah diletakkan diruang tamu dan kepala jenazah harus berada diarah selatan. Sedangkan disamping jenazah diletakkan Nalwilaku dan Bathi.
Paal Thetital upacara pengumpulan tulang-tulang sesudah 3 hari dari jenazah tersebut dibakar. Tulang-tulang serta abu dimasukkan kedalam periuk tanah dan
setelahnya disiram dengan susu dan air kelapa muda. Untuk penguburan maka seorang pendeta akan meletakkan sebah periuk tanah yang berisi susu yang kemudian
dipecahkan oleh anak laki-laki dari yang meninggal tersebut. Yeddhe yaitu upacara pengiriman doa setelah 7 hari kematiannya.
Karmadi yaitu upacara penyucian diri bagi keluarga setelah 16 hari kematiannya. Upacara ini dipimpin seorang pendeta dilakukan pada pagi hari
sebelum terbitnya matahari. Kawehci yaitu upacara memberikan makanan pada keluarga yang
ditinggalkan. Makanan tersebut dari keluarga dan kerabat yang diberikan untuk menghibur keluarga agar tidak larut dalam kesedihan.
Doa Atma Shanti yaitu upacara yang dilakukan pada setahun setelah meninggalnya sesorang.
2.7 Sistem Pelapisan Sosial Atau Sistem Pengkastaan