Dalam hal ini label halal sebagai kontrol tumbuhnya niat dalam diri individu. Kontrol perilaku ini dipengaruhi oleh faktor pendukung dan
penghambat untuk menumbuhkan niat. Faktor pendukung didasarkan pada pengalaman dan informasi. Informasi diperoleh dari pengetahuan di dalam
diri individu dan orang lain disekitarnya. Pemahaman label halal termasuk pengetahuan individu dari informasi yang menjadi faktor pendukung
kuatnya kontrol perilaku yang dirasakan individu. Kontrol perilaku yang kuat akan menghasilkan niat yang kuat. Jadi dengan paham label halal akan
mempengaruhi niat membeli konsumen.
b. Pengaruh Faktor Sosial terhadap Niat Membeli
Dharmmesta 1998 menjelaskan keterkaitan faktor sosial dengan minat membeli terletak pada pengaruh sosial keluarga, teman atau sahabat dan
tetangga yang memotivasi atau mempengaruhi sikap konsumen untuk berniat melakukan atau tidak melakukan pembelian sebuah produk. Philip
Kotler 2009 mengatakan faktor sosial yang mempengaruhi pembelian terdiri atas: kelompok referensi acuan, keluarga serta peran sosial dan
status sosial. Norma subjektif sebagai tekanan sosial yang dirasakan individu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang
mempengaruhi niat individu. Tekanan sosial individu berasal dari faktor sosial individu.
Norma subjektif ditentukan oleh keyakinan normatif dan keinginan untuk mengikuti. Keyakinan normatif berkenaan dengan harapan-harapan
individu terhadap orang dan kelompok yang berpengaruh dan berada
disekitar individu. Norma subjektif mempengaruhi niat. Dalam penelitian ini, santri mempunyai keyakinan dan motivasi untuk ikut apa yang biasa
dilakukan oleh orang-orang ataupun kelompok yang dekat dengannya, seperti keluarga serta orang yang hidup bersamanya yaitu santri serta ustadz.
Di pondok pesantren Al Barokah terdapat norma dan peraturan yang mengatur santri harus menggunakan serta mengkonsumsi hal-hal yang halal,
serta larangan mengkonsumsi yang haram. Bahkan terdapat aturan dilarang mengghoshob
memakai barang yang bukan miliknya. Perbuatan mengghoshob hukumnya subhat belum jelas antara halal dan haram, yang
subhat saja dilarang, apalagi yang haram.
Santri terbiasa hidup dengan peraturan, yang tanpa disadari akan menjadi kebiasaan. Para ustadz tidak hanya mengajarkan hal-hal yang baik,
tetapi juga dengan mencontohkannya, karena santri dan ustadz hidup bersama dalam satu pesantren, sehingga ustadz bisa mencontohkan berbagai
hal yang baik secara lebih nyata. Dalam penelitian ini karena objek penelitian akan dilakukan di pondok pesantren sehingga faktor sosial yang
sesuai yaitu kelompok referensi, keluarga serta peran dan status sosial santri.
Kerangka pemikiran penelitian dijelaskan pada gambar 3.
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian
D. Hipotesis
Hipotesisi merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empiric dengan data Sugiyono, 2010: 96. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, landasan teori, kerangka
berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Pemahaman Label Halal
X1
Faktor Sosial X2
Niat Membeli Y
Ha
1
: Pemahaman label halal berpengaruh secara signifikan terhadap niat membeli makanan kemasan berlabel halal.
Ho
1
: Pemahaman label halal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat membeli makanan kemasan berlabel halal.
Ha
2
: Faktor sosial berpengaruh secara signifikan terhadap niat membeli makanan kemasan berlabel halal.
Ho
2
: Faktor sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat membeli makanan kemasan berlabel halal.
Ha
3
: Pemahaman label halal dan faktor sosial secara bersama-sama simultan berpengaruh secara signifikan terhadap niat membeli makanan kemasan
berlabel halal. Ho
3
: Pemahaman label halal dan faktor sosial secara bersama-sama simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadapniat membeli makanan
kemasan berlabel halal.